"Apa aku boleh?"
Inggrid betanya, kedua matanya sedang mengawasi ekspersi Mika. Jika pria ini tidak memberinya izin maka Inggrid akan berhenti, setelah itu dia akan mengubur dirinya sendiri. Membiarkan dirinya digerogoti belatung daripada digerogoti rasa malu.
Sudah lima menit namun tidak ada jawaban, tidak ada penolakan. Mika haya diam, menatapnya dengan pandangan sayu.
Mungkin boleh, atau mungkin juga itu berarti tidak. Entah lah ... Inggrid jadi bingung sendiri dibuatnya.
Inggrid kembalin mendekat ke arah Mika, ia berada di antara kakinya yang terbuka. Tangan Inggrid sudah merayap di atas dada bidangnya, naik ke leher sampai menangkup kedua sisi wajahnya.
"Kau belum bercukur ya?" Inggrid bertanya, seakan baru sadar kalau permukaan wajah Mika sedikit kasar. Padahal mereka sebelumnya sudah saling menyentuh wajah masing-masing saat berciuman tadi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com