-Oh, she's sweet but a psycho
A little bit psycho
At night she screamin'
"I'm-ma-ma-ma out my mind"-
- Ava Max - Sweet but Psycho -
☜☆☞
Kim Nari wanita berumur 25 tahun yang baru-baru ini naik daun karena kemunculannya di drama populer. gadis berambut panjang hitam dengan warna bola mata cokelat itu sedang mengamati kontrak yang baru saja ia baca dengan tersenyum. kontrak baju dan kosmetik namun bukan itu yang membuatnya senang karena kontrak itu ia bisa bekerja sama dengan pria yang ia sukai yaitu Park Jimin Idol BTS.
"apa kau mendengar kabar dari agensi Jimin??" tanya Nari kepada manajernya yang sedang sibuk mengatur jadwal kerja miliknya.
manajer tersebut berhenti sebentar dan menatap artisnya. kemudian ia mengangguk, "ya setelah ia pulang dari konsernya di Paris. ia langsung menanda tangani kontrak tersebut"
"lagipula bagaimana pun juga kau pasti akan memakai koneksi ayahmu jika Jimin tidak menerima kontrak tersebut" tambah manajer tersebut kemudian ia melanjutkan kegiatannya yang tertunda.
"tentu saja!! bagaimana pun juga aku harus mendapatkannya!!" ucap Nari dengan percaya diri dan langsung menanda tangani kontrak tersebut dengan semangat. "ini!! berikan pada presdir!!"
☜☆☞
Jimin sedang berada di studio milik Namjoon bersama dengan pemiliknya. mereka sedang mendiskusikan sebuah lagu yang akan masuk kedalam Mixtape milik Jimin. sambil terus memainkan beberapa nada dan ritme musik didalam sana.
"lirik ini bagus Jimin. mendeskripsikan seseorang yang sedang jatuh cinta dan sangat menyayangi orang tersebut. kau membuatnya berdasarkan pengalamanmu sendiri huh??" ucap Namjoon dengan tersenyum.
Jimin hanya tertawa malu dan mengusap rambut belakangnya, "apakah ini bagus hyung??"
"ya mungkin sedikit perubahan dibagian ini. aku akan menulis liriknya setelah selesai akan kuberikan padamu untuk kau dengarkan jika bagus kau bisa membuat melodinya"
setelahnya manajer BTS memanggil Jimin diruangan Namjoon, "Jimin-ah!! Bang PD mencarimu." Jimin menoleh dan segera mengangguk, "hyung kuserahkan padamu ya!?" kemudian ia berdiri dan mengikuti manajernya untuk menemui Bang PD.
"oh Jimin masuklah" ucap Bang PD saat ia melihat Jimin membuka pintu ruangannya. ia pun membawa sebuah kertas yang terletak diatas meja kerjanya, "ini!!"
Jimin menerima kertas tersebut dan membacanya dengan seksama. kertas itu berisi jadwal serta tema pemotretan yang akan ia jalani selama setahun. Jimin terlihat mengangguk sedikit setelah melihat jadwal tersebut. tidak terlalu menganggu pekerjaan dalam membuat Mixtapenya cukup fleksibel itulah yang dipikirkan Jimin.
"besok kau harus menemui mereka dan berkenalan dengan rekan kerjamu" ucap manajernya setelah mereka keluar dari ruangan presdir dan Jimin hanya mengangguk menyetujui. ditengah perjalanannya menuju parkiran mobil ponselnya berdering. Jimim tersenyum melihat Yoona yang meneleponnya.
"hei" sapa Jimin setelah teleponnya tersambung.
"hei hari ini aku pulang cepat. bagaimana kalau kita makan malam ditempatmu?? aku akan berbelanja setelah menyelesaikan pekerjaanku"
"tentu, aku juga sudah menyelesaikan pekerjaanku. aku akan menunggumu" ucap Jimin. ia kembali memasukkan ponselnya dan masuk kedalam mobil menuju apartemennya.
Yoona membawa barang belanjaannya sambil bersenandung. hari ini ia berencana akan memasak makan malam untuk merayakan Jimin yang sedang membuat Mixtape serta menerima kontrak dengan sebuah merk terkenal. Yoona membuka pintu apartemen Jimin dan masuk kedalam dengan belanjaan dikedua tangannya tidak menyadari kehadiran Jimin yang baru saja keluar dari kamarnya bertelanjang dada serta handuk dikepalanya mengusap rambutnya.
Yoona yang melihat bayangan dari sudut matanya kemudian berhenti dan menoleh kearah Jimin yang masih sibuk mengusap rambut basahnya sambil terus berjalan menuju kearah Yoona dengan tersenyum. berbeda dengan Yoona yang gugup karena penampilan Jimin yang sangat seksi, walau mereka pernah melakukannya bukan berarti Yoona sudah terbiasa dengan pemandangan ekstrim didepannya dan tanpa disadari oleh Yoona rona merah kembali muncul di kedua pipinya.
Jimin yang melihat Yoona yang tidak berkedip sama sekali saat melihat dirinya hanya bisa tersenyum menggoda. Jimin mengalungkan handuknya dileher kemudian ia terus maju mendekati Yoona membuat gadis itu terus mundur dan berusaha mengalihkan pandangannya hingga tubuh gadis itu berhenti karena menabrak meja pantry dibelakangkanya.
"kenapa?? bukannya kau sering melihatku seperti ini??" goda Jimin dengan senyum jahilnya.
Yoona yang merasa kesal karena Jimin menggodanya mulai mendorong tubuh tegap itu dengan barang belanjaannya serta wajah yang cemberut, "kau menyebalkan!!!" dan Jimin hanya tertawa.
mereka sedang duduk diruang tengah sambil menonton televisi setelah mereka selesai makan malam. Yoona sedang tidur dipangkuan Jimin menatap layar televisi dengan serius hingga Jimin membuka suara, "besok aku harus menemui partner kerjaku yang bekerja sama denganku"
Yoona menatap Jimin, "benarkah?? kalau begitu kau harus istirahat" Yoona beranjak dari tempatnya dan berdiri dan mengajak Jimin masuk kedalam kamar.
Jimin manatap Yoona dan kembali tersenyum menggoda namun Yoona langsung menghentikan fantasi gila yang melintas dipikiran Jimin, "kita hanya akan tidur"
Jimin langsung memasang wajah cemberut serta kecewanya membuat Yoona tidak dapat menahan senyum gelinya lantas gadis itu mulai membisikan sesuatu ditelinga Jimin, "aku akan memberimu hadiah jika besok kau tidak sibuk ok??"
Jimin yang mendengar tawaran tersebut mulai berdiri serta mengajak Yoona masuk kedalam kamar untuk beristirahat agar besok ia bisa menerima hadiah dari Yoona dengan semangat. Yoona yang melihat Jimin yang tiba-tiba berubah semangat hanya bisa tertawa dan membiarkan dirinya dibawa masuk oleh Jimin.
☜☆☞
Jimin sedang menunggu Kim Nari yang menjadi partner kerjanya diruang rapat sambil memainkan ponselnya. ia merasa bosan karena datang terlalu awal namun beruntungnya Yoona mengajaknya berbicara lewat chating untuk membunuh rasa bosan Jimin hingga pintu ruang rapat terbuka dan menampilkan seorang wanita cantik dengan rambut panjang bergelombangnya.
wajah wanita itu sedikit terkejut dan masuk dengan terburu bersama manajernya, "astaga!! maafkan aku!! apa anda menunggu lama??" ucap wanita tersebut.
Jimin hanya menggeleng pelan sambil tersenyum setelah ia mamasukkan kembali ponselnya, "tidak apa-apa saya juga baru saja sampai"
"ah perkenalkan saya Kim Nari" nari memperkenalkan dirinya tangannya menggantung berniat untuk mengajak Jimin berjabat tangan. Jimin pun menyambut uluran tangan tersebut dan ikut memperkenalkan dirinya, " saya Park Jimin mohon bantuannya untuk kedepan"
setelah itu tidak lama mereka memulai rapat tersebut dengan para karyawan, staf, pemilik merk serta fotografer yang ditugaskan untuk pemotretan setahun kedepan. dimulai dari membahas tema yang dilakukan, pakaian yang akan dipakai, make up hingga penataan rambut yang akan dilakukan.
Jimin sedang mendengarkan penjelasan dari para staf dengan serius bahkan terlihat bahwa ia serius dalam pekerjaannya namun berbeda dari tatapan Nari yang terus - menerus manatap Jimin dengan penuh minat bahkan mungkin bisa dianggap sangat terobsesi karena Jimin merasakannya namun ia pura-pura tidak peduli.
"perasaannya benar-benar terlihat membuatku tidak nyaman" batin Jimin hingga ia berusaha mensugestikan dirinya untuk cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya dan menemui Yoona.
"gila dia tampan sekali kalau dilihat langsung!!" batin Nari masih terus memandangi Jimin penuh cinta hingga tanpa rapat sudah selesai. membuat Nari yang sedari tadi tidak menyimak penjelasan rapat tersebut hanya menatap bingung para staf yang mulai membubarkan diri dari ruang rapat tersebut begitupun dengan Jimin yang akan keluar dari ruangan.
Nari yang melihat itu buru-buru menghampiri Jimin yang sudah berada diambang pintu, "tunggu!!"
Jimin menoleh kearah Nari yang memanggilnya, "ya?"
"apa kau mau makan siang denganku??" ajak Nari dengan blak-blakan tanpa memperdulikan pandangan sekitarnya.
Jimin yang terkejut dengan ajakan Nari hanya bisa tersenyum, "maafkan aku. aku harus kembali ke agensiku untuk mengerjakan pekerjaan lain. sekali lagi saya minta maaf" Jimin menolak permintaan Nari dengan halus dan mulai beranjak pergi dari ruangan tersebut.
Nari yang ditolak mentah-mentah oleh Jimin hanya bisa menatap punggung laki-laki itu dengan kesal serta wajah cemberutnya. namun kekesalan tersebut hanya bertahan sebentar dan ia mulai kembali tersenyum.
"tentu saja pria yang jual mahal itu akan menjadi seru jika mendapatkannya!! aku akan terus mendekatinya hingga ia menyadari perasaanku yang sebenarnya dan menjadikannya miliku!!" Nari mengucapkan kata-kata itu dengan semangat dan juga mulai beranjak pergi dari ruangan tersebut.