Senin
Senin adalah hari yang paling aku benci dari hari lainnya. Macet di mana-mana dan jangan lupakan segunung naskah yang harus aku cek di awal pekan.
Selasa
Kuncoro membuat ulah, ada banyak taburan mawar di area meja kerjaku. Sial, kalau saja ini bukanlah pekerjaan yang aku senangi, mungkin aku sudah resign dari dulu. "Hellen, apa kau suka bunganya?" Kuncoro masih memasang tampang bodohnya.
Astaga, apa dia tak punya kesibukan lain selain menggesekkan bokongnya di tepi mejaku dan menabur bunga di atasnya? "Aku belum mati, Coro. Jadi berhentilah menabur bunga di mejaku!"
"Anggi bilang kau suka bunga-"
Anggi! Oh, yeah, dia salah satu orang yang paling suka ikut campur dalam masalah hidupku. Sebaiknya dia dipindahkan dari divisi naskah horor agar aura hitam hilang dari dirinya.
Rabu
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com