webnovel

In Isekai As Void Dragon

Dalam hidupnya, dia sudah banyak kehilangan. satu-satunya yang tersisa adalah adiknya dia berusaha melindungi nya, menjaganya, dan mengurusnya dengan sepenuh hati. tapi, takdir berkata lain. Adiknya mati karena penyakit, da dia akhirnya sendirian di dunia ini. Tapi, saat dia dalam keputusasaan, sebuah suara memanggilnya, dan menjajikan padanya bahwa dia bisa bertemu kembali dengan keluarga nya. Maka, dengan syarat yang telah di tetapkan, pria itu di lempar kedunia lain untuk mencari keluarganya, da memenuhi perjanjian dengan orang misterius itu. Sebagai seorang Naga.

DeuxF · Fantasia
Classificações insuficientes
4 Chs

Chapter 1.2

Setelah selesai menyuapi kakeknya, Evelyn Segera menyelesaikan sisa dari pekerjaan rumah yang dia tinggalkan.

Dan saat ini, dia sudah selesai mengerjakan setiap pekerjaan yang ada, dan bisa pergi untuk menjaga perpustakaan.

Perpustakaan yang dia jaga saat ini adalah peninggalan dari ayah dan ibunya.

Dulu kakeknya lah yang mendirikan perpustakaan ini, lalu di turunkan ke ayah Evelyn, lalu akhirnya Evelyn lah yang mengurus nya.

Perpustakaan ini memiliki 2 lantai, lantai pertama memiliki 4 rak buku-buku, dan lantai dua memiliki 6 rak buku.

Ada banyak macam buku, mulai dari sejarah, agrikultur, biologi, ekonomi, arsitektur, dan lain-lain.

Mungkin perpustakaan ini bukanlah perpustakaan yang memiliki buku paling lengkap, tapi bukan itulah yang membuat Evelyn sangat menghargai perpustakaan ini.

Dia ingat saat dulu, dia dan ibunya akan membersihkan buku yang berantakan, dan mengembalikan buku yang tidak pada kategorinya ke tempatnya.

Dan ayahnya akan memperbaiki beberapa lubang yang ada di atap, dan juga di bagian lantai yang kadang muncul saat hujan, atau saat pengunjung tidak sengaja menginjak bagian kayu yang rapuh hingga jebol.

Memang kenangan yang biasa, tapi kenangan biasa itulah yang dapat membuat Evelyn tersenyum setiap kali dia melihat pada perpustakaan ini.

Evelyn membersihkan debu yang menempel pada setiap sudut rak yang ada, lalu menyusun kembali buku yang tidak sesuai kategori, dan terakhir, dia membuat daftar

Setelah semua itu selesai, dia akan duduk di balik meja sambil membaca buku menunggu pengunjung.

Beberapa menit telah berlalu, ketenangan memenuhi ruangan itu, semuanya terasa damai, hingga saat tiba-tiba pintu di dobrak dengan paksa oleh seorang pria botak besar dengan keringat deras di tubuhnya, dia terlihat pucat dan gelisah.

"No-nona Evelyn!"

Evelyn yang sedikit kaget pada awalnya menjadi tenang saat mengetahui bahwa orang yang mendobrak pintu dengan keras adalah orang yang dia kenal, dan bertanya dengan Santai.

"Ada apa Geld? Kenapa terburu-buru begitu? Apa ada sesuatu yang buruk terjadi?"

Saat di tanya begitu, Geld sedikit gelisah, lalu dengan ragu dia menjelaskan apa yang terjadi pada Evelyn.

"Di pusat kota, saat ini di pusat kota sedang ada utusan dari kerajaan, dia sedang mengumumkan sesuatu"

Kata Geld dengan wajah penuh cemas, dan keringat bercucuran di tubuhnya.

"Begitukah? lalu apa masalahnya? Biarkan saja mereka, selagi pengumuman itu bukanlah sesuatu yang konyol"

Kata Evelyn, tapi setela Evelyn mengatakan itu, wajah Geld menjadi semakin pucat.

"Itulah masalahnya, isi dari pengumuman itu benar-benar omong kosong! tidak wajar!"

Saat Geld mengatakan itu dengan wajah putus adanya, Evelyn mengerutkan kening, dan bertanya dengan Geld.

"Memangnya apa isi dari pengumuman itu?"

"Ikut saja deganku ke alun-alun kota, mereka masih di sana untuk menjelaskan pengumuman nya"

Evelyn mengangguk kecil, dan segera beranjak dar kursinya, mengikuti Geld yang sudah berlari ke Alun-alun kota.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di alun-alun.

Di sana sudah banyak orang berkumpul, dari tua hingga muda, dan bahkan ada yang mengintip dari jendela di rumah mereka.

Dan di tengah-tengah kerumunan itu, sebuah kereta kuda mewah, dan beberapa prajurit yang mengelilingi seorang pria berbaju bangsawan yang membacakan sebua surat bisa dilihat.

Wajah semua orang yang berada di sana sejak awal sekarang menjadi sangat pucat, para ibu memeluk anak-anaknya, dan ayah mereka menunduk kebawah putus asa.

"Baiklah, itu tadi adalah pengumuman yang datang langsung dari raja, jika ada dari kalian yang memprotes maka akan langsung di jatuhi hukuman!"

"Dan untuk jaga-jaga aku akan menjelaskan lagi inti dari pengumuman ini"

"Sang raja, dengan kepintarannya telah membuat sebuah rencana untuk dapat menjatuhkan negara tetangga yang saat ini sedang dalam keadaan perang dengan negara kita, dan rencananya itu membutuhkan bantuan dari seluruh warga negaranya, dan kota kalian mendapatkan sebuah tugas mulia darinya"

Dia berhenti sebentar, untuk memastikan bahwa semua mata penduduk tertuju padanya.

"Yaitu, untuk mengumpulkan 10.000 batu tervaz, Batu Tervaz itu sudah harus di kumpulkan sebelum festival bunga javelin, jika target dari angka tidak terpenuhi, maka seluruh penduduk akan menerima hukuman dari raja, jadi bergeraklah cepat untuk memenuhi perintah dari raja!"

Setelah dia selesai menjelaskan isi pengumuman itu, seluruh penduduk menjadi diam, dan tenggelam dalam keputusasaan.

Begitu juga dengan Evelyn yang berdiri di depan barisan, dia tercengan dengan isi pengumuman itu, mulutnya sampai terbuka dengan lebar karena kaget.

Jika dia bisa berteriak, maka dia akan berteriak sekarang juga.

Tapi sudah ada orang lain yang melakukan nya.

"Ta-tapi tuan bangsawan, batu teyvaz hanya bisa di temukan di tambang dekat kaki Gunung Forlear, dan di sana, jika kami pergi kesana sekarang, maka kami semua akan mati tanpa bisa mengumpulkan satupun dari batu teyvaz"

Yang mengatakan itu adalah seorang pria mudah dengan rambut merah tua, dia adalah Daniel, seorang blacksmith yang tinggal di dekat gerbang kota.

Gunung Forlear, adalah gunung yang berjarak sekitar 30 Km dari kota ini, dan apa yang mereka cari, yaitu batu teyvaz hanya terdapat di dalam sebuah tambang yang terletak di kaki gunung itu, tapi beberapa tahun lalu, tambang itu berubah menjadi lubang kematian sejak ledakan energi aneh muncul di sana, mengakibatkan monster di sana menjadi berevolusi dan ganas, tapi anehnya monster di sana menjadi terjebak di dalam tambang dan tidak dapat keluar.

Mengirim penduduk biasa untuk menambang kembali batu teyvaz di sana, itu sama saja mengirim para penduduk ini menuju kematian.

Dan bangsawan yang mendengar hal itu, menunduk dan mengangguk kecil.

"Ya, aku tau itu, dan aku juga bersimpati dengan kalian, tapi aku juga sudah tidak bisa membantu kalian, sebelum aku pergi kesini, aku sudah memberi tahu Raja bahwa hal ini akan terlalu berbahaya bagi penduduk biasa terlibat, tapi usahaku itu hanya sia-sia, dan akibatnya aku hampir kehilangan anak ku"

Dia berkata hal itu dengan wajah penuh sesal, dan tidak berdaya.

"Tapi, kalian masih punya harapan! Kalian tidak perlu mengirim keluarga kalian kesana, di dunia ada yang namanya petualang! Kumpulkan uang dan sewalah mereka untuk melindungi kalian saat menambang! Dan aku sendiri tidak akan langsung angkat tangan setelah mengatakan ini, aku juga akan membayar setengah dari seluruh biaya petualang yang akan kita ini bayarkan!"

"Jadi, carilah petualang terbaik, dan bayar mereka untuk melindungi kalian!"

Saat dia mengatakan itu, wajahnya terlihat seperti menelan serangga pahit, suaranya sedikit bergetar di akhir, dan matanya sedikit berkaca-kaca.

Dan bisa di dengar sedikit gumaman di suaranya.

"Maafkan aku"

Setelah itu, dia menggulung Surat yang ada di tangannya, dan kembali ke dalam kereta kuda, sang kusir segera mencambuk kudanya, dan kereta kuda bergerak meninggalkan kota.

Setelah kereta kuda hilang dari pandangan, tiba-tiba suasana menjadi sunyi, bahkan suara tetesan keran dapat di dengar.

Dan seseorang berteriak memecah keheningan itu.

"M-mati! kita akan benar-benar mati!"

Seorang pria gendut yang berdiri tidak jauh dari Evelyn berteriak seperti itu, dengan lututnya yang jatuh ke tanah.

Mendengar jeritan putus asa itu, semua warga mulai sadar dan kepanikan pun melanda setiap orang.

"Tenang! Tenang semuanya! Mari kita diskusikan ini bersama-sama! jangan panik!"

Seorang pria dengan wajah tegas lalu berteriak menenangkan warga yang panik.

Dia adalah wali kota di kota Morio ini, namanya adalah Ener.

Setela mendengar Ener yang berteriak keras, semua orang kembali tenang, dan menoleh ke arah Ener yang juga saat ini sedang berkeringat deras.

"Aku tau kalian saat ini sedang ketakutan dan merasa sangat panik, tapi rasa panik saja tidak akan mengatasi masalah kita!"

Dia berkata dengan wajah tegas, dan setiap orang yang mendengar perkataan Erner mengangguk kecil.

"Seperti yang di katakan Tuan Bangsawan itu, kita masih punya harapan, kita bisa mendiskusikan untuk menyewa seorang petualang untuk melindungi kita selagi kita menambang batu teyvaz!"

"Tapi tua Erner!"

Seseorang menyela.

"Anda tau sendiri kan? alasan kita tidak pernah mendekati tambang itu? dan juga alasan kenapa bahkan setelah bertahun-tahun kerajaan tidak pernah mengusik tempat itu lagi? monster di sana bukanlah monster biasa! walaupun kita menyewa seorang petualang, maka itu tidak akan cukup hanya petualang rank A!"

"Ya itu benar! Anda pikir dari mana uang itu kita bisa dapatkan? sekalipun kita mengumpulkan seluruh harta di kota ini, itu masih belum cukup untuk menyewa petualang rank S!"

Seseorang menambah argumen yang di katakan pemuda pertama, mereka berdua adalah dua saudara petani yang tinggal di kota ini, yang memiliki ladang gandum kecil di luar kota.

Setelah mendengar apa yang di katakan dua bersaudara itu, Erner menjadi bingung.

"Memang benar, petualang rank S hanya bisa di sewa oleh orang kerajaan, dan tidak mungkin ada orang kuat yang berbaik hati untuk menolong kita"

Sekarang, mereka kembali tenggelam kedalam kebingungan dan keputusasaan, tidak tau apa yang harus mereka lakukan.

"Yahh memikirkannya saat ini di sini rasanya kurang bagus, Nona Evelyn, sepertinya kami butuh tempat untuk berdiskusi, bolehkah kami meminjam perpustakaan mu untuk malam ini?"

Erner menoleh ke arah Evelyn yang berdiri tidak jauh darinya, dan bertanya untuk meminjam tempatnya untuk diskusi, dan tentu saja Evelyn menjawab ya. 

                                 ***