Dengan rasa penasarannya Verlyn pun mengikuti anak laki-laki itu yang berjalan kaki menuju salah satu bangunan tua yang mana terdapat tanaman merambat di bagian dinding-dindingnya. Verlyn merinding sesaat ketika mengamati bangunan tua itu yang terlihat seperti rumah hantu. Pasti kalau malam hari bangun itu akan terlihat sangat menyeramkan. Alih-alih itu, kenapa anak laki-laki pergi ke sana setelah keluar dari rumahnya yang jauh lebih baik?
Verlyn lalu meletakan sepedanya pada sebuah pohon nangka yang ada di depan salah satu rumah warga. Ia lalu berjalan pelan mengendap dari satu mobil ke mobil agar tidak ketahuan.
"Anjir, serem banget." komentarnya saat melihat bangunan itu dengan jarak dekat karena tepat berdiri di depan pagarnya yang berkarat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com