Raditya yang tengah frustasi langsung saja menendang kaleng minuman kosong yang ada didepannya.
Setelah ia meninggalkan kelas ia langsung menuju taman belakang. Seno masih setia mengikutinya.
Sebenarnya Seno juga merasa bersalah pada Keyra karena ia juga ikut memojokkan Keyra tadi.
Ia ingin meminta maaf, namun gengsi selalu lebih tinggi daripada nurani.
Jadi Seno hanya memilih diam, ia menganggap diamnya bisa dimaafkan oleh Keyra.
"Anjing!" Ucap Raditya setelah kalem minuman itu melayang ntah kemana.
"Lo kenapa sih!" Tanya Seno.
"Kenapa apanya?" Tanya Radit.
"Lo uda tau pelakunya kenapa lo lepasin gitu aja"
"Gue cuman nggak mau mereka nyakitin Keyra"
"Nggak nyambung bangsat!" Protes Seno mendengar alasan absurd Radit.
"Kalo gue bener bener ungkap mereka pelakunya, mereka bakal lebih buat gara gara sama Keyra lagi" Jelas Raditya.
"Bodoh lo!" Seo mengumpati kebodohan temannya yang menjabat sebagai ketua kelas ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com