webnovel

Bab 6

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Jika ada kesempatan bagi Liu Li untuk membujuk Bai Qinghao, ia pasti memintanya agar menjauh dari wanita ini, karena Fang Xinxin bahkan tidak layak memberikan sepatu kepada atasannya!

Fang Xinxin tak kalah terkejutnya.

Perintah Bai Qinghao ini jelas-jelas sangat pelit, hingga Liu Li bahkan tidak diizinkan melihat lengannya.

Karena Bai Qinghao begitu mempedulikan Fang Xinxin, ia bahkan tidak mengizinkan Bai Chenxi mendengarkan 'versi live' melalui tirai!

Kenyataannya, Bai Qinghao tidak ingin merenggut kesuciannya di kamar rawat inap, melainkan ia ingin menghancurkan cinta Fang Xinxin kepada Bai Chenxi. Ia ingin Fang Xinxin menjadi malu di hadapan Bai Chenxi dan merebut hatinya kembali. Ia tak ingin Fang Xinxin memikirkan Bai Chenxi lagi dan menginginkannya menjadi wanitanya saja!

Apa yang tak diketahui Bai Qinghao adalah bahwa di kehidupannya sebelumnya, semakin dia bersikap seperti ini, semakin ia membangkitkan hati Fang Xinxin yang memberontak, dan semakin wanita itu mencintai Bai Chenxi.

Setelah Liu Li keluar dari kamar rawat inap rumah sakit, Fang Xinxin membungkus tubuhnya dengan selimut. Ia ingin ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Namun, ia terjatuh dan seluruh tubuhnya mendadak menjadi lemah.

Tubuh Fang Xinxin berukuran sangat besar, sehingga saat ia terjatuh, terdengar suara daging jatuh yang cukup keras.

Saat ia terjatuh, ia memakan banyak tempat.

Kamar rawat inap yang tadinya luas langsung terasa sempit.

"AH!" Fang Xinxin berusaha berjuang keras untuk bangkit berdiri dengan tubuhnya yang gemuk. Sayangnya, ia beberapa kali mencoba berdiri, tapi selalu jatuh lagi.

Bai Qinghao awalnya ingin membantunya sebelum ia jatuh.

Namun, saat melihat air mata wanita itu diteteskan untuk Bai Chenxi, Bai Qinghao merasa patah hati.

Api amarah dan cemburu di hati Bai Qinghao berkobar di saat yang sama. Awalnya, ia hendak membantu Fang Xinxin berdiri, tetapi tindakan tersebut diurungkannya.

Fang Xinxin tak tahu bahwa Bai Qinghao salah memahami mengenai air matanya. Air mata tersebut adalah air mata bahagia karena bertemu dengannya. Ia hanya ingin mencoba berdiri.

Tubuhnya terasa lemas dan tak bertenaga, ia tidak bisa berdiri.

Bai Qinghao memperhatikan sikap Fang Xinxin yang melelahkan. Ia melirik tempat tidur rumah sakit dan menemukan tanda kemerahan pada tubuh perawan wanita itu.

Ini adalah pertama kalinya Bai Qinghao membawa Fang Xinxin pergi. Matanya yang dalam dan dingin terlihat berkilat-kilat.

Fang Xinxin-lah yang memaksanya!

Fang Xinxin ingin menemukan sesuatu untuk dipegang dan membantunya berdiri. Ia menemukan ada banyak tiang di hadapannya.

Fang Xinxin segera berdiri dan memegang tiang, tapi saat ia mendongakkan kepala, yang dilihatnya ternyata ....

Yang baru saja dipeluknya ternyata paha Bai Qinghao!

Paha besar ini lebih mahal daripada berlian, tapi Fang Xinxin ingin memeluknya seumur hidup.

Kaki Bai Qinghao sangat kuat dan ramping, Fang Xinxin tak bisa menahan dirinya untuk meremasnya diam-diam.

Wajah Bai Qinghao menjadi kaku. Bukankah Fang Xinxin selalu membencinya setiap saat mereka bertemu? Bahkan meskipun hanya menyentuh sudut pakaiannya, bukankah wanita ini sangat membencinya?

Fang Xinxin pasti tidak sengaja memeluknya.

Fang Xinxin menegakkan tubuhnya yang terbungkus selimut dan kepalanya mendongak.

Tubuh Bai Qinghao sangat tinggi, lebih dari 187 cm! Dengan tinggi badannya yang 167 cm, postur tubuh Fang Xinxin tidaklah terlalu pendek di kalangan wanita dan masih bisa memandang pria itu. 

Penampilan Bai Qinghao juga seperti seorang dewa. Dengan demikian, semua orang di Didu hanya bisa melihatnya.

Banyak orang hanya ingin menyanjungnya.

Sungguh sulit dipercaya bahwa Fang Xinxin bisa berdiri di sampingnya … hal ini benar-benar suatu keberuntungan yang luar biasa.

Sepertinya Fang Xinxin kehilangan akal sehatnya di kehidupan sebelumnya. Ia tak tahu bagaimana cara menghargai perasaan Bai Qinghao.

Untung saja dia dilahirkan kembali ....

"Aku ingin ke kamar mandi dan berganti pakaian .... " Dengan paksa, Fang Xinxin berusaha keras menopang tubuhnya dan berjalan menuju ke kamar mandi.

Melihat langkah Fang Xinxin yang tidak stabil dan terhuyung-huyung, Bai Qinghao sangat ingin memeluknya.

Namun, Fang Xinxin akan menolaknya, meskipun ia ingin.

Saat Bai Qinghao berpikir bahwa Fang Xinxin menyukai Bai Chenxi, amarah yang baru saja ditekannya kembali terlihat di matanya.

Fang Xinxin mengunci pintu saat ia masuk ke kamar mandi.

Dari luar pintu, Bai Qinghao mendengar Fang Xinxin mengunci pintu kamar mandi. Alisnya yang hitam tebal pun tampak terangkat.