"Kau habis dari mana? Tadi pagi Ando ke rumahmu tapi dia bilang kau sudah tidak ada di sana."
Inggrid menghela napas, melirik Anggi yang sejak pagi tadi mengekori dirinya. Apa wanita ini tidak punya hal yang harus dia kerjakan?
Menyalakan keran wastafel, Inggrid kemudian mencuci muka. Debu jalanan membuat wajahnya jadi kusam dan lengket.
"Kau tidak mau berbagi cerita denganku? Sungguh?" Anggi sedang memasang wajah tersakiti, seolah Inggrid baru saja berselingkuh di belakangnya. "aku tidak tahu kalau status pernikahan bisa mengubahmu menjadi tidak setia kawan!"
Tidak setia kawan?
Apa itu bahkan nyambung dengan topik mereka saat ini?
"Tidak ada kawan yang menjebak kawannya seperti yang kau lakukan." sindir Inggrid seraya mencipratkan air wastafel ke wajah Anggi.
Anggi mengerang, dia segera berkaca untuk memastikan kalau eyelinernya tidak luntur. Oh, uang membuat kehidupannya berantakan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com