webnovel

Tragedi

Pagi yg cerah Adez bangun lebih awal dan segera mandi untuk berangkat ke kantor. Nana yg masih kesal dengan Adez bersikap dingin dan diam terhadap Adez kakanya. Ayah ibu Adez sudah duduk di depan tv. "Ma... Pa... hari ini Adez berangkat lebih awal ada kepentingan di kantor kayanya di suruh kumpul pagi"...jelas Adez kepada Orang tuanya sambil mengambil roti yg ada di depan mereka. "oooh iya ngga papa tapi minta maaf dulu dong sama si Nana...masih marah itu sama kamu??? " jawab ibu Adez.

Adez masuk ke kamar Nana dan mulai menghiburnya. " Selamat pagii tuan putri kecill 😁😁" sapa Adez sambil tersenyum. Nana hanya membalikan badannya yg masih tertidur di kasur sambil nahan ketawa karna dia memang selalu jail juga terhadap kakanya. "lo lo lo... kok kakak di cuekin sii...?? kaka langsung pergi ke kantor lo...? " lanjut Adez menggoda Nana sambil membalikan badan menuju keluar kamar. sebelum keluar justru Nana langsung lari dan memeluk punggung Adez dari belakang sambil tersenyum. Adez pun berhenti dan menunduk memeluk Nana juga. "udah ngga marah kan sama kaka ??" tanya adez kepada Nana sambil mencubit pelan pipi Nana. Nana hanya mengangguk tersenyum sambil menunjuk sesuatu di saku Adez. "Hhhe" Adez pun tersenyum sambil mengambil sesuatu dari sakunya dan diberikan kepada Nana sebuah lolipop kesukaan Nana. "ya udah ya kaka berangkat dulu takut telat di marahin bos nanti...entar Nana lo yg tak salahin hhe" jelas Adez kepada Nana untuk pamit berangkat. Nana mengangguk dan kembali ke kasurnya. Adezpun segera pamitan kepada orang tuanya.

Adez : "ya udah ya pa... ma... Adez berangakt dulu?

Papa Adez : " udah baikan belum itu sama adikmu?

Adez : "udah kok pa Nana anak yg baik kok... mudah memaafkan.." jelas Adez

dari ruangan lain ibunya yg sedang menuju ke arah Adez. mengatakan

Ibu Adez : "makanya kamu kan uda besar harusnya jangan jail" lagi sama si Nana. kalo dia marah kan kmu juga yg repot.

Adez : "iyaa... jawab adez sambil salaman sama ibunya dan ayahnya.

Adez pun berangkat menggunakan bus seperti biasa. di tengah jalan bus tiba" berhenti mendadak. para penumpang kaget, Adez yg juga termasuk penumpang melihat dari kaca bus untuk mengetahui ada apa. Ternyata ada seorang pemuda yg berpakaian olah raga sedang menuntun seorang nenek yg menyeberang. ( Anak sang CEO namanya Prast yang belum saling kenal dengan Adez) bus pun melanjutkan perjalanannya.

Adez turun di depan kantor tempat ia kerja dan terlihat suasana sudah ramai. Ari dan Dian sudah menunnggu Adez di depan kantor.

Ari : " baru datang lu??? "

Adez : " belum telat kan soalnya tadi ada sdikit masalah di perjalanan.

Dian : " ya udah ayo masuk aja ntar malah sampai di tutup pintunya.

Merekapun masuk dan langsung bergabung di Aula dgn karyawan" yg lain. tidak lama suasana hening yg ternyata sang CEO sudah di sebuah panggung kecil depan mereka.

CEO : " Trimakasih kepada kalian semua yg sedah perpartisipasi dalam mengembangan perusahaan ini. tepuk tangan untuk kita semua. " (sambil tersenyum dan dilanjutkan dengan tepuk tngan yg di ikuti oleh semua karyawan yg berkumpil disitu).

Di suasana itu sang CEO bicara panjang lebar yg intinya memang benar perusahaan akan di pindah pemilik oleh anaknya. namun anaknya belum bisa hadir pada saat itu. pertemuan itupun selsai para karyawan dan anggota perusahaan yg lain kembali ke tugas masing".

waktu istirahat telah tiba... Adez, Ari dan Dian ingin makan bersama di kantin perusahaan.mereka berjalan menuju kantin. setelah mereka sampai di kantin Ari melihat Elin sedang makan sendiri , Elin merupakan perempuan yg kerja di perusahaan itu juga namun berbeda bidang dengan Ari. Elin juga kekasih Ari.

Ari : "eh Elin disini... (sambil tersenyum memandang Elin) maaf ya gays kayanya kalian berdua aja aku temenin Elin" lanjut Ari sambil masih tersenyum ke Adez dan Dian.

Dian : " iya ngga papa ya dez"

Adez yg melihat Elin langsung ingat bahwa ada berkas yg mesti di berikan untuk Elin.

Adez : "eh iya Yan kamu duduk dulu aja sekalian aku pesenin sprt biasa, aku balik ke tmpat kerja mau ambil berkas untuk Elin.

Dianpun diam saja tanda ia setuju dan angsung memesan makanannya, begitu juga Adez langsung berjalan mengambil berkasnya.

setelah Adez mengambil berkasnya dan ingin kembali ke kantin, di tengah jalannya tiba" Prast putra sang CEO mengunjungi perusahan dengan menggunakan pakaian santai. Adez yg berhalan santai tidak mengetahuinya tanpa ia sadari ia berjalan didepan Prast sebentar dan ia belok ke arah lain yg mana kantin sama arah Prast berjalan berbeda. karyawan lain yg sudah mengetahui itu adalah Prast mereka segera berhenti dan menunduk kepada Prast. namun Adez yg tidak tengok kanan kiri tidak menyadarinya. dan saat Adez belok ke arah kanan disitu Prast melihat wajah bagian samping dari belakang. Prast hanya diam dan berpikir bahwa paling orang ini belum kenal aja karna ia jarang ke sini.

waktu kerja pun selesai Adez, Ari dan Dian pulang bersama. hari itu sudah cukup gelap si Dian lagi" mengajak Ari dan Adez makan malam bersama mengganti kemarin yg gagal. krna Adez ngga ada janji makan dirumah Adezpun menyetujuinya. mereka makan bersama hingga hampir tengah malam. saat mereka selesai mereka pulang ke rumah masing".

setelah Adez sampai di rumah sudah ada beberapa orng yg ribut lari" dan setelah ia mendekat ternyata rumah Adezlah yg sedang Kebakaran. Adez sangat terkejut dan segera lari kedalam rumah yang sudah nyala apa hanya sebagian yg belum terbakar.. dengan sangat bertekat Adez berhasil masuk meskipun beberapa orang mencoba menahannya. Adez berhasil masuk ke ruang tamu yg api nya sangat meluas, ia mendengar Nana menangis memanggil ibunya.

Nana : "ibu ibu ibu" tangis Nana sambil berusaha menghindar dari api

Adez segera meraih Nana dan merangkulnya menghindar dari api. Nana menangis sambil menunjuk ke arah ruang tengah yg penuh asap dimana ibunya sudah tergeletak terbakar. Adez ingin mendekat ke ibunya namun terdengar ledakan dari arah ibunya berada yg dekat dengan dapur.

disitu Adez menangis namun ditahan karna ia akan menyelamatkan Nana. sedangkan di depan rumah telah datang mobil pemadam dan memperingatkan supaya Adez segera keluar agar selamat.

perasaan Adez tak karuan dan teringat pada ayahnya dan bertanya keada Nana.

Adez : dimana ayah Na " sambil merangkul Nana dan mencoba agar Nana tetap tenang di antara api yg menyala, Nana hanya menangis ketakutan dan memeluk erat Adez, hingga nana tiba" menunjuk ke lantai atas dimana ayahnya sedang berusaha menyelamatkan diri dari serpihan kayu yg terbakar menjatuhinya.

Ayah Adez : "selamatkan Nana dulu Dez...bawa keluar !! " teriak ayah Adez sedikit lemah tak berdaya.

Adez yg bingung tak karuan segera keluar menyelamatkan Nana ia titipkan ke warga yg ada di depan kejadian. para pemadam kebarakan yg sedang berusaha memadamkan Api sudah tenng karna Adez sudah keluar. Tapi tak lama setelah adez mengeluarkan Nana dia justru masuk lagi untuk menyelamatkan ayahnya.

suasana semakin tegang para warga dan para pemadam pun tak bisa apa" dengan tindakan Adez. Adez masuk dan segera menghampiri ayahnya yg mulai berusaha turun dari lantai dua. Adez dengan sekuat tenaga meraih ayahnya. setelah mereka sedang berusaha keluar tangga yg mereka lewati tiba" runtuh ke arah dapur dekat dengan posisi ibu adez tergeletak tak berdaya. kaki ayah Adez pun sempat terkena serpihan" kayu tersebut dengan sekuat tenaga adez mengeluarkan ayahnya yg dalam kondisi menahan rasa sakit pada sebagian tubuh dan kakinya seperti sudah tidak sadarkan dirin. baru beberapa langkah adez berhasil membawa ayahnya keluar terdengar ledakan hebat yg sepertinya dari arah dapur.

Adez dan ayahnyapun sedikit terpental dan kali ini adez benar " sudah di cegah oleh beberapa orang untuk masuk kembali. Adez hanya bisa pasrah karna ia juga menyadari bahwa apinya memang sudah sangat besar, Adez kembali memeluk Nana di dekat ayahnya yg sudah tidak sadarkan diri.