Seorang perempuan muda telah selesai diperiksa oleh dokter. Raut yang pucat jelas terlihat di sana. Tangannya memegang perut yang terasa perih, namun tak diungkapkan oleh siapapun.
"Dok, bolehkah orang tua atau keluarga ngai masuk ke sini untuk menemani?" pintanya lemah.
Dokter yang baru saja ingin meninggalkan tempat itu, langsung berhenti melangkah. Ia kembali membalikkan tubuh, sehingga menatap gadis cantik yang masih dalam pengawasan tim medis.
"Boleh, Nona. Nanti saya panggilkan," kata sang dokter.
"Terima kasih, Dok," sahut si gadis berwajah oriental tersebut.
"Sama-sama," sahutnya.
Selesai mengucapkan kata tersebut, dokter pun berjalan ke luar ruangan, sehingga meninggalkan perempuan yang masih dalam keadaan lemah seorang diri. Maria Clara Wijaya merasa sedih, karena masih berada di rumah sakit. Ia sudah bosan berada di sana.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com