"sial,sial,sial...." Gerutu Gery von Traden
"Hei apa-apaan ini... Tidak ada yang memberitahu kita bila bos dungeon ini bisa hidup kembali---agrhhhhh....." Kaki dan tangan Maxberg von Bredd terpotong sebelum bisa menyelesaikan kalimatnya.
Setelah itu terdengar benturan besi selama beberapa detik dan ledakan diujung pintu masuk ruang boss dungeon.
Kepulan asap yang menutupinya segera menghilang dan mewujudkan kapten party mereka yang dadanya terbelah dan banyak darah didinding dan lantai sekitarnya.
Keheningan hebat melanda semua anggota party itu, dari sebuah keheningan meningkat menjadi tekanan dan tekanan menjadi ketakukan yang membuat semua orang seolah-olah tak bisa bergerak.
'Sial aku harus kabur' teriak Ian dalam hati. Tapi tubuhnya tak beranjak 1 milipun dari tempatnya pasalnya penyerang kapten mereka yang notabene terkuat dalam party itu menatapnya dengan seringai yang menghina terpampang jelas dimatanya.
Ssshh..... Ketika hembusan angin berlalu
Pikiran semua orang diparty itu sudah yakin akan kematian mereka, yang tersisa hanya berjuang dan mati atau mati seperti kematian anjing. Sedetik kemudian semua orang mengerahkan segalanya.
Great Archmage Risa von Yohaness mengeluarkan mantra terkuat dan tercepatnya , Paladin Of Hestia Ian Van Bostov yang dikenal akan penguasaannya dalam segala jenis pedang mewujudkan Niat pedangnya dan menggunakan semua aura nya untuk menyerang kaki boss tersebut, Arc Ranger Alfy sy Allasia menembakkan panah seribu bentuknya.
Boss dungeon itu refleks mengangkat penghalang sihir terkuatnya dan membiarkan kedua kakinya terpotong oleh tebasan niat pedang Ian dan membiarkan perutnya berlubang karna panah Alfy dia hanya memfokuskan bertahan dari mantra Dragon Breath's Risa.
Ledakan dahsyat terjadi,tanah disekitarnya bergetar keras, dan tekanan dari dampak itu sangat besar hingga semua anggota party itu terlempar ke dekat dinding dungeon yang berjarak puluhan meter dari titik serangan. Asap hitam memenuhi ruangan itu....
Ketika pemandangan terlihat lagi Boss itu tersenyum dan tergelatak dilantai yang sepenuhnya hancur. Gery berpikir bahwa boss itu akan kembali hidup lagi jadi dia cepat-cepat menuju mayat boss itu dan memenggal kepala dan menusuk jantungnya.
Sementara itu Ian sedang menyembuhkan luka pahlawan(pemimpin party).
"Freya... " Panggil Ian
"..." Tapi tak ada jawaban darinya walaupun tubuhnya telah dipulihkan ke keadaan semula, tapi tetap terdengar suara nafas pelan yang menandakan bahwa dia masih hidup. Alfy yang masih melihat sekeliling dengan waspada teringat bahwa Maxberg pingsan setelah kaki dan tangan nya terpotong.
"Hei Ian Cepatlah bantu Max!" pinta Alfy.
"Biarkan saja dia. Dia sudah seperti troll versi manusia, setelah 2 jam dia akan sadar dan menyambungkan kaki dan tangannya sendiri, terlebih lagi aku tak mau menyembuhkan laki-laki " balas Ian dengan mata jijik. Ya kau benar Ian adalah Paladin yang hanya mau menyembuhkan wanita
Tiba-tiba sebuah tongkat sihir memukul kepalanya."argh sakit tau" ,
"Hei walau seperti itu kita masih membutuhkannya untuk jadi tanker kita dilantai berikutnya" Teriak Risa dengan wajah marah,dan tatapan seakan mau membunuhnya bila dia mengatakan tidak.
'Tck!, ha... Padahal aku hanya ingin berpetualang dengan gadis-gadis cantik'
Batin Ian. Dan bergerak menuju Maxberg.
Tak lama setelah itu mereka beristirahat didepan tangga menuju lantai 100 dengan api unggun kecil menemani mereka.
"Hei tadi itu hampir saja kupikir kita semua akan mati" kata Ian lembut tapi dengan ekspresi serius
"Ya" jawab Gery Tulus.
"Kau tau kupikir kita tidak akan bisa menaklukan lantai 100 dengan kekuatan kita yang sekarang" kata Ian lagi.
"Mmh" jawab Alfy ringan seolah-olah itu tak ada hubungannya dengannya.
"Sekarang kita harus berpikir bagaimana caranya untuk menaklukan lantai 100 atau benua ini akan hancur... Tapi melihat kekuatan dari ArchDemon Kreatos saja sudah sekuat ini aku tak bisa membayangkan bagaimana kuatnya boss lantai 100 nanti" gerutu Risa.
"Haaa..." Semua orang menghela napas secara bersamaan.
Semua orang disini tau kalau peningkatan kekuatan monster ditiap lantai itu akan 2x lebih kuat dari lantai sebelumnya, tapi ada situasi khusus tiap lantai 10,20,30... dan seterusnya karna mereka akan lebih kuat 5x dari lantai sebelumnya nya. Mereka beruntung bahwa Freya dan max bisa menahan Kreatos diawal pertempuran dan membiarkan semua orang tetap melakukan pekerjaan sesuai job mereka. Bahkan setelah membunuh Kreatos dan mana serta aura mereka menipis mereka masih bisa bertahan hidup dari kebangkitan kedua Kreatos. Mereka pikir mereka beruntung sebelumnya dipertarungan awal dan diakhir mereka hanya mengadu keberuntungan dengan melancarkan serangan terkuat mereka.
Ketika pikiran-pikiran ini terjadi, mereka ingat akan harapan dan beban banyak orang menumpuk dibahu mereka. Hanya itulah yang mendorong mereka sejauh ini.
Ketika Freya baru saja terbangun dia terkejut akan indra keenamnya yang mengingatkan akan bahaya besar. Instingnya berteriak untuk segera lari dari sini.
"Semuanya lariii!!!" Teriak Freya tiba-tiba,dan memecahkan lamunan mereka.
"~Terlambat pahlawan~" senyuman dari mayat Kreatos semakin lebar
Secret art : ArchDemon Final Form
Cahaya Merah menyelimuti mereka semua
Ketika Ian buru-buru mengaktifkan pelindung ilahi dengan mengorbankan kekuatan hidupnya,dan semua orang disana mengaktifkan mantra pelindung dengan semua mananya yang tersisa. Bahkan dengan itupun cahaya merah itu tetap menelan mereka dan memusnahkan keberadaan mereka semua dimulai dari tangan yang pertama kali tersentuh cahaya tersebut hingga kepala yang terakhir .
"Ah... beginikah akhirnya? Haha terimakasih Dewi aku menjalani akhir hidupku dengan berpetualang bersama wanita-wanita cantik ini, selamat tinggal teman-teman". kata Ian dengan Keras ketika dia menghilang, Hanya menyisakan reruntuhan.