WILIA POV
"Telat lagi." Ucap seorang cewek yang sudah berdiri di depan meja barista sambil mempersiapkan segelas minuman pesanan pelanggan.
"I-iya, Mbak. Maaf ya, tadi di rumah ada tamu, kebetulan di rumah gak ada siapa-siapa jadi saya harus temenin tamu dulu." Jawab ku sambil menunduk.
Aku berdiri di depan Celine yang menatapku dengan angkuh. Cewek itu seperti memiliki dendam pribadi kepadaku setelah aku tidak memberinya nomor ponsel Billy beberapa waktu yang lalu.
"Saya gak mau tau ya, ini terakhir kali nya kamu terlambat." Pungkas Celine yang kemudian memanggil salah seorang rekan ku untuk mengantarkan pesanan kepada pelanggan di meja nomor 4.
Aku mengikuti Celine yang masuk ke ruangan belakang seperti ingin berbicara empat mata kepadaku.
Jantungku sudah berdetak tidak karuan. Cewek gulali itu benar-benar sudah menjadi penguasa di kafe tempat ku bekerja.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com