AGESTI POV
Aku menyilangkan kaki saat duduk di tepian tempat tidur dengan aroma lavender yang kuat. Setelah di ajak makan bersama Tante Emil, Billy mengajak ku mengunjungi kamar Kintan. Adik semata wayang nya yang sudah lama meninggal.
Aku kembali teringat momen saat kami masih kecil dulu. Kintan adalah gadis yang cantik. Yang aku ingat dari sosok gadis kecil itu adalah kegemaran nya pada semua hal yang berada di laut. Kintan begitu menyukai ikan dan semua hal yang biasa ia lihat di dalam film-film kartun kesukaan nya.
Billy duduk beralaskan lantai menghadap ku. Kami sama-sama larut dalam kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Aku mengerti, betapa sakitnya Tante Emil, Om Toni dan Billy saat menerima takdir bahwa Kintan sudah tidak ada. Oleh sebab itu, terkadang aku merasa terharu saat melihat perlakuan Tante Emil kepadaku. Ia menganggap ku sebagai anak nya, pengganti Kintan yang sudah meninggal.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com