webnovel

Bab 3 - Mencoba infinite Stone

Part 1

Konoha

Kantor Hokage

Tobirama senju, dia saat ini sedang mengerjakan dokumen-dokumen yang harus dia selesaikan hari ini juga mengenai perkembangan Konoha. Konoha saat ini masih dalam tahap pengembangan dimana banyak bangunan yang harus di buat.

"Semakin banyak orang yang ingin pindah ke konoha jadi aku harus membuat persiapan sebelum menyebabkan kekacauan di desa... Haaa~"

Dia menghela nafas tidak berdaya saat melihat dokumen yang harus dia kerjakan masih sangat banyak. Dia sekarang mengerti bagaiamana beban dari Kakaknya tapi dibandingkan Hashirama, Tobirama lebih baik masalah kantor seperti ini.

Tobirama menandatangi semua dokumen yang sudah dia baca, dia tidak boleh ceroboh hanya karena rasa lelah yang dia rasakan. Dia adalah pemimpin disini dan dia sudah tahu bahwa menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah.

Tangannya menjadi berhenti dan tatapan menjadi tajam saat dia mengangkat kepalanya.

"Jadi apa yang kamu dapatkan ?"

Di depan mejanya terdapat Anbu yang mengenakan topeng kucing dengan pakaian khas Anbu sedang berlutut dengan mata tertunduk sebelum mengangkat kepalanya dan bersuara.

"Anak bernama Yuki Ao adalah seorang yatim Piatu, kedua orang tuanya meninggal saat perang dunia ninja sebelumnya dan tinggal di Panti asuhan Konoha sejak masih bayi, dia berumur 8 tahun dan akan segera berumur 9 tahun 3 bulan lagi. Saat di sekolah dia memberikan kinerja yang luar biasa walaupun selama dikelas di kelas dia sering tertidur yang sudah menjadi kebiasaannya karena sering berlatih hingga larut malam. Pada saat Kelas taijutsu dia berhasil melampaui rekan-rekannya dan menjadi juara satu. Kekuatan Fisiknya lebih kuat dari pada anak rata-rata dan bahkan bisa mengalahkan Nihon Sarutobi dalam satu serangan di perut dan mengalahkan Jiraya yang merupakan salah satu anak terbaik di generasinya dan juga berteman dengan Nona Tsunade"

Tobirama mencerna apa yang dikatakan oleh Anbu, dari apa yang dikatakan oleh Anbu dia sama sekali tidak ada gerak gerik mencurigakan bahkan latar belakangnnya sangat sederhana. Hanya seorang anak yatim yang orang tuanya meninggal saat dalam bertugas di dalam medan perang.

Membahas anak yatim membuatnya merasakan perasaan tidak enak dilidah karena itu berarti bahwa satu anak lain yang tidak merasakan perasaan kasih sayang orang tua. Dia sudah melihat bagaimana mana mereka menderita dan itu membuat hatinya sedih tapi tidak ada yang bisa dia lakukan karena dia bukanlah Dewa.

'Yuki Ao aku merasakan ada yang dia sembunyikan dan dia juga terlihat tertarik dengan Tsunade... Mungkin aku bisa meminta Tsunade untuk-... Tidak, tidak, aku tidak memanfaatkan cucuku. Jika Kakak tau di akhirat nanti apa yang aku lakukan terhadap Cucu kesayangannya maka aku pasti akan dihajar hingga babak belur'

Dia tidak bisa mengatakan bahwa dirinya juga sangat menyayangi Tsunade dan tidak ingin membuatnya menjadi alat hanya untuk mencari tahu apa yang sebenarnya disembunyikan oleh Yuki Ao.

Tobirama memnutup matanya sebentar sebelum membukanya lagi dan memberikan perintah kepada Anbu di depannya.

"Terus awasi Yuki Ao, jangan hilangkan pandang kalian dari anak itu dan laporankan setiap kegiatannya yang baru atau aneh"

"Baik Hokage" Saut beberapa suara bukan hanya dirinya.

"Kalian boleh pergi"

Dengan itu Anbu menghilang dari pandangan dan juga Kantor meninggalkan Tobirama sendirian. Dia mengingat saat pertemua pertama mereka saat Yuki Ao sedang membantu seorang nenek Tua dengan membawakan barang yang sangat berat bahkan untuk Orang dewasa rata-rata.

"Untuk dapat mengangkat benda seberat itu dengan umurnya masih sangat muda, pelatihan seperti apa yang sebenarnya dia lakukan untuk mendapatkan kekuatan sebesar itu dalam umur muda seperti itu"

Dia mengingat bagaimana Yuki Ao bisa mengangkat benda seberat itu, dia melihat bahwa Yuki tidak kesulitan membawa benda itu tetapi juga terlihat bahwa dia santai. Pelatihan tingkat tinggi hingga ekstrim adalah hal biasa yang dilakukan oleh Orang dewasa tapi sangat tidak mungkin untuk anak kecil.

Kekuatan yang dimiliki oleh Yuki bukanlah latihan tingkat tinggi standar anak-anak setidaknya adalah orang dewasa.

"tapi dia terlihat tidak memiliki maksud tersembunyi saat menolong nenek itu yang berarti dia adalah anak yang baik, dengan tingkat kekuatannya yang sebesar itu dia seharusnya sudah setara dengan Chunin. Dia memiliki potensi di dalam dirinya, jika dilatih dnegan baik dia akan menjadi Ninja yang sangat berkualitas... Mungkin aku perlu mengambilnya sebagai murid dan melatihanya secara pribadi atau membuatnya masuk ke dalam Anbu"

Anbu adalah organisasi yang dia buat yang sudah berumur 5 tahun lebih, mereka adalah Ninja yang berada di bawaha perintah dari Hokage langsung dan melakukan Misi-misi yang sangat berbahaya biasanya mereka akan menerima Misi tingkat S, Penyusupan ke Desa lain, pembunuhan dll.

Mereka adalah organisasi yang sangat rahasia dimana Markas mereka sendiri hanya diketaui oleh dirinya sebagai Hokage dan para Anggota Anbu. Dalam sejarah saat ini belum ada anbu yang berada di umur 15 tahun kebawah apalagi 10 tahun kebawah, Jika Tobirama membuat Yuki masuk ke dalam Anbu maka akan terjadi kegemparaan di antara anggota Anbu bahkan jika dia menerimanya sebagai murid pribadi maka dia akan membuat kegemparan di seluruh desa lagipula menjadi Murid dari Hokage sendiri bukanlah hal yang sembarangan.

Anbu-anbu yang berada di sekitar ruangan ini sambil bersembunyi yang bertugas menjadi pengawal jadi bukan hanya melakukan misi-misi yang berbahaya saja. Mereka merasa terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Tobirama, mereka melihat satu sama lain. Jika itu benar maka mereka akan mendapatkan anggota yang sangat muda.

Mereka berpikir bahwa Tobirama sangat mengevaluasi tinggi anak yang bernama Yuki sehingga dia memikirkan pilihan itu.

Tobirama menggelengkan kepalanya dan menaruh pemikiran itu untuk lain waktu karena dia masih banyak Dokumen yang harus diselesaikan.

*Crack*

"Kakek!" Pintu terbuka dan puteri senju melompat masuk dan berteriak memanggil Tobirama Senju dengan bersemangat.

"Aku sudah membawa teman-temanku"

Dibelakangnnya jiraya dan Orochimaru berjalan masuk tapi lebih baik dan tenang daripada Tsunade karena di depan mereka adalah Tobirama Senju, Hokage kedua, tetapi juga Adik laki-laki Hokage pertama yang dikenal sebagai Dewa Ninja, Hashirama senju.

"Salam Hokage"

"Salam Hokage"

Jiraya yang dikenal karena sifatnya yang jahil bahkan bersikap tenang saat menghadapi Tobirama senju karena perasaan Hormatnya dan kekagumannya terhadap Tobirama.

Tobirama melihat Tsunade dengan teman-temannya, tapi dia sama sekali tidak melihat Yuki bersamannya.

"Jadi apakah hanya segini temanmu?" Tobirama mengangkat alisnya karena dia pikir Tsunade memiliki banyak teman karena itu dia sudah menyiapkan waktu yang banyak untuk hari ini.

Tsunade mengangguk dan menjawab"hanya ini, aku tidak terlalu dengan yang lain dan Yuki... Kami belum dekat dan saat aku ajak dia berkata bahwa dirinya memiliki urusan di panti asuhannya"

Melihat Tsunade, Tobirama mengangguk dan berdiri dari kursinya "Baiklah, mari kita pergi... Aku meluangkan banyak waktu jadi kita bisa berlatih lebih lama daripada biasanya"

"Tidddaakkkkk" Tsunade memiliki wajah pucat saat mendengar itu dan berteriak dengan putus asa.

Jiraya dan Orochimaru yang melihat bagaimana Tsunade yang berteriak putus asa seperti itu membuat tulang belakang mereka menjadi gemetar dan juga takut akan pelatihan yang akan mereka terima.

Part 2

Aku menyipitkan kedua mataku saat aku merasakan bahwa ada orang yang mengikutiku, sebelumnya aku sudah melihat mereka karena mereka masuk ke dalam jangkauan pandangan luasku bahkan jika mereka berada di balik dinding.

bahkan aku bisa menggunakannya untuk mengintip wanita yang sedang berada di pemandian Air panas tubuh mereka yang telanjang itu. Huuu~ Cukup menggoda untuk membuatku melakukannya.

Namun untung saja aku kuat dan tidak akan goyah dari tujuanku hari ini, untuk mencoba menggunakan kekuatan dari Infinite Stone milikku, tapi dengan adanya mereka maka aku tidak bisa bergerak dengan bebas kecuali aku bisa mengalihkan perhatian mereka jika tidak maka Tobirama senju akan dapat mengetahui rahasiaku.

Aku pikir enam dari mereka datang adalah untuk menlindungi Tsunade dari bayang-bayang tetapi sepertinya aku tidak sepenuhnya benar, tiga dari mereka bertujuan untuk mengamatiku yang pasti adalah perintah langsung dari Tobirama.

" Apa yang harus aku lakukan... Mereka adalah Anbu, walaupun hanya ada 3 tapi mereka adalah seorang mata-mata, pembunuh dan penguntit yang profesional. Cara sederhana tidak akan bisa mengelabui mereka"

Aku bisa mencoba menggunakan Infinity Stone untuk mengelabui mereka tetapi apa yang harus aku gunakan ?

Batu ruang untuk teleportasi, tidak, mengunci pergerakkan mereka? Lebih tidak mungkin.

Batu kekuatan, Batu waktu, Batu Jiwa, tidak sama sekali jadi yang tersisa hanyalah batu pikiran, dan Batu realita.

Dengan batu realita aku bisa membuat salinan dari diriku tetapi batu pikiran... aku merasakan hubungan yang kuat dengan mereka, apakah karena mereka adalah bagian dari diriku jadi aku bisa merasakan fungsi mereka secara insting.

Aku tidak tahu itu jika aku tidak fokus dalam pemikiran tersebut.

Batu realitas mungkin bagus tetapi aku rasa Batu pikiran bisa melakukan hal yang sama, Batu pikiran bukan hanya memiliki kekuatan untuk membaca ingatan orang lain, mengendalikan pikiran maupun mencucui otak, Batu pikiran lebih kuat daripada hal sederhana seperti itu.

Batu Pikiran itu seakan adalah akar dari Semua kemampuan Esper, aku dapat merasakan bahwa apa yang aku pikirkan itu benar jadi Batu Pikiran adalah batu yang memberiku kekuatan esper. Aku bisa menggunakan semua kemampuan esper yang pernah aku baca di dalam Novel bahkan yang mungkin hanya berupa teori di dalam kepalaku ini.

"Baguslah, jika seperti ini aku dapat mudah mengelabui mereka semua" Aku bergumam dengan senyum diwajahku, bahkan jika mereka adalah Ninja berpengalaman tidak mungkin akan dapat membedakan dua orang yang identik.

Aku melihat kanan dan kiri, mencari tempat yang cocok untuk menggunakan batu pikiranku. Lebih baik jika itu adalah ruangan tertutup akan membuatnya menjadi lebih mudah. Setelah beberapa saat mencari aku menemukan tempat yang cocok dan itu adalah sebuah gang yang cukup gelap.

Aku langsung mengaktifkan Batu pikiranku dan menyerang pikiran mereka tanpa sadar, berjalan masuk ke dalam gang aku membuat pikiran mereka masuk ke dalam ilusi sebentar dan Aku langsung menggunakan kemampuan ClonMancer, dimana aku bisa membuat tiruan dari tubuhku dan mirip dengan clone Kayu jadi tidak akan mati hanya karena pukulan kecil.

Clonemancer

Di depanku mulai muncul Klone diriku yang terlihat persis seperti diriku bahkan aku dapat merasakan hubungan dirinya. Walaupun baru satu yang aku coba tapi aku tidak bisa tidak kagum akan kemampuan yang dimiliki oleh Infinite Stone jika aku menggunakan mereka sekaligus maka hidupku akan menjadi lebih mudah di dunia ini.

Jangan terlalu menggunakan kekuatan yang tidak diperoleh dari hasil jernih payah sendiri, itulah kata-kata yang selalu dipegang oleh Aku yang lain, sebagai orang hidup rendah aku sedikit kesulitan untuk menerima kata-katanya tetapi setelah memiliki semua ingatannya aku jadi tahu apa maksudnya dan aku menurutinya walaupun sangat berat bagiku.

"Kamu sudah tahukan, tugasmu ?"

"Iya, tubuh utama. Aku akan pergi ke panti asuhan dan melakukan kegiatan seperti biasa"

"bagus, jadi kamu boleh pergi sekarang"

"Baik"

Clone mulai keluar dari gang gelap dan aku mulai mengendalikan pikiran mereka untuk melihat ke arah Clone tanpa tahu aku ada disitu, sangat mudah bahkan tidak akan pernah sadar bahwa mereka sedang dalam Ilusi dan aku dapat menjamin bahwa klan Hyugapun tidak akan pernah tahu bahwa mereka berada di dalam ilusi karena aku langsung masuk ke otak mereka mempengaruhi sel-sel otak agar tidak dapat melihat diriku dan mendengar percakapanku dengan Clone.

Sangat menyenangkan jika semuanya berjalan dengan lancar dan mudah.

"Yosh... Sekarang aku hanya perlu ke hutan, tidak akan ada orang yang mengangguku disana"

Aku mulai berjalan keluar dari gang dan berjalan santai bergabung dengan para kerumunan dan karena tinggiku yang pendek jadi aku bisa denga mudah berbaur.

...

Pov orang ketiga

Anbu terus mengikuti Clone Yuki yang berjalan dengan santainya ke arah panti asuhan. Clone Yuki tidak memiliki kemampuan khusus seperti yang dimiliki oleh Yuki yang di dapatkan dari infinite Stone kecuali tubuhnya yang kuat dan Otaknya yang cerdas seperti Yuki.

Jadi, Clone Yuki sama sekali tidak tahu bahwa dimana mereka walaupun dia tahu tentang Anbu mengikuti dirinya.

Clone Yuki sampai di Panti asuhan dan masuk ke dalam.

"Aku pulang!"

Clone Yuki melepas sepatu dan menaruhnya di rak sepatu lalu berjalan masuk ke dalam ruangan, dia menyapa yang lainnya dan membantu mereka semua dengan pekerjaan yang mereka miliki.

Dia sama sekali tidak memberikan tanda-tanda mencurigakan bahkan dia terlihat sebagai anak yang berbakti karena sangat membantu kegiatan di dalam Panti asuhan.

Namun Anbu terus mengawasinya karena itu adalah tugas mereka jika tidak maka Hukuman akan menanti mereka bertiga.

Part 3

Berpindah dari Panti asuhan ke MC

Apa yang harus aku lakukan ?

Aku memiliki 6 batu yang sangat Op tetapi pemikiran untuk hanya mengenakan satu Batu saja membuatku bingung karena mereka semua sangatlah berguna dalam pertempuran dan banyak lagi yang lain.

Aku mulai menyortir tentang apa yang aku inginkan, aku pasti menginginkan yang bisa serba guna, baik itu dalam Pertempuran maupun Non-Pertempuran.

Memikirkan tentang itu, aku mendapatkan 2 batu sedangkan 4 lainnya tersingkir langsung.

Hanya tersisa Batu Pikiran dan Batu Realitas.

Batu pikiran aku bisa menggunakan semua kekuatan dari esper, mutan, Quirk dan sebutan-sebutan lainnya sedangkan batu Realitas aku bisa membuat apapun baik itu senjata seperti Nuklir, Bijudama, senjata api, mesin cuci, kulkas, keranjang Dll batasnya adalah Imajinasiku.

Tapi karena aku hidup di Dunia ninja dimana Serangan elemen adalah hal yang umum tidak mungkin aku akan menggunakan Senjata api karena hanya akan membuatku menjadi incaran banyak orang untuk mendapatkan Senjata Api, apalagi Senjata Nuklir aku akan langsung di cap sebagai Uchiha Madara Kedua.

Jadi sudah dapat terlihat dengan jelas mana batu yang akan aku pilih, Aku akan memilih Batu Pikiran karena bukan hanya aku bisa menggunakan kekuatan Esper, Mutan dan Quirks dan yang tidak kalah penting adalah Aku bisa melemparkan Ilusi dengan Area yang sangat besar tergantung seberapa besar yang aku inginkan.

Mengingat seberapa kuat dari Infinity Stone, aku bahkan tidak akan pernah ragu bahwa aku bisa mempengaruhi seluruh dunia.

Aku sebaiknya tidak memikirkan hal yang keterlaluan seperti itu, aku sudah membuat pikiran untuk tidak bertindak terlalu Op kecuali diperlukan lagipula aku ingin menikmati kehidupan baruku sambil membentuk diriku menjadi lebih baik.

Jika aku hanya mengandalkan Infinity Stone maka aku tidak akan pernah berkembang bahkan mungkin akan berkembang ke arah yang negatif.

Mendapatkan keputusan, aku langsung membuka kedua mataku dan Pohon-pohon besar langsung memasuki Visiku.

"Jadi sekarang yang perlu aku lakukan adalah mencoba untuk menggunakan kekuatan dari Batu pikiran"

Aku bangkit dari tanah dan menepuk-nepuk pantatku menghilangkan debu dan tanah yang menempel.

Jadi apa yang harus aku coba? Mungkin kita bisa mencoba dari yang lebih mudah terlebih dahulu seperti Psychokinesis.

Untuk melakukan itu kita butuh target, aku melihat kanan dan kiri mencari benda yang layak untuk digunakan sebagai alat uji coba tapi aku tidak menemukan yang menurutku Cocok-.

"tunggu, kenapa aku begitu bodoh, benda uji coba berada di depanku sejak tadi sama sekali tidak bergerak. Aku bisa menggunakan pohon untuk menjadi benda uji Cobaku"

Pohon banyak di sini jadi kenapa aku harus mencari benda lain sedangkan aku bisa menggunakan pohon untuk melakukan itu.

Mendapatkan pemikiran itu, aku langsung mengaktifkan kekuatan pikiranku dan menggunakan Psykokinesis dengan hanya niat dan mengarahkan fokusku kepada Pohon yang mengakar dalam di tanah.

Aku mulai mencobanya dengan kekuatan yang kecil tapi aku sama sekali tidak melihat hasilnya jadi aku terus meningkatkan kekuatan dari Psykokinesis, sebelum akhirnya aku dapat melihat bahwa Pohon mulai gemetar seperti tertiup angin tidak kuat tapi dapat membuat batangnya juga ikut begertar.

Tidak lama kemudian aku dapat mengangkat Pohon dari dalam tanah dan membuatnya melayang dengan sangat mudah, jadi aku memutuskan untuk terus melakukan percobaan lainnya.

Satu Pohon aku rasa tidak cukup jadi aku mencoba untuk mencabut pohon-pohon lainnya dalam jumlah yang sangat banyak.

2 Pohon...3 Pohon...10 Pohon.... 50 Pohon... 100 Pohon

Aku memandang Pohon yang melayang di depan dan sekitarku dengan tatapan terkejut saat sangat banyak Pohon yangaku cabut dan sekarang melayang di hadapanku. 100 pohon, itu adalah jumlah yang besar dengan berat puluhan ton karena ukuran mereka yang tinggi dan besar.

Namun aku merasa aku bisa berbuat lebih banyak lagi tapi jika aku mencoba menggunakannya untuk mencabut Pohon lagi hanya akan menyebabkan hutan ini menjadi gundul sehingga akan menarik perhatian banyak orang dan bahkan akan membuat hutan ini dijaga ketat.

Aku mengelus daguku untuk berpikir "Jika sebelumnya aku mencabut pohon maka selanjutnya adalah pengulitan, jika tidak salah di dalam salah satu novel kesukaanku ada protagonis menggunakan kekuatannya seperti itu, jadi seharusnya aku bisa melakukan hal yang sama "

Dengan itu aku mulai mempraktikannya, aku meresapkan psykokinesis ke dalam kulit dari Pohon yang aku ingin lakukan adalah bagian kulitnya saja yang lepas. Aku mencoba memasukkannya ke dalam seratus pohon tetapi aku merasakan bahwa aku memiliki kesulitan dalam melakukan.

Jadi aku memutuskan hanya untuk melakukannya satu terlebih dahulu sebelum lanjut ke yang lainnya. dengan itu aku mulai mencoba satu terlebih dahulu lalu dua lalu tiga dan seterusnya.

sepuluh menit kemudian....

Aku melihat ke arah Kayu yang memiliki warna putih dan tidak ada kulit kayu sama sekali yang tersisa. Kontrolku dengan Pyrokinesis sudah cukup baik mungkin karena hubunganku dengan batu pikiran tetapi aku masih perlu meningkatkan kontrolku lagi hingga bisa melakukannya dengan cepat.

Aku mengaktifkan batu Waktu, dengan kekuatan dari batu waktu aku membuat keadaan Pohon menjadi saat sebelum aku menggunakan pyrokinesis untuk melepaskan kulitnya. Setelah itu aku tidak melewatkan kesempatan untuk melakukan latihan lagi.

10 menit kemudian....

20 menit Kemudian...

.

.

.

.

1 Jam kemudian...

Akhirnya aku dapat memiliki atas Pyrokinesis dengan sangat baik, hanya perlu satu jam untukku dan sudah saatnya aku melakukan latihan Fisik karena aku baru saja mati setelah tidak lama menonton Kengan Ashura dan rasa membara untuk dapat melakukan hal seperti mereka membuatku bersemangat.

Dengan kemampuan pasif dari Batu kekuatan adalah Tubuh yang kuat dan Kontrol terhadap seluruh bagin tubuh yang luar biasa, jadi aku bisa melakukan hal yang sama dengan para Petarung di Kengan Ashura.

"Aku masih mengingatnya dengan jelas, dengan hanya jari aku bisa membuat luka seperti pisau, aku juga bisa menusuk ke dalam tubuh musuh, setiap pukulan memberikan damage yang besar dan dengan hanya mengandalkan fisik bisa membuat After Image yang banyak, Aku pasti bisa melakukan hal itu" Aku sudah tidak sabar untuk mencapai peringkat seperti mereka.

Mereka adalah Monster dalam bentuk manusia, setiap pukulannya pasti akan membuat seluruh tulangku patah dan setiap keberutalan yang mereka tampilkan dan rasakan bahkan masih membuatku mereka tersenyum.

Mereka adalah pertarungan sejati, Aku tidak masokis hingga ingin merasakan sakit seperti mereka tetapi darahku mendidih saat aku menonton mereka dan sampai saat ini aku masih dapat merasakannya.

Menggunakan Batu ruang, aku membuat gravitasi tubuhku meningkat sebanyak 1 kali, berat badanku adalah sekitar 37 Kg jadi dengan tubuh kuatku, aku masih bisa bertahan jadi aku meningkatkannya lagi menjadi 2 kali.

Beban 74 Kg langsung membuat tubuhku terasa berat dan sepertinya aku perlu bertahan selama beberapa waktu saat aku merasakan bahwa tubuhku mulai membiasakan dengan beban ini, aku tidak hanya duduk diam aku mulai berlari ke sekitar hutan sambil menjaga keseimbanganku agar tidak terjatuh karena berat.

Setengah Jam kemudian....

Aku mulai merasakan lelah tetapi aku tidak berhenti melainkan aku terus melanjutkan, lagipula regenerasiku akan terus-menerus memulihkan staminaku. Selain itu aku juga mulai merasakan bahwa beban ini mulai sedikit mengurang tapi aku harus fokus untuk merasakan perbedaan itu.

2 Jam kemudian....

" 145...146..147"

Aku terus melakukan Push up, Sit Up, back up, Sprint jogging dengan gravitasi 2x membuat tubuhku menjadi berat.

Aku terus melakukan latihan hingga waktu mencapai sore dan akan malam jadi aku menggunakan Batu ruang untuk kembali ke kamarku