Oh, Tuhan kenapa ciuman Krish bisa begitu menghanyutkan.
Keluh Grisse dalam hati. Ia tidak tahu, sudah berapa lama Krish menciumnya. Yang pasti, ciuman Krish sangat mempengaruhinya sehingga Grisse berpikir bahwa tidak mungkin jika ciuman semanis dan selembut itu diabaikan begitu saja. Dan akhirnya, Grisse tanpa ragu merespons ciuman Krish.
Seharusnya kau menyambut ciuman ini sejak tadi, Grisse! Dasar payah!
Grisse mengerang mendengar omelan dirinya sendiri. Lucu memang, tapi erangan Grisse membuat Krish langsung menyudahi ciumannya.
"Apa aku menyakitimu?” Tanya Krish penuh kekhawatiran. Grisse menggeleng. Ia mengutuk dirinya sendiri karena telah bertingkah aneh di hadapan Krish.
“Tidak, Krish. Kumohon lupakan saja. Terkadang aku memang suka bereaksi aneh.” Grisse menekankan kata aneh sambil meringis.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com