webnovel

Pria Hebat

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Cukup, Liu Li!" kata Bai Qinghao sambil meringis.

Liu Li segera menundukkan kepalanya.

Fang Xinxin memandang kepala Liu Li yang menunduk, lalu berkata santai, "Karena kau menundukkan kepala, aku tak bisa mengenalimu dengan baik."

Aku akan menundukkan kepalaku kepada bos, oke, dasar bawang gemuk! Liu Li dengan enggan melirik Fang Xinxin yang gemuk. Karena ia menghindari gengsi atasannya, ia tidak berani bersuara.

Buat saja wanita gemuk ini bangga.

Lagipula, Fang Xinxin tidak akan bangga!

Fang Xinxin merasa senang melihat Liu Li terdiam. 

Pandangan matanya beralih pada tirai yang ada di tengah ruangan.

Berdasarkan ingatan Fang Xinxin, seharusnya Bai Chenxi sedang berada di tempat tidur rumah sakit di balik tirai tersebut.

Bai Qinghao menyipitkan matanya saat memandang Fang Xinxin. Kemarahan yang telah dipendamnya di sekujur tubuhnya seakan meledak.

Jika Fang Xinxin berani mengemis cinta kepada Bai Chenxi, jangan salahkan dia karena tidak akan memberikan ampun!

Fang Xinxin berjalan mendekat dan membuka tirai. Sesuai dugaannya, ia melihat Bai Chenxi diikat di tempat tidurnya.

Sosok pria itu sangat ramping, bentuk wajahnya kotak dan sangat tampan. Poni rambutnya yang hitam tergerai di dahinya. Tatapan matanya begitu cemerlang dan cerah, dan Bai Chenxi adalah tipe pria yang tampan dan menawan.

Meski tubuhnya diikat seperti bakcang dan kedua tangannya diikat di belakang, tapi ia mencoba untuk bersandar dan mempertahankan postur tubuhnya yang menawan.

Dasar brengsek!

Dalam situasi seperti ini, Bai Chenxi masih terlihat tampan.

Pria ini tampan dan luar biasa. Tak heran jika Fang Xinxin begitu setia setengah mati kepadanya.

Sayangnya, di balik wajah tampannya, terdapat hati yang kotor.

Alasan mengapa Bai Chenxi memanfaatkan Fang Xinxin dengan sebaik-baiknya karena ia berurusan dengan Bai Qinghao!

Bai Chenxi adalah anak angkat paman Bai Qinghao. Meski keduanya adalah anggota keluarga Bai, tapi menurut aturan keluarga, anak angkat sama sekali tidak punya hak waris.

Pada poin ini, Bai Chenxi dari kecil hingga dewasa sudah diberitahu oleh keluarga Bai. Ia boleh meninggalkan keluarga Bai dan membawa uang tanpa perlu diliputi rasa khawatir seumur hidupnya, tapi ia sendiri menolak pergi.

Terlebih lagi, ayah angkat Bai Chenxi sudah meninggal. Statusnya di keluarga Bai lebih tidak signifikan sejak saat itu.

Di permukaan, Bai Chenxi selalu terlihat sangat menghormati Bai Qinghao. Semua orang menduga bahwa kehadiran Bai Chenxi tidak mengancam keluarga besar Bai, khususnya dari segi properti.

Sebenarnya, ia ingin merebut wanita Bai Qinghao.

Ia mengincar posisi Bai Qinghao!

Fang Xinxin telah bertunangan dengan Bai Qinghao sejak keduanya masih kecil. Bai Qinghao selalu bersikap baik kepada gadis itu dan saat itu Fang Xinxin belum menjadi target Bai Chenxi.

Sayang sekali, Fang Xinxin tidak memahami hal ini di kehidupan terakhirnya dan selalu mengira Bai Chenxi tulus kepadanya.

Baru setelah matanya buta dan kakinya lumpuh, Fang Xinxin menyadari wajah asli Bai Chenxi setelah ia merasa tak lagi berguna untuknya.

Saat menyadarinya, Fang Xinxin melihat wajah tampan Bai Chenxi dan wajah malu pria itu. Fang Xinxin mengerucutkan bibirnya dan mengejeknya.

Pria ini tidak layak mengenakan sepatu Bai Qinghao. Demi Bai Chenxi, Fang Xinxin benar-benar buta dan menyerah kepada Bai Qinghao!

Untuk membuat Fang Xinxin merasa tertekan, Bai Chenxi berlinang air mata.

Fang Xinxin mencari ekspresi diam dan menyedihkan di wajah Bai Chenxi, tapi orang yang tidak mengerti akan mengira bahwa ia mencintai Bai Chenxi!

Fang Xinxin pasti akan lebih membenci Bai Qinghao jika ia tidak bisa mengubah perannya dan tidak tahan terhadap 'pria hebat' yang menyedihkan ini.

Sekarang .....

Fang Xinxin tak sabar untuk menghadiahi pria bak teratai putih yang sedang berpura-pura lemah ini dengan beberapa tamparan!

Fang Xinxin amat menyesal, ia menyesal karena air mata masih membasahi matanya.

Bai Qinghao memandang kedua orang yang saling memandang dengan penuh rasa kasih sayang di hadapannya. Ia menjadi kesal dan amarahnya memuncak.

Bahkan, Fang Xinxin bisa melihat asap hitam yang mengepul di atas kepala Bai Qinghao.