webnovel

Pertempuran Dimalam Hari

Artan kembali ke tempat istirahat sementara setelah selesai mengurus para iblis yang menyusup hutan Baburu. Kelompok Ferris dan yang lainnya sedang membakar hasil buruan ketika Artan tiba.

" Hmm... Sepertinya nikmat, dari baunya saja aku sudah dapat menilai rasa mereka, aku sudah tidak sabar ingin memakannya. " Artan menghampiri mereka dan mengendus aroma daging bakar yang sedang mereka masak.

" Untung saja kamu datang tepat waktu, jika telat sedikit saja, aku rasa kamu tidak akan mendapatkan makan malam. " Kata Liz tersenyum.

" Hmm.. kalau begitu, aku bersyukur bisa datang tepat waktu. "

" Baiklah, setelah selesai makan malam, kita akan lanjutkan latihan kalian lagi, dan kamu Ferris, pendaftaran akademi akan segera di mulai, jadi kamu harus berlatih dengan sungguh-sungguh. " Kata Artan dengan tegas kepada kelompok itu.

Daging buruan mereka sudah mulai terlihat matang, aroma daging bakar dengan beberapa tambahan rempah khusus yang Artan berikan terasa sangat menggoda. Namun satu hal yang tidak mereka sadari, aroma lezat dari daging dan rempah yang mereka bakar bisa tercium beberapa meter jauhnya dari tempat mereka, dan aroma itu dapat membangkitkan insting binatang buas di malam hari.

Artan bersama yang lainnya mulai menikmati daging bakar mereka dengan santai, mereka mulai saling berbagi cerita dan pengalaman mereka dalam pertarungan, Artan hanya tersenyum mendengarkan cerita mereka.

' Tigris, bawa Sora bermain dan sedikit menjauh dari tempat ini. ' kata Artan kepada Tigris menggunakan telepati.

' Baik, Master!! ' jawab Tigris dengan patuh.

Setelah Tigris dan Sora pergi, Artan melanjutkan kembali makan malamnya, hingga beberapa saat kemudian, efek rempah yang dia tambahkan ke daging mulai bekerja, dan beberapa aura binatang buas dapat dia rasakan mulai mendekat.

" Aku ingin buang air kecil sebentar, kalian teruskan saja makan malamnya, dan kita akan lanjutkan latihannya. " Kata Artan tersenyum dan mulai bangkit pergi meninggalkan sisa kelompok itu.

Kelompok itu melanjutkan makan malam mereka dan mengobrol ringan sambil menunggu kembalinya Artan.

" Jadi Ferris, bagaimana kamu bisa bertemu dengan Artan dan menjadi muridnya? " Tanya Liz dengan penasaran.

" Em... Saat itu Artan sedang makan di tempat paman Joe, kemudian datang pemuda anak dari menteri keuangan..... Bla..bla..bla.. " Ferris mulai menceritakan awal mula pertemuannya dengan Artan, saat ini dia sudah sedikit lebih dekat dengan kelompok Liz, meskipun terkadang ekspresi malu-malunya masih dapat terlihat.

" Dia memang orang yang baik, bahkan ketika aku meminta bantuan, dia tidak pernah meminta bayaran atau apapun itu seperti kebanyakan orang. Awalnya aku sempat ragu dengannya, anak seumuran dia ingin membantuku melawan Poisonus Serpent, tapi entah bagaimana aku bisa percaya padanya, dan terima kasih padanya, aku dapat berkumpul lagi bersama teman-temanku. " Kata Liz yang mulai menceritakan kesannya terhadap Artan.

Aaauuu...Auuu....

Saat mereka sedang mengobrol santai, suara teriakan Serigala terdengar dari berbagai arah.

" Sudah dimulai. " Gumam Artan rendah. Saat ini dia sedang mengawasi Ferris dan yang lainnya dari kejauhan.

" Cepat matikan apinya!! Serigala itu datang karena melihat api. " Teriak Elisa panik.

" Ers Aera!! " Ferris merapalkan mantra sihir air untuk memadamkan api segera setelah teriakan Elisa.

" Tetap waspada dan buat lingkaran saling membelakangi!! " Daniel dengan cepat memberi perintah.

Segera setelah itu, mereka membuat lingkaran kecil dan mewaspadai sekitar.

" Hmm.. mental mereka sudah cukup baik, tapi pengalaman mereka masih kurang. " Gumam Artan rendah.

" Tigris, jika kamu yang ada disana, apa yang akan kamu lakukan? " tanya Artan kepada Tigris. Artan sengaja memanggil Tigris dan Sora untuk melihat dan menilai pertempuran Ferris dan yang lainnya. Sebagai komandan pasukan binatang buas kerajaan Farthmor, Tigris harus dapat menilai hasil pertempuran yang akan terjadi.

" Jika saya sendirian, saya akan membuat badai di sekitar saya, dan siapapun yang mendekati badai tersebut pasti akan tercabik-cabik sampai ketulang mereka. " Jawab Tigris dengan penuh percaya diri.

" Hmm.. dan jika kamu bersama dengan kelompok? "

" Jika saya bersama kelompok, itu lebih mudah, saya hanya harus menyuruh mereka memburu penyerang sampai habis tak tersisa. "

Artan hanya mengangguk tersenyum mendengar penilaian Tigris, biar bagaimana pun Tigris dan kelompok Ferris berbeda, sebagai binatang buas, penglihatan Tigris lebih jelas dibanding manusia biasa.

" Artan!! Tanya Sora!! " Sora merengek mendekap tangan Artan.

" Oke..oke.. kalau Sora yang ada disana, apa yang akan Sora lakukan? " Tanya Artan tersenyum.

" Hmm.. kalau Sora disana, Sora akan terbang tinggi dan menari di langit, membiarkan para serigala liar itu menatap kecantikan Sora dari bawah. " Jawab Sora dengan penuh semangat.

' harusnya aku tidak bertanya ' pikir Artan dalam hati.

Kembali ke pertempuran.

Para serigala itu sudah berada di depan Ferris dan yang lainnya, menatap mereka dengan penuh nafsu. Namun, Ferris dan yang lain tidak bisa melihat serigala itu dengan jelas, karena keterbatasan cahaya.

" Macria Ton Vol Lita " Ferris merapalkan mantra sihir api.

Swoshhh.....

Sebuah bola api melayang mengelilingi Ferris dan yang lainnya, sekarang mereka bisa melihat dengan jelas apa yang sedang mereka hadapi. Rombongan serigala hijau mengelilingi mereka, mata biru serigala itu bersinar ketika diberi sedikit penerangan, mereka adalah binatang buas penjaga malam di hutan Baburu. Forest Wolf, begitulah nama mereka, binatang buas yang paling ganas ketika malam tiba, meskipun tingkat kekuatan mereka rendah, tapi mereka tidak bisa diremehkan, dan mereka sering berburu berkelompok 12-15 serigala setiap kelompoknya.

" Forest Wolf... " Kata Elisa gemetar ketakutan.

" Tenang, kita bisa menghadapi mereka, setidaknya kita masih bisa mengulur waktu hingga Artan datang. " Kata Daniel mencoba menenangkan sisa kelompok yang gemetar ketakutan.

" Hm... " Angguk sisa kelompok serentak.

" Bagus. Jadi rencananya, aku dan Regie akan maju ke depan menyerang mereka secara langsung dan mengalihkan perhatian mereka. Ferris, Liz dan Elisa akan membantu dengan sihir dukungan, dan Ertes akan membantu penyembuhan. " Kemudian Daniel menjelaskan rencana penyerangan mereka.

" Baik.. "

" Ayo lakukan. "

" Arghhhhh..... " Teriak Daniel sambil menyerang ke depan, diikuti oleh Regie di sampingnya.

" Macria Ton Vol Lita ..... Macria Ton Vol Lita... Macria Ton Vol Lita "

" Vhi Ash Volita .....  Vhi Ash Volita "

Ferris, Liz dan juga Elisa tidak mau ketinggalan dan segera menyerang para serigala dengan sihir mereka.

Bang...bang...bang...

Daniel menyerang serigala didepannya menggunakan pedang secara diagonal, namun karena kurangnya fokus terhadap sekitar, salah satu serigala menyerang Daniel dari samping.

" Arghh.... " Daniel mengibaskan tangan kirinya yang di gigit oleh serigala, namun gigitan serigala itu terlalu erat dan tidak mudah lepas.

" Arghh.... Lepaskan aku dasar serigala sialan!! " Teriak Daniel sambil terus berusaha melepaskan gigitan serigala.

Regie yang berada tidak jauh dari Daniel segera berlari menghampirinya dan menendang serigala itu.

Bang....

Serigala itu akhirnya terlepas dari tangan Daniel. Regie segera mengulurkan tangannya untuk membantu Daniel bangkit.

Daniel Tersenyum dan menerima uluran tangan Regie. Segera setelah tangan mereka terhubung, Daniel menarik Regie dengan kencang dan melemparkannya kesamping.

Bang.....

Daniel menyerang serigala yang datang menyerang dari belakang Regie, serangan itu mengenai mata kanan serigala dan membuatnya mundur beberapa langkah.

Daniel menoleh kebelakang dan tersenyum kepada Regie. Tidak ada percakapan terjadi di antara mereka, dan mereka berdua mulai melanjutkan pertempuran kembali.

Malam ini terasa sangat panjang bagi Ferris dan yang lainnya, malam dimana biasanya mereka bisa tidur nyenyak di kamar, berubah menjadi pertempuran berdarah, itu adalah pengalaman baru bagi mereka.

" Dimana Artan? Kenapa dia belum kembali, energi sihir ku sudah mulai habis. " Liz berkata dengan napas compang-camping.

" Aku tidak tahu, aku takut dia juga mengalami hal yang sama seperti kita. " Jawab Ferris dengan napas berat juga.

Elisa juga berbicara dengan ekspresi putus asa. " Daniel dan Regie juga sudah mulai kelelahan, ak... "

" Kita harus terus berusaha!!! Aku yakin Artan akan datang!! " Teriak Ertes memotong kata Elisa yang belum lengkap.

Mereka semua terus bertarung melawan Forest Wolf, kemampuan mereka semakin menurun karena kelelahan.

....

" Sepertinya mereka sudah mencapai batas, master. " Kata Tigris yang terus memperhatikan pertempuran Ferris dan yang lain.

" Artan, ayo bantu mereka, kasihan mereka terluka. " Sora juga mencoba membujuk Artan.

" Tunggu sebentar lagi, oke? " Jawab Artan ringan, matanya terus tertuju pada pertempuran yang sedang terjadi.

....

Kondisi Ferris dan yang lain sudah sangat buruk, di tambah mereka kedatangan satu rombongan serigala lagi yang membuat keadaan semakin memburuk. Ekspresi putus asa dapat terlihat di wajah mereka semua.

Daniel dan Regie menerima luka berat, dan mereka terus menerus bangkit untuk melawan para serigala supaya tidak mendekati para gadis.

Bang.....bang....bang....

Beberapa bola api datang dari kejauhan menyerang para serigala dan segera membakar mereka.

Swoshhh....

Artan, Tigris dan Sora segera tiba di hadapan Ferris dan yang lain dalam sekejap. Artan memberikan senyumnya kepada mereka semua dan mulai merapalkan mantra penyembuhan kepada mereka.

" Kerja bagus kalian semua. " Kata Artan tersenyum menatap mereka semua.

Berbagai ekspresi terlihat di wajah mereka, kemarahan, kelelahan, bersyukur semua menjadi satu, baru sekarang mereka menyadari bahwa pertempuran berdarah yang mereka alami baru saja adalah hasil dari skema yang sudah Artan buat.

" Kalian harus terbiasa dengan pertempuran seperti ini. Kali ini hanya Wolf Forest yang menyerang, mungkin di lain waktu binatang buas tingkat tinggi yang akan menyerang kalian, dan ketika saat itu tiba, kalian sudah terbiasa dan tidak panik lagi. " Kata Artan menasehati mereka.

" Dan satu lagi saran dariku. Jangan pernah kehilangan cahaya ketika bertempur di malam hari, apalagi melawan binatang buas, penglihatan mereka lebih tajam di malam hari jika dibandingkan dengan manusia. "

Sisa kelompok itu hanya mengangguk menerima nasihat Artan, mereka semua sadar, bahwa apa yang Artan katakan adalah benar, dan mereka memang harus terbiasa dengan pertempuran jika ingin bertambah kuat.

Sisa malam itu mereka habiskan dengan istirahat penuh sampai pagi.

Keesokan harinya.

" Baiklah, latihan kali ini cukup sampai disini. Istirahat di rumah selama 2-3 hari, baru setelah itu kalian boleh latihan lagi. Aku tidak akan ikut latihan dengan kalian untuk beberapa bulan ke depan, ada sesuatu yang harus aku selesaikan. " Kata Artan setelah semua berkumpul.

" Ferris, aku yakin kamu akan di terima di akademi, bahkan jika kamu mulai mendaftar sekarang. Tapi jangan pernah berhenti berlatih, dan tolong berikan surat ini kepada paman Joe. " Kata Artan mengusap lembut rambut Ferris dengan penuh kasih sayang.

" Tigris, Sora, aku sudah memutuskan, kalian boleh mendaftar di akademi, jadi kalian akan tetap disini selama aku pergi, dan menemani Ferris dan yang lain berlatih. " Kata Artan kepada Tigris dan Sora. Kemudian dia membuat Rune sihir di udara dan menerapkannya di kepala Tigris dan Sora. Artan tersenyum dan berkata. " Tolong jangan berlebihan ketika berada di akademi. "

" Ferris, Liz, Elisa dan Ertes. Kalian dapat mempelajari buku ini, buku ini berisi tentang struktur mantra sihir, dan bagaimana cara menggabungkan mereka menjadi sebuah sihir yang hebat. Pelajari perlahan dan pahami makna dalam setiap mantra. " Artan mengeluarkan dua buku besar dari dalam liontin penyimpanan miliknya, dan memberikan salah satunya pada para gadis.

" Dan ini untuk kalian. Aku bukan pengguna pedang murni, jadi aku hanya bisa membantu kalian semampuku. Pelajari ini, siapa tahu berguna untuk kalian. " Kata Artan sambil memberikan sisa buku yang ada di tangannya kepada Daniel dan Regie.

" Apakah ini hadiah perpisahan? " Tanya Elisa dengan ragu-ragu.

Artan tersenyum menanggapi pertanyaan yang diajukan Elisa.

" Tentu saja tidak. Aku akan melihat perkembangan kalian setelah aku kembali. "

" Baiklah.. kita berpisah disini. " Kata Artan tersenyum sambil melambaikan tangannya.

" A...Artan...!!! " Teriak Ferris tiba-tiba.

Artan berhenti dan menatap Ferris dengan senyuman.

Ferris segera berlari menuju Artan dan memeluknya.

" Terima kasih... " Bisik Ferris rendah.

Artan hanya tersenyum dan mengusap lembut rambut Ferris.

' aku akan membantumu untuk mencapai tujuanmu, apapun itu, karena kamu adalah keluargaku... ' kata Artan dalam hati.