Abas terjaga dari tidurnya dengan perasaan hampa dan sedih bagaimana tidak , dia susah untuk memjamkan mata ada perasaan yang amat sakit berdenyut nyeri dadanya terasa sesak takkala mengingat kejadian malam itu , dia bergegas mencari ponsel nya untuk mencari kabar terbaru alhasil nihil tak satupun bisa menemukan keberadaan Hana . abas mengacak ngacak rambutnya kesal frustasi
dia ingat hari ini harus berangkat abas melirik jam yang ada di meja ternyata masih lama untuk aku berangkat .bathin abas , dia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri abas berendam sangat lama . setelah selesai abas memakai pakaian casualnya .
abas keluar kamar dengan membawa koper untuk keberangkatannya di Negara XX . dia menuruni anak tangga dengan hati yang berat di lihatnya ibu sedang melihat TV .
"Pagi bu" . abas menyapa
"Pagi abas , ayo sarapan " . jawab ibu
sebelum menuju meja makan pandangan abas terhenti begitu juga ibu ketika ada berita tentang tragedi kematian keluarga konka group dari stasiun TV XX
memberitakan bahwa terjadi tragedi pembunuhan Tuan Hami dan Nyonya Sonara beserta pelayan dan pengawal dirumah , mereka mempunyai anak tunggal bermama Hana sampai sekarang keberadaan menghilang
Abas melihatnya dengan dada yang bergemuruh , ia menahan tangisnya karena tidak mau ibu banyak menanyakan tentang hal pribadinya karena jujur abad orang yg sulit sekali di tembus hatinya . hanya dengan hana dia bisa banyak bicara dan menjadi karakter yang berbeda
ibu menghela nafass panjang huuuufffff " kasian sekali nasib mereka kenapa ada yang begitu kejam nya , malang sekali nasib gadis itu , semoga dimana kamu berada kamu dalam keadaan baik baik saja " guman ibu
setelah abas bisa menguasai hatinya dia memanggil ibunya "Ibu ayo sarapan " sapa abas . dijawab ibu dengan senyuman dan uluran tangan supaya anaknya menggandengnya
mereka menikmati makan dalam diam abas tenggelam dalam pikirannya sendiri , siapa ya kira kira yang menolong hana waktu itu bahkan karena kondisi kurang terang jadi tidak bisa melihat dengan jelas untuk no plat mobilnya . bathin abas
"ibu aku sudah selesai , aku pamit keluar sebentar ada perlu "dengan wajah tenang dan senyuman tipis
"iya hati hati , jangan sampai sore keberangkatanmu hari ini " berdiri menyamai putranya dan mengelus lengan abas . Abas tersenyum dan menepuk halus punggung tangan ibu "iya bu " ditambahkan dengan senyuman manis nya .
Pemakaman
dihari sebelum keberangkatan Abas ke Negara XX dia menyempatkan diri untuk hadir dalam pemakaman orang tua Hana sesi tata cara pemakaman telah terlaksana setelah pemuka agama berdoa untuk Tuan Hami dan Nyonya Sonara , Abas melihat nanar kedua foto itu dibawakan oleh sanak saudara dari Nyonya Sonara mengingat ternyata Tuan Hami tidak mempunyai keluarga , Tuan hami merupakan anak tunggal dari pemilik Konka group sedangkan Nyonya Sonara dari kalangan biasa dan acara pemakaman selesai
untuk para para pelayan dan pengawal rumah di makamkan di pemakaman kampung halaman mereka sendiri , tak lupa kuasa hukum dari konka group memberikan kopensasi untuk keluarga mereka
setelah para pelayat sudah pergi meninggalkan makam , abas berjalan mendekat , dia berjongkok dan menaruh sebuket bunga mawar merah tak lupa ia memanjatkan doa untuk kedua orang tua Hana
Paman , Bibi tenanglah aku akan mencari Hana dan akan menjaganya .bathin Abas
Abas meninggalkan makam dan masuk ke dalam mobil
dalam perjalanan pulang , abas hanya terdiam fokus pada pandangan depan .Abas tak lupa mampir di danau yang biasanya dia dan Hana bertemu . duduklah diantara rerumputan hijau yang indah , Abas merebahkan diri tangannya menggantung di udara Hana berat rasanya pergi meninggalkan kamu dengan kondisi yang begini tapi aku tak mampu menolak kepergianku ke sana karena aku tidak mau berdebat tidak penting dengan ayah angkatku . batin Abas
Abas sudah sampai di rumah dan berbesih diri karena sebentar lagi akan menuju bandara
Bandara
Abas sudah berada di bandara diantar oleh paman Han , keluar dari mobil dan membawa koper menuju ruang check in . "Paman terimakasih sudah mengantarku , titip Ibu paman " sambil melambaikan tangan dan berjalan mundur
"Baik tuan , akan selalu aku jaga Nyonya tidak usah khawatir " menjawab dengan tegas dan tidak lupa dengan anggukan kepala
Abas masuk dalam gate dan menuju ke pesawat menuju Negara XX . ada perasaan gamang di dalam hatinya berat meninggalkan kota ini disaat ada sesuatu terjadi pada gadis di cintainya , dia sudah masuk di pesawat dan sudah duduk di kursi sesuai yang tertera , abas menatap nanar di jendela . Para pramugari sudah menjelaskan tata cara di dalam pesawat dan pesawat Take Off