"Bos aku kapan? Aku belom dapet tamu?" tanya Dendi
"Kamu nanti malam ya, ada tamu, tapi kamu lihatin aja ya. Ada tamu hotel. Nanti aku ajarin caranya. Kamu khan baru, jadi aku praktek langsung sama pelanggan" ujar Arie
Memang waktu itu dapet tamu laki laki di hotel yang udah janjian sebelumnya.
Malampun tiba, Dendi dan Arie pergi ke hotel.
"Ting tong" Arie memijit bel kamar hotel
"Pijat ya?" tanya tamu hotel
"Iya koh" ujar Arie
"Loh kok berdua" Koh David mempersilakan Arie masuk
"Iya koh, anak baru, masih harus diajarin" ujar Arie
"Oooh iya dech" koh David langsung melucuti pakaiannya.
Memang macem macem tamu, ada yang tamu suka bertelanjang, ada tamu malu malu ada yang tamu wajar. Sekarang dapet tamu yang bertelanjang. Kalau exhebionisnya sama perempuan wajar, tapi kalau exhebionisnya sama laki2 sebenarnya agak agak ...
Si Dendi dari belakang senyum senyum, sambil ngasih kode miring. Artinya gila lu ndro.
Arie memberi contoh mijet kaki, kemudian ditekuk kaki nya dipijat betisnya. Juga memukul mukul pangkal kaki. Dan memijat titik titik akupuntur. Memijat pahanya. Selesai kaki kanan baru kaki kiri.
Si koh David punya kulit putih pahanya dan pantatnya juga. Si Dendi yang agak kemayu rupanya dia tertarik sesama jenis. Buktinya ia fokus saja lihat belahan pantatnya koh David. Yang agak direnggangkan kakinya sehingga pelirnya kelihatan. Ada bulu tipis dibelahan pantatnya.
Arie memijat pantatnya. Dan koh David mengangkat pantatnya setiap dipijat. Tanda ia punya hasrat sesama jenis. Arie memijat dengan ibu jarinya. Kemudian Arie memberi isyarat Agar Dendi meneruskan pijatan di area pantatnya.
Sementara Arie beralih memijat punggungnya.
Lama memijat pantatnya, paha dan punggung.
Koh David ketiduran tanda ia keenakan.
Kemudian Arie menepuk nepuk koh David.
Koh David terbangun.
"Sorry aku ketiduran" ujar koh David
"Balik badan koh" ujar Arie
Si Koh David balik badan. Terlihat si Dendi terbelalak matanya lihat kontolnya si Koh David. Si Koh David tentu saja gak disunat.
Tapi kemaluannya setengah berdiri. Jadi muncul kepala kemaluannya koh David berwarna kemerahan.
Si Dendi duduknya ngingsed, ia juga tegang. Arie cuma bisa tersenyum. Dan melanjutkan pijatannya di pangkal kaki. Arie memberi contoh, terus memberi isyarat agar Dendi melanjutkan seperti yang di contohkannya.
"Koh mau dipijat kemaluannya?" ujar Arie.
"Yaa ..." ujar si Koh David sambil kembali merem.
Diambilnya baby oil. Di teteskan ke selangkangannya koh David.
Arie menijat batang kontolnya Koh David dengan diapit kedua jari telunjuk dan tengahnya. Ditarik tarik keluar. Macem narik benang layangan.
Kemudian dipijat dengan kedua ibu jarinya bagian bawah batang kontolnya kearah pingggirannya.
Digenggam pelirnya dipijat bagian tengah diantara pelirnya, dan ditarik tarik batang kontolnya yang digepit diantara jari tengah dan jari telunjuknya.
Terlihat ia udah berdiri kemaluannya.
Arie menyuruh Dendi melanjutkannya.
Awalnya ia enggan dengan mengangkat bahunya tapi lama kelamaan dia mau melakukannya.
Si Koh David tampak merasa keenakan dipijat kontolnya sama Dendi. Arie memberi isyarat agar diambil handuk kecil. Rupanya si Koh David dah gak tahan. Muncrat spermanya di handuk kecil. Si Dendi mengelapnya. Dia cuma senyum senyum.
Kemudian Arie melanjutkan memijat tangan koh David. Dendipun mengikuti ditangan satunya.
"Mau dipijat kepalanya koh?" tanya Arie
Koh David hanya menganggukkan kepala.
Arie meneteskan minyak cem ceman. Dan aroma therapy di telapak tangannya. Dan merebahkan kepala koh david di dadanya dan memulai memijat kepalanya dari mulai dahinya, kelopak matanya, hidungnya, dagunya, dan bagian belakang kepalanya, pundaknya, tengkuknya.
Koh David nyaris tertidur lagi.
Pijatan pun selesai. Koh David memberikan uang massage dan tipsnya 400 ribu. Termasuk besar untuk 2 jam pemijatan.
"Makasih koh, mari koh" Arie pamit. Begitupun Dendi.
Arie dan Dendi pulang naik motornya.
"Gimana bisa khan?" tanya Arie
"Gila si bos ih, tadi spermanya sampai muncrat" ujar Dendi
"Alah kamu tadi juga kelihatan tegang" ujar Arie
"Gila pokoknya besar juga kemaluannya si kokoh" ujar Dendi
"Haha pasti itu nanti langganan, berikutnya kamu sendiri ya" ujar Arie
"Okay Bos" ujar Dendi
Tiba-tiba ada telpon. Arie menepi.
"Ya ada yang bisa dibantu?" tanya Arie
"Ini pijat ya?" tanya pelanggan diujung telpon.
"Iya, mau laki apa perempuan?" tanya Arie
"Aku mau perempuan" ujar seorang perempuan
"Okay, dimana alamatnya?" tanya Arie
"Di dutamas ya, nanti saya smsin alamatnya" ujar perempuan tadi.
"Okay" ujar Arie
Kemudian Arie nelpon bang Andi.
"Bang Andi, anterin mbak yayuk ya ke dutamas" ujar Arie
"Ada tamu geng?" tanya bang Andi
"Iya, nanti aku sms in alamatnya" ujar Arie.
Bang Andi kemudian nganterin yayuk ke dutamas sesuai alamat.
"Ting tong" mbak yayuk memijit bel.
"oh pijat ya" ujar pemilik rumah. Wanita separuh baya menggunakan kursi roda.
"Iya bu, yang mau dipijat siapa bu?" tanya Yayuk
"Suami saya bu, bisa?" tanya wanita tersebut.
Dalam pikir yayuk, kenapa istri ini memilihkan perempuan buat mijet suaminya. Padahal ada bang Andi juga yang bisa mijet.
"Oh iya bu, dimana pijetnya?" tanya yayuk
"Dikamar, dibelakang mbaknya" ujar wanita tadi.
"Tapi mbak, bisa khan mbak pijat kemaluannya suami saya?" tanya wanita tersebut
"Aduh kenapa gitu bu, pijat anunya?" tanya mbak yayuk
"Enggak, enggak apa apa. Tolong mbak ya. Sampai keluar spermanya" ujar wanita tersebut
"Aduh saya jadi gak enak, ibu khan istrinya" ujar mbak yayuk.
"Enggak apa apa, saya lumpuh mbak, jadi gak bisa muasin suami saya" ujar wanita tersebut.
"Hemm ya udah, permisi bu ya" ujar mbak yayuk masuk kamar
Rupanya dikamar, suaminya si ibu sudah stand by, hanya mengenakan handuk.
Yayuk mulai memijatnya.
Disela sela mijat si suami ibu itu tanya tanya.
"Mbaknya asli mana?" tanya si suami ibu
"Jawa..." yayuk tetap fokus mijetnya
"Tadi maaf ya istri saya" ujar si suami ibu
"Iya ya, emang kenapa ibu pak?" tanya mbak yayuk
"Lumpuh, sudah 3 tahun" ujar si bapak
"Baik banget istri bapak, apa enggak cemburu si ibu pak, malah si ibu yang nyuruh saya mijet" ujar mbak yayuk
"Ya cemburu pasti ada, tapi ibu khan gak bisa melayani saya, makanya saya suka manggil therapis, itupun disuruh ibu, ibu gak bisa berhubungan lagi sama saya, semua tulangnya sakit kalau bersentuhan. Tapi bapak juga khan butuh rangsangan, sementara bapak juga gak mau selingkuh dibelakang" ujar si bapak.
"Kasihan pak sama si ibu, sudah dalam keadaan sakit, bapak tambah lagi disentuh sentuh cewek lain, kenapa gak minta nikah lagi aja pak?" tanya mbak Yayuk
"Kalau nikah ribet, bukannya gampang cari perempuan baik baik di Batam" ujar sang suami
"Hemmm kok bapak tega sih, emang sama therapis juga main didepan ibu?" tanya mbak Yayuk
"Enggak main, cuma dikeluarin spermanya aja, kamu bisa khan" ujar si bapak
"kenapa gak dijepitin ke pintu aja pak, kasihan loh si ibu pak" ujar mbak Yayuk
"Jadi kamu gak bisa?" tanya si bapak
"Bisa pak, tapi saya kasihan sama si ibu" ujar mbak yayuk
"Enggak apa apa neng, tolong ya neng, nanti ibu tambahin bayarnya" ujar si ibu yang rupanya dari tadi denger.
Mbak yayuk mau tidak mau ia melakukannya.
"Nanti saya selesaikan dulu pijetnya ya, baru dikeluarin spermanya" ujar mbak yayuk
Sudah selesai pijatnya, mbak yayuk mulai mengocok ngocok kontolnya si Bapak
Kontolnya si bapak lumayan besar, Yayuk mengernyitkan alisnya.
"Eneng mau melakukannya gak sama si bapak?" tanya sang istri
"Aduh jangan loh bu, masa saya harus berhubungan badan didepan ibu" ujar mbak yayuk
"Gak apa apa neng, ibu ikhlas. Nanti ibu tambahin lagi kalau eneng mau" ujar si ibu
Antara mau nolak atau tidak, mbak yayuk berpikir. Tapi dilihatnya besar juga punya si bapak, ia juga kepengen merasakannya.
"Gimana mbak?" tanya sang suami si ibu
"Bapak sih enak, saya kasihan sama si ibu" ujar mbak yayuk.
"Udah gak apa apa" ujar si ibu yang terus nguping.
"Ya udah yang cepet ya pak, saya gak enak sama ibu" ujar mbak yayuk pasrah
Akhirnya mbak yayuk melucuti pakaiannya sendiri.
"Waah susu mbak besar juga ya" ujar si bapak
"Heemmm punya bapak juga besar" ujar mbak yayuk
Sementara si ibu diruang tengah juga mengusap usap dadanya. Dan putingnya.
Walau lumpuh kakinya si ibu masih bisa menggerakkan tangannya walau sedikit. Gak bisa terlalu kuat.
"Mau saya cium dulu pak anunya?" tanya mbak yayuk
"Iya silakan" ujar si Bapak.
Mbak yayuk nyepongg kontolnya bapak. Dengan kuat. Memutar mutar dengan tangannya, meludahinya dan mengemutnya lagi, memijit pelirrnya menguluminya,
"ceplokk ceplokk" suara mbak yayuk sungguh kuat
Mbak yayuk kayaknya sudah gak sabar ingin memasukkan pepeknya. Pepeknya tembem, dengan kulit mbak yayuk yang sawo matang.
Mbak yayuk juga pandai merawat kemaluannya. Kemaluannya bersih tanpa bulu. Bibir pepeknya yang tembem membuat gairah si bapak menjadi jadi.
"Braak" suara pintu terbuka
Rupanya si ibu datang menghampiri masuk. Ia juga kepengen ikut menyaksikan.
Ya walau ia lagi lumpuh, tentunya hasratnya juga masih ada.
Mbak yayuk agak kaget.
"Gak apa apa terusin" ujar si ibu
Mbak yayuk yang udah kelewat horny, sekarang gak mempedulikan si ibu.
Ia segera naik keatas kontolnya si bapak dan menindihnya. Memasukkan batang kemaluannya.
"Arrggghhh" mbak yayuk mengerang, sambil turun naik, maju mundur semakin kuat.
"Ceplok ceplokk ceplokkk" suara pantatnta mbak yayuk yang begitu cepat menggenjot kontolnya si bapak.
Si bapak meremas susu mbak yayuk.
Sementara si ibu juga memainkan klitorisnya sendiri.
Si mbak yayuk kuat dalam senggamanya. Buktinya setengah jam belum klimaks. Berbagai posisi dicobanya. Menungging, mengangkang juga gak klimaks.
Tapi tidak dengan si bapak, yang sudah lama spermanya menggumpal, akhirnya
"Crooot crooot" didalam pepeknya mbak yayuk. Mbak yayuk menahannya tatkala si bapak mau mencabutnya akhirnya dibuang didalem.
"Arrrggghhh gak apa apa mbak buang dalem?" tanya si bapak
"Gak apa apa" ujar yayuk