"Dih, mentang-mentang pinter enak banget lo nggak sekolah." kata Shanin lagi ketika aku sudah berdiri mengampirinya.
"Anak bodoh sekolah dulu yang benar. Bacotnya mending disimpan dulu aja." kata Jena dengan berjalan masuk ke kamarnya.
"Dasar bocah!" teriak Shanin yang reflek membuatku menutup kuping sebelah. Tak ingin membuat rumahku rusuh aku pun menarik tangan Shanin agar cepat masuk ke mobilku.
"Bocah tuh ngeselin banget sumpah. Lo kok bisa tahan sih, serumah sama dia?" gerutu Shanin dan aku hanya menyalakan mobil kemudian melaju meninggalkan rumah.
"Rel!" tegur Shanin ketika mereka sudah berada di jalan raya.
"Hm?"
"Bang Virgo ngigoin lo tadi malam." katanya yang hanya membuat dahiku mengerut.
"Katanya, dia bilang sayang sama lo." kata Shanin lagi.
"Gitu?"
"Iya. Terus juga katanya dia nggak bakal tinggalin lo begitu saja seperti waktu kemarin."
"Kak Virgo beneran ngomong gitu pas lagi tidur?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com