webnovel

Latihan Sihir

Setelah beberapa saat Artan meninggalkan pub, seorang wanita cantik datang memasuki pub milik paman Joe.

" Lama tidak bertemu Tuan Joe. " Kata wanita itu menghampiri paman Joe.

" Oh... Lama tidak bertemu juga Aranea. " Paman Joe sedikit terkejut pada awalnya, namun dia dengan cepat kembali normal.

" Aku baru saja datang ke kota Barahm dan ingin segera menemui anda, namun ketika aku sampai di perserikatan guild, aku hanya menemukan Razard. " Kata wanita itu dengan santai sambil meminum ale yang baru saja di berikan oleh paman Joe.

" Aku sudah jarang berada di sana, lagipula semua urusan bisa dikerjakan oleh Razard dan yang lain, jadi aku hanya datang sesekali untuk melihat keadaan. " Jawab paman Joe ringan.

" Oh iya, aku lihat anda sepertinya sangat akrab dengan bocah bernama Artan, bukankah begitu tuan Joe? " Tanya Aranea.

" Ah.. ya, bocah itu memiliki sikap yang baik dan aku menyukainya, hanya itu saja. "

" Sebenarnya, tujuanku datang ke kota Barahm adalah untuk menjalankan sebuah tugas. Beberapa hari yang lalu, tiga iblis menyusup ke kota Guardian dan kami menangkapnya, namun baru dua hari yang lalu, mereka melarikan diri, dan arah yang mereka ambil adalah kota Barahm. " Kata Aranea menjelaskan tugasnya kepada paman Joe.

" Apakah kamu mencurigai Artan? " Tanya paman Joe dengan ekspresi aneh.

" Ah.. tentu saja tidak, aku bisa melihatnya kalau dia manusia, dan kedua binatang buas yang bersamanya juga binatang buas murni, jika mereka iblis, tidak mungkin mereka bisa lolos dari mataku. " Ucap Aranea penuh percaya diri.

" Hm... "

" Tapi tuan Joe, aku sepertinya sangat tertarik dengan bocah Artan itu, apakah anda tahu? Tadi pagi dia menjual kristal sihir di perserikatan guild, dan mereka semua adalah kristal sihir milik binatang buas tingkat demi saint. "

" Ya, aku tahu. Tadi siang seorang utusan memberikan berkasnya padaku. "

" Bukankah itu hebat!! Kekuatannya pasti sangat mengerikan!! " Ucap Aranea dengan penuh semangat.

" Yah.. aku tidak tahu juga, selama ini dia selalu menyembunyikan kekuatannya, dan aku tidak bisa melihatnya bahkan dengan sihirku. "

" Ya, aku juga begitu. Tapi tuan Joe, bukankah hal itu bisa ditebak, dia sanggup memburu binatang buas tingkat demi saint, mungkin kekuatannya sudah mencapai tingkat demi saint 1 sama seperti kita atau bahkan sudah menembus tingkat saint. " Entah kenapa Aranea terlihat semangat ketika berbicara tentang kehebatan Artan.

* Hmm.. benar sekali, tapi bukan hanya Artan saja yang mampu menyembunyikan kekuatannya dengan mahir, bahkan binatang buas yang bersamanya juga menyembunyikan kekuatan mereka dengan ketat, tapi satu hal yang pasti, binatang buas itu sudah berada di tingkat saint. " paman Joe juga menjadi bersemangat sama seperti Aranea.

( Author note : binatang buas hanya bisa berubah wujud menjadi manusia ketika mereka berada di tingkat saint. )

" Ya... Hahaha.. kalau begitu, apakah kursi Grand Magus Arcelo akan bergeser? " Kata Aranea tertawa.

" Hey!! Jaga mulutmu, jika ada orang lain yang mendengarnya, beberapa hal akan menjadi sulit untuk kita. "

" Tenang saja tuan Joe, aku yakin tidak ada orang yang akan mendengarkan obrolan kita. " Kata Aranea santai, kemudian dia menyentuh udara di sekitarnya dan tiba-tiba sebuah Magic Rune terlihat melingkari mereka berdua.

" Oh... Kamu sungguh wanita yang berhati-hati.. " komentar paman Joe tersenyum setelah melihat apa yang ditunjukan Aranea.

" Hahaha anda sudah paham sifatku "

" Ah.. tapi ngomong-ngomong tindakan Grand Magus Arcelo semakin haru semakin aneh, aku bahkan sempat melihatnya menuju Dark field ketika aku sedang bermain di Beast Domain. " Kata Aranea serius.

" Hmm.. yah.. sebaiknya kita terus berhati-hati dan mengawasi setiap tindakannya, aku takut ada sebuah konspirasi yang terjadi bersama Grand Magus Arcelo. "

" Aku tahu tuan Joe. "

.....

Artan bersama yang lain telah tiba di hutan Baburu, mereka saat ini berada di zona dalam dari hutan Baburu.

Terdapat tiga zona yang di tentukan di hutan Baburu, yang pertama adalah zona luar yang mana di tempati oleh binatang buas tingkat rendah, paling tinggi dari mereka adalah tingkat warrior nescent, di zona luar ini adalah zona paling aman di hutan Baburu, bahkan sering kali ada masyarakat biasa yang mencari kehidupan sehari-hari disini.

Zona yang kedua adalah zona dalam, tempat ini adalah tempat yang paling cocok untuk latihan para pemula, binatang buas paling tinggi di zona ini berada di tingkat demi lord.

Sedangkan yang terakhir adalah zona tengah, tempat ini cukup berbahaya karena terdapat binatang buas tingkat demi saint yang sering berkeliaran.

" Baiklah, kita akan langsung memulai latihannya. Ferris tunjukan padaku apa yang sudah kamu pelajari. " Kata Artan memberikan perintah.

" Em.. " Ferris menganggukan kepala dan berjalan ke depan.

" Ers Chon Tai Irs Ton Aera !! " Ferris mulai merapalkan mantra yang sudah di pelajarinya.

Tiga pusaran air berbentuk spiral muncul di sekitar tangan Ferris.

Swoshh... Swosh.

Pusaran air itu melaju ke arah pohon berukuran sedang dengan cepat.

Bang... Bang... Bang... Banggg...

Kali ini bukan hanya goresan kecil yang mampu di sebabkan oleh sihir milik Ferris, melainkan tumbang. Ya, pohon itu benar-benar tumbang oleh serangan Ferris.

" Bagus, kamu melakukannya dengan baik Ferris. "

" Wow...!! Itu sihir yang sangat hebat!! Apa nama sihir itu? " Tanya Liz penasaran.

" Em.. Water spiral. " Jawab Ferris dengan nada rendah.

" Itu benar-benar sihir yang hebat, aku bahkan mulai iri padamu yang bisa di ajarkan oleh Artan secara langsung. " Kata Elisa berkomentar.

" Em... A..aku juga beruntung bisa di ajari sihir oleh Artan. "

" Hmm... Mungkin aku juga bisa memberi kalian beberapa tips pertempuran jika kalian mau. " Kata Artan yang mendengar obrolan para gadis.

" Sungguh?? " Teriak Liz, Elisa dan Ertes secara bersamaan.

" Hm.. itupun jika kalian mau. " Jawab Artan santai.

" Dan untuk kalian berdua, aku bisa memberikan kalian beberapa gerakan bermain pedang, dan juga beberapa sihir yang berguna untuk cara bertempur kalian. Tapi kalian tidak boleh memaksakan diri, pahamilah batas tubuh kalian, sebagai pengguna pedang roh, itu akan sangat memberatkan bagi tubuh kalian untuk menggunakan banyak sihir sekaligus. " Kata Artan kepada Daniel dan Regie.

" Eh.. bagaimana kamu tahu kalau kami pengguna pedang roh? " Tanya Daniel terkejut.

" Aku tahu ketika pertama kali melihat cara bertempur kalian, aku juga bisa mengatakan bahwa kalian berasal dari kerajaan Utara. "

" Ya, kami berdua memang berasal dari Kerajaan Utara, kami datang ke kota ini untuk melatih kekuatan tempur kami, dan mencari pengalaman. "

" Hm... Baiklah, mari kita lanjutkan latihan lagi, Ferris, pinjami para gadis buku yang aku berikan padamu dan berlatihlah bersama mereka, dan kalian berdua ikuti aku. " Kata Artan kepada kelompok itu.

Mereka berlatih sihir sekali lagi, dibawah bimbingan Artan, mereka berlatih sihir dengan semangat.

.....

" Oke... Berkumpul, latihannya cukup sampai disini untuk sekarang, kita akan melanjutkannya nanti malam. "

Setelah pengumuman dari Artan, kemudian mereka membangun sebuah tempat peristirahatan sementara, baru setelah itu para pria mulai berburu beberapa binatang buas untuk makan malam kelompok itu, sedangkan para gadis membahas apa yang sudah mereka pelajari hari ini.

Artan dengan santai melakukan meditasi di saat yang lain sedang sibuk dengan tugas mereka. Mulai saat ini Artan hanya memiliki sedikit waktu untuk berlatih, untung saja Sora sedang bermain bersama Tigris, jika tidak dia pasti akan selalu menempel dan mengganggu Artan.

' Hmm.. aura ini... ' ketika Artan sedang berada dalam meditasinya, tiba-tiba dia merasakan ada beberapa aura asing yang tidak jauh dengan tempat istirahat kelompok. Aura itu sedang berlari dengan cepat menuju kedalaman hutan Barubu.

" Sora!! Tigris! " Teriak Artan setelah membuka matanya dan bangkit dari meditasi.

Sora dan Tigris yang sedang berada di kedalaman hutan segera datang dengan cepat setelah mendengar teriakan Artan.

" Ada apa Artan? Sora sedang bermain bersama Tigris, Artan mengganggu saja!! " Bentak Sora mengeluh.

" Em... Maaf ya Sora, saat ini ada sesuatu yang harus aku lakukan, jadi aku ingin kalian berdua membantuku menjaga yang lain." Kata Artan dengan senyum manisnya.

" Woaahh apakah hal yang diurus Artan akan menarik? " Teriak Sora dengan semangat.

" Tidak... Tidak. Itu membosankan, lebih baik jika Sora bermain bersama Ferris dan yang lain disini. " 

" ah... Kalau tidak menarik, Sora tidak mau ikut. " Setelah mengatakan itu, Sora pergi menuju para gadis berada.

" Tigris, tolong bantu aku jaga mereka. "

" Baik master. "

Artan segera menghilang kedalam kegelapan malam, tujuannya adalah aura asing yang baru saja dia rasakan.

Semakin Artan masuk kedalam hutan, aura itu semakin terasa dekat keberadaannya, Artan segera meningkatkan kecepatannya.

...

" Sepertinya kita sudah cukup jauh dari wanita gila itu. " Kata seorang wanita, dia memiliki penampilan yang gemuk dan mata hitam pekat yang membuat penampilannya terlihat aneh.

" Ya sepertinya begitu... Aku tidak merasakan aura kehadiran orang lain selain kita. " Kata seorang pria yang mengenakan penutup wajah.

" Sial!! Aku tidak menyangka penyamaran kita akan langsung terbongkar tepat setelah kita memasuki kota. Sungguh hari yang buruk!! " Salah seorang pemuda di kelompok itu.

" Sssttt.... " Pemuda itu tiba-tiba memberi sinyal kepada temannya.

" Ada apa? " Tanya wanita yang gemuk dengan nada rendah.

" Diamlah. "

" Siapa disana!! " Teriak pemuda itu.

Artan yang sedang santai mengawasi mereka, keluar dari tempat persembunyiannya, sebenarnya dia bisa saja langsung datang dan mengintrogasi mereka, namun dia tidak melakukannya, karena kurang menarik.

" Pendengaranmu sangat baik, siapa namamu? " Tanya Artan tersenyum setelah keluar dari tempat persembunyiannya.

" Hahaha.. aku hampir mati ketakutan, ternyata hanya anak kecil belaka. " Teriak wanita gemuk itu.

" Ya, aku juga. Jika hal ini di dengar oleh orang lain, aku mungkin akan malu seumur hidupku. " Kata pria yang memakai penutup wajah.

" Diam!!! " Teriak si pemuda.

Kedua rekannya langsung terdiam tanpa kata, sepertinya pemuda itu adalah pemimpin kelompok ini.

" Perkenalkan namaku adalah Rein Azaluth, dan yang wanita disini adalah Vriza Emviona, dan sedangkan pria yang memakai penutup wajah ini adalah Xalas Gultoni. Kami baru saja di kejar oleh binatang buas tingkat tinggi, jadi kami sedikit waspada terhadap sekitar, tolong maafkan atas ketidaksopanan kami. " Kata pemuda itu membungkuk sopan kepada Artan.

Kedua rekannya terkejut ketika melihat pemuda itu bersikap sopan kepada Artan.

" Hmm.. aku menghargaimu karena telah memperkenalkan namamu dan temanmu, yah... walaupun ada beberapa dari kata-katamu yang tidak aku suka. " Balas Artan sambil tersenyum.

" Ah... Melihatmu disini mengingatkanku pada kawan lama, wajahmu sangat mirip dengannya. " Lanjut Artan.

" Mungkin anda salah orang. " Jawab pemuda itu ramah.

" Ya, aku tahu, lagipula kamu terlalu muda untuk menjadi dirinya. " Kata Artan yang masih tersenyum.

" Dia adalah seorang pengguna pedang yang sangat kuat, bahkan aku harus menggunakan 40% dari kekuatanku untuk mengalahkannya. Tapi apa yang membuatku selalu mengingatnya adalah karena dia berbeda dengan yang lain, aku masih ingat kata-kata yang dia ucapkan sebelum kematiannya. ' Mengapa ras iblis dan ras lain tidak bisa bersatu? mengapa ras lain selalu memusuhi ras iblis? Mengapa ras iblis selalu dikaitkan dengan kejahatan? Mengapa tidak ada ras yang mau membangun persahabatan dengan ras iblis? Apakah aku salah terlahir dalam ras iblis? Tidak. Aku tidak menyesal lahir di ras iblis, karena aku yakin semua hal memiliki alasannya. ' sejak saat itu, aku terus memikirkan apa yang dikatakannya, bahkan sekarangpun kata-kata itu masih terus terlintas di pikiranku. " Kata Artan yang mengingat kenangan lamanya.

" Ah.. maaf.. aku jadi menceritakan kisah lamaku. "

" S....siapa sebenarnya Anda... " Tanya pemuda itu gemetar ketakutan, keringat dingin dapat terlihat di wajahnya.

" Oh... Tidak perlu terlalu di pikirkan siapa aku, yang perlu kalian pikirkan adalah bagaimana caranya agar kalian bisa bertahan hidup setelah ini. " Ucap Artan dengan santai.

Krak...krak..

Pemuda itu terkejut ketika melihat rekannya tiba-tiba dibekukan oleh lapisan es ditubuh mereka.

" Aku rasa kamu adalah anak yang cerdas, dan fakta bahwa aku menghargai leluhurmu, jadi aku berikan kamu kesempatan untuk bicara. Katakan, siapa yang menyuruhmu datang kesini dan apa tujuan kalian. " Artan secara tiba-tiba mengubah suaranya menjadi tajam, bukan seperti Artan yang mereka temui beberapa saat yang lalu.

" A...aku... " Pemuda itu gemetar ketakutan dan terjatuh di tanah.

" Katakan! Sebelum aku berubah pikiran!! " Teriak Aryan sekali lagi dengan tajam.

Pemuda itu menelan air liurnya, dan ekspresinya menunjukan sebuah tekad.

Swing....

Artan yang semula berada sedikit jauh dari pemuda itu tiba-tiba sudah berada di depan pemuda itu dan mencengkeram lehernya.

" Jangan berpikir bahwa aku akan membiarkanmu meledakan diri dengan mudah. Katakan!! Atau kamu akan menjadi seperti mereka!! " Teriak Artan sambil melirik kearah kedua rekan pemuda itu yang sudah tewas oleh sihir es milik Artan.

Pemuda itu hanya diam saja dan matanya menunjukan ekspresi yang mengatakan apapun yang terjadi dia akan tetap bungkam.

" Hah.... " Artan mendesah kecil dan melepaskan pemuda itu dari cengkeramannya.

" Pergilah!! Jangan sampai aku menemukanmu lagi, atau lain kali tidak akan seperti ini. "

Pemuda itu langsung melarikan diri dari Artan dan menghilang dalam kegelapan, namun sebelum itu dia masih sempat mengucapkan terima kasih kepada Artan.

Artan menatap jauh ke langit malam.

" Rein Azrail, jika saja semua iblis memiliki pikiran yang sama denganmu, mungkin aku akan berusaha mewujudkan impianmu itu. " Ucap Artan dengan nada rendah.