webnovel

IDOLA RASA PACAR.

Yerin adalah wanita yang bekerja disebuah stasiun tv. Dan ia jatuh cinta kepada salah satu artis yang pada saat itu sedang menjadi talentnya. Yerin sebenarnya mengidolakan pria itu sejak lama, namun ia sadar diri bahwa ia hanya seorang pekerja tv biasa saja. Namun takdir mempertemukan mereka berdua. Joon, itulah sebutan populernya. Ia tergabung dalam sebuah group vocal, atau di sebut boyband bernama BIGSTAR, Joon memang sudah terbiasa dengan fans wanitanya. Namun kali ini ia memperlakukan Yerin berbeda. Hal itu membuat Yerin tersipu malu. Joon pun mulai menghubungi Yerin di luar jam kerja. Dan mereka semakin dekat. Bahkan teman-teman Joon satu group sudah mengetahui kedekatan mereka. Namun karena karier Joon dan teman-temannya semakin populer, Yerin merasa Joon semakin jauh dengannya.

endah_febrianti · Urbano
Classificações insuficientes
148 Chs

semakin dekat.

Saat yerin mulai membuka pintu mobil taksi, tiba-tiba sosok tangan menahan nya untuk masuk kedalam taksi tersebut.

"Eh, kamu siapa?" Tanya yerin yang ketakutan melihat sosok pria dari balik jaket hitam dan masker hitam. Begitu pula dengan sopir taksi tersebut, sopir taksi tersebut mencoba membantu Yerin.

"Mas lepasin, saya laporkan ke polisi." Sopir itu mencoba mengancam pria itu, namun, pria itu tidak bergeming.

"Lepasin, gue bakal teriak nih." Pria itu malah mendekatkan tubuhnya kerah Yerin. Dengan sigap Yerin menendang aset pribadi pria itu.

"Bukkkk" pria itu merintih kesakitan dan melepaskan cengkeramannya.

"Aw," pekik pria itu. Namun bukannya Yerin kabur ia malah berdiri mematung.

"Mbak ayo masuk," teriak sopir itu.

"Sebentar pak," sahut yerin.

'set' Yerin melepas penutup kepala pria itu.

"Kamu...." Yerin terkejut sosok Joon ada di hadapannya. Dengan cepat Joon menutup kembali penutup kepalanya.

"Pak, saya nggak jadi naik. Ini buat bapak." Yerin menyodorkan satu lembar kertas kepada sopir tersebut.

"Loh kenapa mbak?" tanya sopir taksi itu dengan cemas, bahkan ia sampai posisi melindungi Yerin.

"Tidak apa-apa pak, dia teman saya ternyata." Sering mencoba meyakinkan sopir taksi yang terlihat khawatir terhadap dirinya.

Sopir taksi itu tidak menerima uang dari yerin, ia meninggalkan ngirim bersama pria yang tidak ia ketahui identitasnya. Saat yerin melihat aksi itu telah berlalu hilang dari pandangannya, ia langsung membantu Joon perjalanan api ke arah tempat duduk di halte yang tak jauh dari ia berdiri sekarang.

Namun, saat yerin meminta joon untuk duduk ia menolak. Joon mengecek air untuk masuk ke dalam mobil yang tak jauh dari tempat ia berdiri.

Yerin yang berasa bersalah dan merasa kasihan terhadap joon ini segera menuruti permintaan dari pria tersebut. Sesampainya di samping mobil milik Joon, nyeri membuka pintu pengemudi dan pemilik mobil tersebut untuk masuk ke dalam mobil. Namun ia malah memberikan kode terhadap biarin agar biarin masuk kedalam mobil terlebih dahulu.

"Kenapa anda kembali lagi?" tanya Yerin yang terlihat sangat khawatir dengan keadaan Joon.

"Aku sudah berjanji denganmu, dan aku hanya berganti mobil saja." Joon menjelaskan pada Yerin.

Mereka melanjutkan perjalanan pulang dan segera. Di dalam perjalanan menuju rumah yerin mereka tidak ada jarak seakan mereka seperti sepasang kekasih yang sedang makan berjalan bersama. Dirimu tidak canggung untuk membantu Joon melepas jaketnya saat berada di dalam mobil. Begitu pula dengan Joon, saat berhenti di lampu merah, Joon pemasangan sabuk pengaman kepada yerin.

Perjalanan mereka malam itu terasa sangat panjang sekali. Kakak ngirim sempat merasa sangat malu untuk melakukan percakapan kepada Joon. Dalam perjalanan Shima menelepon yerin berkali-kali ia mengirim pesan kepada yerin lebih dari sepuluh pesan dan tertera pada layar ponsel yerin 20 panggilan tak terjawab.

Kirim tidak ingin waktu malam itu terganggu oleh telepon dari Shima. Walaupun di sisi lain Sima sedang khawatirkan dirinya. Bahkan dalam pesan Shima mengatakan bahwa ia akan mencari yerin jika tidak pulang 30 menit lagi.

"Aku sudah dalam perjalanan, pulang." Pesan Yerin.

Setelah menerima pesan dari hairin shima melakukan panggilan video.

"Hallo?" Suara Shima dari ujung telepon.

"Lo nggak ada otak ya, gue nungguin Lo. Khawatir Lo malah nggak jawab telepon gue." Belum sempat Yerin menjawab perkataannya ia sudah mulai mengomel.

"Ini lagi..."

"Lagi apa, lu bikin gue khawatir. Sekarang lo kasih tahu gue di mana sekarang!" Potong Shima.

Mendengar ucapan shima Joon segera memakai jaketnya. Ia tidak percaya terhadap teman yerin jika ia mengetahui dirinya bersama Yerin.

"Eh, lo kok duduk di depan?" tanya Shima dengan penuh curiga.

"Coba lo arahin kamera Lo ke sopirnya!" Pinta Shima.

Jaringan tidak bisa menolak ia segera memutarkan kameranya ke arah sopir yaitu Joon, Untung saja Joon jika memakai masker dan jaket.

"Wah, pantes Lo mau duduk didepan sopirnya ganteng," ledek Shima.

"Apaan sih Lo!" Elak Yerin dengan tersipu malu.

"Aku curiga kalau itu bukan sopir taksi," ujar Shima.

"Taksi kok, udahlah Lo tidur dulu."

"Pak sopir, pulangkan sahabatku dengan Selamat ya."

"Tut" Yerin segera mengakhiri panggilan video tersebut sebelum Shima semakin bertingkah.

Setelah panggilan tersebut berakhir joon melepas kembali jaketnya. Ia menanyakan siapa shimaa. Yerin Menjelaskan persahabatan mereka berdua.

Hingga malam itu ia lewati dengan obrolan dan candaan seperti seseorang pasangan kekasih. dan sejak malam itu hubungan antara Yerin dan Joon semakin intim. Bahkan sesampainya di rumah mereka masih melakukan panggilan video sebelum tidur..

Dan hal itu terjadi tidak hanya hari itu saja, melainkan hari-hari berikutnya. Sedangkan Shima yang kembali kerumahnya sendiri membuat Yerin leluasa melakukan panggilan video Dengan Joon.

***

Satu bulan berlalu Yerin dan Joon semakin dekat bahkan satu sama lain merasakan perasaan yang sama. Yerin merasa tidak percaya dengan situasi ini.

"Trrtt" ponsel Yerin bergetar, pesan masuk dari joon.

"Aku harus pergi keluar kota," pesan dari Joon.

"Berapa lama?" balas Yerin.

"Tidak akan lama, hanya tiga hari." Membaca pesan itu membuat Yerin seakan enggan mengatakan iya,

"Acara apa?" tanya Yerin melalui pesan singkat

"Menghadiri sebuah talk show," jelas Joon.

"Iya, hati-hati." Yerin dengan berat hati mengatakan kalimat tersebut.

Diantara mereka tidak ada yang mengatakan "kita jadian" semua mengalir begitu saja, namun posisi yerin dan perlakuan Joon terhadap Yerin mencerminkan bahwa ia sangat mencintai Yerin begitu pula sebaliknya.

Hal itu pun diketahui oleh salah satu member BS group, yaitu Bobby. Bobby sering mempergokki Joon sedang video call dengan Yerin. Namun setelah pertemuan pertama mereka, Bobby dan yerin belum pernah bertemu kembali. Bahkan saat acara televisi pun yerin tidak bertemu dengan babi karena Bobby terlambat.

Namun, yerin tidak tahu bahwa Bobby telah mengetahui semuanya. Yerin mengira bahwa hanya dia dan Joon yang tahu hubungan mereka berdua. Bahkan ia sebisa mungkin menyembunyikan perasaannya di depan banyak orang. Ia sebisa mungkin menjadi seperti fans yang lainnya. Sehingga tidak ada yang berharga saat melihat biarin bersama Joon. Bahkan ia menggunakan identitasnya sebagai pegawai televisi jika ada yang menanyai hubungan mereka.

Author note:

Hai readers, kembali lagi dengan saya. Semoga kalian senang dengan karya saya yang kedua di platform ini. Jangan lupa berikan comment dan review. Dukung karya saya dengan cara memberikan power stone kalian.

Seperti novel sebelumnya setelah novel ini terkontrak saya akan adakan giveaway untuk para pembaca. Dan untuk syarat dan ketentuannya kalian bisa mengikuti cerita ini selanjutnya. Saya akan upload sewaktu-waktu. Jadi jangan ketinggalan ikuti terus perjalanan kisah novel ini "IDOLA RASA PACAR" TERIMA KASIH.