"Kalian sudah mengubur dirinya ?" tanyaku pada prajurit yang tengah berjalan mendekati barisan. Mereka kuperintahkan untuk menguburkan tengkorak dari pilot malang tersebut di sebelah pesawatnya sendiri.
"Kami sudah menguburkannya, Yang Mulia." Jawabnya dengan tegas.
"Terima kasih banyak."
"Tidak... tidak perlu berterima kasih kepada kami Yang Mulia."
Mereka kemudian pamit untuk kembali ke barisan. Disertai dengan membawa sekop yang mereka pakai.
"Yang Mulia, suara keras barusan.... berasal dari benda kecil yang Anda genggam tersebut?" Jendral Alexander menghampiri diriku yang tengah menggenggam Pistol Enfield No.2 di tangan kananku.
Aku menunjukkannya dengan hati-hati pada Jendral Alexander yang terlihat sangat penasaran. Dikarenakan safety yang digunakan untuk mencegah pistol tidak tertembak secara tidak sengaja tidak ada. Kutakutkan pelatuknya tertekan secara tiba-tiba.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com