Tidur tanpa Alex memang membuat Mayleen tersiksa. Ia rasanya ingin sekali ditemani seseorang. Bahkan terlintas dalam benaknya untuk menyuruh Ken tidur di kasurnya tanpa melakukan apapun.
Masalahnya adalah, apakah ia bisa menahan diri saat Ken di sebelahnya?
Mayleen selalu merasa kesepian sejak Alex tak ada. Alex memang kerap menghubunginya, tapi ia tetap merasa sedih karena tak bisa menyentuh Alex. Bahkan, ketika malam datang, ia bisa menangis sejadinya.
Pagi ini ia bangun dengan kehampaan. Lapar menguasainya dan ia memasak seadanya. Dalam keadaan hamil dan tanpa suami yang sedang bekerja, membuatnya tersiksa.
"Aku harus menjagamu tetap sehat," kata Mayleen bicara pada perutnya sendiri.
Senyumnya begitu terpaksa dan mendadak matanya berkaca-kaca. Tak terbendung hingga membuatnya jatuh basah ke pipinya.
"Alex, aku merindukanmu," isaknya seraya ia memandang bingkai foto pernikahan mereka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com