sinar terik matahari cerah menghangatkan ku yang sedang duduk di teras mushola rs menunggu hasil ct scan dan lab yang belum bisa diambil.
"ayo inka" ucap mama yang keluar dari mushola sambil mengajakku pergi menuju ruang kontrol
"Inka nafisah silahkan masuk" ucap perawat yang memanggilku untik masuk keruang kontrol
"siang Ibu dan Inka" sapa dokter
"iya bu" jawabku dengan senyuman
"alhamdulillah keadaan inka sudah 65% jika inka mau bekerja dan kuliah kembali rasanya itu belum bisa ya, karena pembuluh darah dikepala inka belum 100% pulih, jadi inka belum bisa benar2 fokus untuk belajar kembali"
"tapi dokter kerjaan aku bukan didepan komputer sibuk buat laporan ini itu, kerjaan aku didepan gardu tol & aku pasti bisa dok" ucapku dengan nada sedikit memohon pada dokter
"kalau inka merasa yakin yasudah, silahkan bicara dengan kantor tentang keinginan inka untuk bekerja kembali" ucap dokter dengan nada tenang dan senyuman
mama hanya diam dan tersenyum
sampai dirumah
"kamu minum obat dulu lalu istirahat. jangan ada yang difikirin, besok kita ke kantor ya tanya kantor kamu sudah boleh kerja lagi atau belum" ucap mama saat dirumah
"iya ma" jawabku lalu berjalan menuju kamar
dikamar aku rebahkan tubuhku diatas kasur sambil berfikir
apakah esok hari aku bisa bekerja lagi dan menjalani hidup seperti dulu lagi atau aku hanya bisa diam dirumah menanti kata SEMBUH SEMPURNA dari dokter.
kututup mata ku pelan-pelan
bip bip bip handphone ku berbunyi
tuut aku matikan teleponya lalu aku bbm dia
-ada apa, jangan telepon-
-Inka kamu apa kabar, kenapa susah banget buat bbm kamu dan telepon kamu. kamu masih marah sama aku?- tanya tara di chat bbm nya
-aku pusing kalau lihat handphone terlalu lama, teleponan juga bikin telinga aku sakit. udah ya mau tidur- jawab ku lalu ku matikan handphonenya dan ku letakan handphone didalam lemari
kurebahkan kembali tubuhku lalu kututup perlahan mataku..
"Inka bangun, jadi mau kekantor ga, ayo mama antar" ucap mama membangunkanku dikamar
"iya ma hoooaaaahhhh" jawabku sambil menguap
kuberjalan menuju toilet sambil membawa handuk
"ayo ma" ucapku lalu duduk di meja makan menunggu mama yang belum terlihat batang hidungnya
"makan dulu itu mama bikin nasi goreng minum teh manisnya ya, mama siap-siap dulu" jawab mama dan berlalu kekamar
aku dan mama pergi kekantor diantar oleh kakak ku
"ade udah makan?" tanya kakakku sambil menyetir mobilnya
"udah ka," jawabku singkat
"ade mau kerja lagi? emang ga bosan? enakkan dirumah" ucap kakakku dengan nada support
"mau kerja aja ka, pengen kya dulu, bosen dirumah aja" jawabku tetap dengan keinginanku untuk bekerja kembali
sampai dikantor, mama menelpon seseorang entah siapa itu
" baik pak, terima kasih" ucap mama lalu menutup teleponnya
"ayo disuruh ke lt.2 ketemu pak zaky" ucap mama mengajak aku dan kakaku masuk kedalam kantor usai mengakhiri teleponnya
"assalamualaikum pak" ucap mama saat memasuki ruangan
"walaikumsalam, silahkan masuk bu" jawab pak zaky mempersilahkan kami masuk dan duduk di ruangannya
"inka apa kabar?" sapa pak zaky
"baik pak" jawabku dengan senyuman
"kata mama inka mau kerja lagi ya?"
"iya pak"
"coba di tes kalau pengendara memberi uang 10ribu untuk membayar tarif tol 7ribu, kembalinya berapa?"
"3ribu pak"
"kalau uangnya 20ribu?"
"kembali 13ribu pak"
"kalau 50ribu?"
"kembali 43ribu pak"
"baik inka besok sudah boleh bekerja ya. sekarang pulang istirahat jaga kesehatan kamu ya" pesan pak zaky mengakhiri pertemuan hari ini
"baik pak, terima kasih" jawabku dengan senyum bahagia
"terima kasih pak, kami pulang dulu" jawab mama menggandeng tanganku berlalu keluar ruangan
aku senang sekali, aku diizinkan bekerja kembali
aku akan memulai hidup seperti dulu yang mungkin akan terasa lebih sulit karena pemikiran dan logika milikku tidak seperti dulu sebelum aku mengalami musibah terpuruk ini.
tak terasa air mataku mengalir
"kenapa nangis de" tanya kakakku di yang sedang menyetir mobil
"gpp ka, senang aja" jawabku dengan nada pelan
rupanya kakakku memperhatikanku dari kaca mobil, dia jadi tau aku sedang menangis dan merenung memikirkan keadaanku yang saat ini tidak sebaik dulu lagi..