"Kamu..."
Susan sudah putus asa dan ingin membalas, Tiba-tiba ada suara yang agung, yang menyebabkan Susan menelan apa yang tidak dia katakan.
"Diam."
----
Hanya ada satu kata tetapi penuh dengan keagungan, Wisnu tidak begitu menakjubkan selama bertahun-tahun.
Dia mengangkat alisnya, dan cahaya dingin di matanya melesat langsung ke Susan. Kalau bukan karena dua anak di sebelahnya, dia pasti marah.
"Tomi bawa kedua anak itu masuk."
Takut menakut-nakuti kedua anak itu, Wisnu memerintahkan dengan sungguh-sungguh.
"Irfan bawa Kirana, apa kau tidak tahu bahwa dia lemah?"
Wisnu kembali memerintah dengan keras, ini adalah pertama kalinya dia berbicara dengan Irfan dengan kemarahan setelah hubungan antara ayah dan anak menjadi kaku. Tapi kemarahannya bukan karena Irfan tapi karena Susan.
Pada saat ini, Irfan menjadi patuh, dan langsung meraih tangan Kirana dan masuk ke dalam rumah.
Hanya Wisnu, Susan dan Tina yang bersiaga di tempat kejadian.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com