"Ayah tidak boleh pulang sebelum mendapatkan cokelat kesukaanku!" teriak Inggrid dari saluran telpon.
Saat itu dirinya masih berusia 7 tahun, gadis manja yang keras kepala.
"Ini sudah malam, sebentar lagi akan turun hujan di luar sana. Biarkan Ayah-mu pulang, ya?" bujuk Ibunya saat itu.
Inggrid mengerucutkan bibirnya, "Pokoknya aku mau cokelatku! Ayah sudah berjanji sejak minggu lalu kalau akan membelikan cokelat untuk hadiah karena aku sudah mendapatkan ranking 1." ujarnya kembali di saluran telepon.
Kekehan sang Ayah membuat Inggrid semakin cemberut. "Berhenti cemberut, Ayah akan mampir ke toko favoritmu sebelum pulang."
"Janji?" tanyanya penuh selidik.
"Janji!"
Telepon kemudian di tutup. Inggrid tersenyum senang, mengabaikan gelengan kepala sang Ibu dan juga kakaknya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com