Pria misterius itu terus memukuli retenir itu dengan senangnya. Aliran darah yang sangat deras menetes dari wajah retenir itu dengan sangat mengerikan, bahkan pria tua itu tak sanggup lagi mengangkat badannya. Alice hanya terduduk di satu bangku namun dia dapat mendengar pukulan keji yang menyayat hati.
"hentikan.. kumohon hentikan" suara allice lirih
"oh.. sayang kenapa? Bukankah dia sudah melukaimu?" pria misterius itu tersenyum licik dan menghentikan pukulannya. Dia berdiri dan mengambil handuk kecil yang disodorkan bodyguardnya, menyapu darah di kepalan tangannya yang kokoh sambil berjalan menuju alice. Alice yang sudah tidak mendengar dia memukul merasa lega, hati kecilnya masih saja lemah dan kasihan pada retenir itu.
"dia akan mati jika kau memukulnya terus" jawab alice pelan.
"oh begitukah?! Hahahaha bukannya kau juga ingin melihat retenir yang selalu menyiksa keluargamu itu mati?" ejek pria misterius itu. Sejenak alice terdiam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com