Pertanyaan yang di layangkan memang cukup berbobot.
Khaira mengangguk dengan pasti. "Ya." jawabnya, lalu memalingkan kembali wajahnya ke luar jendela, Khaira hanya melihat pemandangan yang dilewati mobil nya itu. Aditya melirik istrinya sesekali bertanya-tanya.
"Pak jalan, ke rumah Mama ya!" pinta Aditya pada pak Asep.
"Baik Den." jawab pak Asep, melakukan mobilnya.
"Hei, kita akan ke rumah Mama." ucap Aditya, memiringkan kepalanya di sandaran mobil. Tingkahnya bukan seperti seorang CEO saat berada berdua dengan istrinya, lebih seperti anak kecil yang merengek minta asi.
Khaira memiringkan wajahnya juga. "Iya aku dengar, aku minta maaf ya? atas sikapku yang kekanak-kanakan tadi dikantor." jawab Khaira, merasa menyesal atas sikapnya itu.
"Aku maafkan." Aditya melempar senyumannya. Wajahnya mendekat pada Khaira, tapi istrinya itu langsung memalingkan wajahnya, karena merasa itu bukan tempat aman mengingat ada pak Asep yang menyetir.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com