webnovel

I'LL Teach You Marianne

Marianne yang bekerja sebagai kurator disebuah museum membuat ia bertemu dengan seorang nenek bernama Chaterine Ganke yang merupakan penyuka lukisan, ia akhirnya menjodohkan Marianne dengan cucunya yang bernama Leonardo Ganke. Di malam pernikahan Marianne ditinggal dan di hina oleh sang suami. "Dasar perempuan kuno!! perempuan jelek , jangan harap kau bisa tidur satu ranjang denganku !!!" teriak Leon pada Marianne penuh penghinaan.

nafadila · Urbano
Classificações insuficientes
778 Chs

Campur tangan Edward

Suasana pagi di kampus UAL nampak sedikit berbeda pagi ini, banyak sekali mobil mewah yang memenuhi area parkir. Anne yang bangun kesiangan pun nampak kesulitan mencari tempat parkir, bertuntung mobil nya adalah mobil jenis sedan yang tak terlalu memakan banyak tempat. Sehingga ia masih bisa mendapatkan satu tempat yang ada di paling ujung yang jarang sekali dipakai para mahasiswa karena tempatnya yang jauh dari pintu keluar, setelah memarkirkan mobilnya dengan aman Anne keluar dari mobilnya dan berjalan menuju ruang kelasnya sambil membawa dua tas yang cukup berat di kedua tangannya.

"Ada acara apa kenapa seramai ini," gumam Anne lirih sambil menatap ke arah lapangan yang dipenuhi teman-temannya itu, Anne sempat menghentikan langkah kakinya selama beberapa saat. Namun ia akhirnya kembali meneruskan langkahnya menuju ruang kelas karena jam pertama akan segara dimulai, dengan berlari Anne meninggalkan lapangan menuju ruang kelasnya.

Tanpa sepengetahuan Anne dari dalam mobil Roll-Royce Phantom Drophead yang terparkir tak jauh dari lapangan nampak Aaron menurunkan kaca mata hitamnya secara perlahan dari hidungnya mancungnya dengan sebuah senyum tersungging diwahanya, ia yang memang sengaja tak mau turun terlebih dahulu dari mobil karena ingin menunggu kedatangan Anne. Ia memutuskan datang ke UAL lebih pagi dari jadwal sebelumnya pasca menerima kabar dari Daniel yang mengirimkan data diri Anne kepadanya jam satu malam, setelah mengetahui kalau ternyata Anne adalah mahasiswi di UAL yang mengambil jurusan Fashion designer ia memutuskan datang ke kampus seni itu sendirian tanpa dikawal para bodyguard atau Daniel yang memang belum bangun.

"Akhirnya aku menemukanmu Anne," gumam Aaron lirih, dadanya yang sebelumnya terasa sangat sesak kini terasa sangat lega saat melihat dengan mata kepalanya sendiri sosok wanita yang ia cari selama hampir tiga bulan.

Tringg

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel pintar milik Aaron yang ia letakkan diatas dashboad mobil mahalnya, dengan cepat ia meraih ponselnya dan membaca pesan yang masuk itu. Setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh Daniel tak lama kemudian Aaron memacu mobil kesayangannya meninggalkan area kampus, tujuannya untuk melihat Anne sudah tercapai kini ia harus kekantor terlebih dahulu untuk menyelesaikan beberapa hal penting sebelum nanti siang ia kembali ke UAL untuk memberikan beberapa patah kata yang berkaitan dengan program kerja sama perusahaannya dengan UAL khususnya untuk bagian desain grafis yang ia minta untuk mendesain logo baru perusahaannya.

Saat Anne sampai diruang kelasnya hampir semua teman kelasnya sudah masuk termasuk Linda yang sudah duduk dikursinya yang berada tepat di kursinya yang masih kosong.

"Anne cepat masuk!!" pekik Linda dengan keras sambil melambaikan tangannya pada Anne yang masih berdiri di pintu masuk.

"Iyaa," sahut Anne dengan keras sambil berjalan mendekati kursinya.

Saat Anne akan meletakkan bokongnya di kursi masuklah sang dosen yang terkenal killer yang bernama nyonya Martha, ia adalah dosen yang tak segan memberikan nilai jelek pada siswanya ketika sang siswa tak mengumpulkan tugas. Oleh karena itu kemarin saat tugasnya dirusak oleh anak buah Edward yang menabraknya dengan sengaja Anne memilih untuk pulang daripada harus terkena marah sang dosen paling galak di UAL jurusan Fashion designer itu, satu persatu para mahasiswa mengumpulkan tugasnya dengan langsung maju kedepan begitupula dengan Anne. Sebenarnya nyonya Marta bisa saja meminta salah satu mahasiswa untuk mengumpulkan tugas rekan-rekannya terlebih dahulu sebelum diserahkan pada dirinya, namun nyonya Martha lebih memilih para siswanya maju sendiri menyerahkan tugasnya. Hal ini karena nyonya Martha ingin mengenal satu demi satu paras siswanya.

"Sebelum memulai pelajaran saya ingin meminta maaf kemarin tak bisa masuk, ada hal penting yang harus saya urus jadi saya mengosongkan jadwal dan meminta kalian semua belajar sendiri dan kini kita akan melanjutkan pelajaran pertemuan terakhir kita. Buka buku panduan kalian dan siapkan alat-alat kalian," ucap nyonya Martha pelan membuka pelajaran.

"Yes maam," sahut semua siswa bersamaan dengan kompak.

Tak lama kemudian suasana kelas kembali hening saat nyonya Martha memulai pejaran, tanpa diketahui oleh siapapun sebenarnya penyebab nyonya Martha kemarin tak kekampus adalah karena Edward. Edward meminta pengurus rumahnya untuk menghubungi nyonya Martha yang merupakan salah satu designer terkenal di London untuk datang ke rumahnya untuk menemui sang ibu, Ibu Edward yang bernama Lisa Cole sedang kesulitan mencari model baju terbaru untuk musim dinginnya. Sebagai salah satu sosialita yang sangat sibuk dengan berbagai kegitan sosialnya nyonya Lisa membutuhkan banyak baju bagus yang up-to-date, sehingga saat tau salah satu designer favoritnya datang ke rumahnya Lisa Cole tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia meminta banyak baju pada nyonya Martha dan permintaan itu pun langsung disetujui oleh nyonya Martha sehingga ia akhirnya mengosongkan jadwal mengajarnya di kampus UAL, Edward melakukan ini bukan tanpa alasan. Ia merasa bersalah pada Anne pasca melihat ekspresi kesedihan di wajah Anne saat tugas yang ia buat dirusak oleh salah satu anak buahnya atas perintah darinya, oleh karena itu ia membuat rencana seperti itu agar nyonya Martha tak datang ke kampus dan rencannya berhasil.

Dua jam kemudian jam pelajaran nyonya Martha akhirnya berakhir, suasana tegang dan dingin di dalam kelas kembali ramai. Terbebas dari nyonya Marta benar-benar membuat semua siswa senang termasuk Anne dan Linda yang sejak aawal pelajaran tak bersuara sama sekali, karena memang haram hukumnya bagi para siswa berbicara dalam kelas nyonya Martha kecuali kalau ia perintahkan. Sehingga gelar dosen paling Killer sangat tepat untuk disematkan untuk nyonya Martha.

"Akhhh aku hampir lupa," pekik Anne dengan keras.

"What..ada apa?" tanya Linda kaget, ia yang sedang merapikan buku pelajarannya nampak kaget mendengar teriakan Anne yang tiba-tiba bangun dari kursinya itu.

"Bank...aku harus ke Bank sekarang Linda," jawab Anne dengan cepat.

"Lho kau mau pergi?" tanya Linda kembali pada Anne yang terlihat sedang merapikan buku-buku miliknya dengan terburu-buru.

"Yes," jawab Anne singkat sambil menggendong tasnya dengan cepat.

"Kalau kau pergi berarti kau tak ikut seminar dari Connary Corp itu," ucap Linda bingung.

"Aku tak terlalu suka bertemu dengan orang-orang seperti itu Linda, kau saja yang ikut. Aku ada urusan yang lebih penting, bye Linda...see you tomorow," sahut Anne dengan keras sambil berlari menuju pintu keluar meninggalkan Linda seorang diri, ia terus berlari menuju area parkir yang semakin penuh itu.

Edward yang baru keluar dari ruang kelasnya nampak menyipitkan kedua matanya melihat Anne berlari dengan terburu-buru, saat akan bertanya pada anak buahnya tiba-tiba Sarah kekasihnya langsung bergelayut manja dilengannya.

"Aku lapar Edward," bisik Sarah manja.

"Ok, ayo ke kantin," jawab Edward dengan cepat sambil terus menatap ke arah mobil Anne yang perlahan pergi meninggalkan kampus.

Bersambung