Atha mengambil roti yang lain untuk dirinya sendiri kemudian memolesinya dengan selai kacang.
"Tidak, Ing—" Oh, mulut ember sialan! Mika mengumpat dalam hati, "—wanita itu memberikan ciuman di dahi sahabat laki-lakinya."
Atha tertawa disela kunyahan rotinya. Astaga ... jadi ini jawaban atas pola tidur Mika yang seperti kakek-kakek? Dia terlalu banya pikiran tapi bukan karena pekerjaan, tapi karena cemburu.
"Seriously?"
Mika menggebrak meja, "Apa aku bilang, itu aneh kan? Aku— tokoh utama pria jadi berpikir, bagaimana kalau seandainya wanita itu ternyata memiliki perasaan yang tidak dia sadari selama bertahun-tahun mereka berteman? Bagaiman kalau sahabat laki-laki yang satu itu juga memiliki perasaan yang sama makanya dia melarang sahabat pria yang satunya lagi untuk tidak menyatakan perasaan cintanya pada wanita yang juga dia sukai?"
Uuuh ... lucunya!
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com