Sebab Allah mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16)
Keselamatan adalah hadiah besar dari Allah bagi umat manusia. Melalui pengorbanan-Nya yang besar, Dia menawarkan kesempatan bagi setiap orang untuk menerima keselamatan dan hidup yang kekal. Tetapi keselamatan tidak akan menjadi milik kita secara otomatis. Allah memberikan panggilan untuk menerima keselamatan, dan penerimaan ini melibatkan tindakan iman, keyakinan, dan ketaatan dari setiap individu.
Panggilan untuk menerima keselamatan bukan hanya sekedar pengertian tentang doktrin Kristen atau ritual keagamaan, tetapi merupakan panggilan pribadi dari Allah untuk setiap hati yang terbuka. Panggilan ini memanggil kita untuk mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, untuk mengakui dosa-dosa kita, dan untuk hidup dalam ketaatan dan hubungan yang intim dengan-Nya.
Pertama-tama, panggilan untuk menerima keselamatan dimulai dari kasih Allah yang tak terbatas. Yohanes 3:16 adalah ayat pendukung yang sangat indah, mengungkapkan cinta Allah kepada dunia ini. Kasih-Nya yang besar menyediakan jalan untuk keselamatan, sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya akan beroleh hidup yang kekal. Kasih Allah melampaui batas-batas dan penebusan-Nya terbuka bagi semua orang tanpa pandang bulu.
Namun, menerima keselamatan tidak cukup hanya dengan mengetahui tentang kasih Allah. Panggilan untuk menerima keselamatan mengajak kita untuk merespons kasih itu dengan iman dan ketaatan. Dalam Efesus 2:8-9, dikatakan, "Sebab oleh kasih karunia kamu diselamatkan karena iman. Itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jadi jangan ada orang yang memegahkan diri." Keselamatan adalah anugerah Allah yang tidak bisa dicapai melalui usaha atau prestasi manusia. Hanya dengan iman yang tulus dan rendah hati kita dapat menerima penebusan yang telah diberikan oleh Kristus.
Panggilan untuk menerima keselamatan juga menuntut pertobatan. Pertobatan adalah perubahan hati yang tulus dari dosa-dosa dan orientasi hidup yang lama, menuju hidup yang setia kepada Kristus. Yesaya 55:7 mengajak, "Biarkan orang fasik meninggalkan jalannya dan orang durhaka keputusan hatinya; biarlah dia kembali kepada TUHAN, maka Ia akan mengasihinya, dan kepada Allah kita, sebab Ia banyak mengampuni." Pertobatan adalah langkah penting dalam menerima keselamatan karena kita harus memutuskan untuk meninggalkan dosa dan hidup taat kepada kehendak Allah.
Setelah menerima panggilan untuk menerima keselamatan, kita diundang untuk hidup dalam hubungan yang intim dengan Allah. Panggilan ini mengajak kita untuk membangun komitmen pribadi dengan Kristus, mengenal Dia lebih dalam melalui doa dan membaca Firman-Nya, dan menaati ajaran-Nya. Yesus berkata dalam Matius 11:28-30, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah dari-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati, maka kamu akan mendapat kelegaan bagi jiwa kamu. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku itu ringan." Panggilan untuk menerima keselamatan adalah panggilan untuk melepaskan beban kita dan menempatkan kepercayaan sepenuhnya kepada Kristus.
Penerimaan keselamatan juga memampukan kita untuk hidup sebagai saksi Kristus dalam dunia ini. Panggilan ini menuntut kita untuk melayani dan mengasihi sesama, membagikan kabar baik tentang keselamatan kepada orang lain, dan menjadi saluran berkat bagi dunia di sekitar kita. Dalam Markus 16:15, Yesus menyuruh para murid-Nya, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk." Panggilan untuk menerima keselamatan juga mencakup