webnovel

Papa

Awalnya terasa canggung dan malu. Tapi Rehan membuka pembicaraan.

"Rumah kamu diman? "tanya Rehan

"Rumah aku di Jl. Melayang no. 5 Mas " jawab Rara

"Oh, ya udah entar aku antar sampai depan rumah ya. Kamu arahin aja jalannya. Aku juga punya teman satu karate dekat situ" kata Rehan

"Loh emang Mas rumahnya mana? " tanya Rara

"Aku di Jl. Merpati" jawab Rehan

"Lah kan beda arah Mas" kata Rara

"Enggak apa - apa. Tadi kamu nunggu dijemput siapa? " tanya Rehan

"Aku nunggu dijemput Papa, kesel deh ditelfon berulang kali enggak diangkat - angkat. Tau deh kemana orangnya bikin kesel aja" kata Rara kesal

"Kamu enggak boleh gitu. Biar bagaimanapun kamu harus banyak bersyukur karena masih punya Papa" kata Rehan

"Ah apaan. Papaku tu galak, ringan tangan terus salah dikit aja langsung diomel - omelin" kata Rara kesal

"Papamu gitu juga pasti ada yang salah makanya beliau begitu. Beliau begitu karena ingin anaknya jadi lebih baik dan tidak melakukan kesalahan yang sama" jelas Rehan

"Iya juga sih tapi kan enggak harus begitu ngomongnya. Bisa kan biasa aja enggak pake nge-gas" kata Rara

"Bersyukurlah kamu masih ada yang ngomelin" kata Rehan

"Masa diomelin bersyukur" kata Rara

"Iyalah, aku aja pengen" kata Rehan

"Loh kok? " tanya Rara heran

"Iya sejak SMP Papaku udah enggak ada. Sekarang aku tinggal bersama Mama dan kedua adikku" kata Rehan

"Oh maaf kak" kata Rara menyesal

"Enggak apa - apa kok aku juga udah biasa aja. Sekarang Mamalah yang bekerja keras banting tulang untuk kami. Makanya aku juga ngajar beladiri buat tambah - tambah" jelas Rehan

"Kakak bisa beladiri? Wah keren" kata Rara (aku juga mau bisa beladiri tapi kayaknya enggak kuat latihannya deh) *dalam hati

Sesamapainya dirumah Rara.

"Mampir dulu Kak" kata Rara

"Ah enggak terimakasih. Lain kali aja" kata Rehan

"Makasih ya Kak" kata Rara

"Ya udah aku pamit" kata Rehan

"Oke, hati - hati" kata Rara

Tak berapa lama Rehan pergi, Papa Rara keluar dari rumah.

"Loh Dela kok sudah pulang? " kata Papa

"Emang Papa enggak lihat handphone apa? " kata Rara kesal dan langsung masuk kamarnya