webnovel

HART

Hart Felix adalah seorang siswa SMA kelas 12, awalannya kehidupannya biasa saja sampai akhirnya ia bertemu dengan penunggang nya namanya, Eliza Clemira. seorang gadis yang akan menjadi pemilik rusa jantan yang tersesat. "kau adalah penunggang ku dan aku adalah rusa mu, maka biarkan kaki ku menggantikan kaki mu"

yuka04_ · Adolescente
Classificações insuficientes
4 Chs

majikan?

"LO GILA YA?!!!"

Felix menarik lengan Mira, mereka terjatuh bersama.

karna panik Felix menarik lengan Mira sedikit kasar, ia takut jika Mira benar-benar akan melompat

"Lo tuh kenapa sih?! "

Felix mengulurkan tangannya begitu sudah berdiri, Mira terdiam menatap Felix dengan sorot mata yang menajam

"kamu yang kenapa! saya udah bilang ini bukan urusan kamu kenapa masih ikut campur juga?!"

teriak Mira kesal, ia menepis uluran tangan Felix kasar dan bangkit. bokongnya sakit karna menghantam atap restoran cukup keras

"KARNA GUE KHAWATIR!! Lo perempuan!! gue gak bisa biarin Lo lompat-lompat kayak tadi!"

lagi, nafas Felix memburu karna amarah nya yang meledak. Mira masih dengan ekspresi nya.

"jangan bantu saya"

ujar Mira dengan tegas, Felix semakin di buat kesal karna ketidaksopanan Mira

"setidaknya kalau gak mau di bantu jangan berulah"

"kamu yang ikut campur! saya udah bilang jangan bantu saya kenapa masih bantu?!"

Mira mengepalkan tangannya erat menahan marah, Felix sama sekali tidak membantunya dan hanya membuat repot. terlebih sampai mengetahui jika dia di kejar-kejar oleh bodyguard milik Peter

"bantuan kamu malah bikin saya tambah susah jadi gak usah berusaha bantu, permisi."

tegas Mira di akhir, kali ini dia benar-benar melompat tanpa di cegah Felix.

Felix terdiam, hatinya sakit mendengar ucapan terakhir Mira padanya. padahal ia sudah hampir benar-benar membantu Mira namun Mira mengusirnya dengan kasar.

tapi, hal itu tidak membuat Felix mengurungkan niatnya untuk tetap berada di sisi Mira dan membantunya.

sekeras apapun Mira mengusir'nya ia akan tetap kembali.

"MIRA TUNGGU!!"

____________________________

"Mira pulang..."

Mira pulang setelah bekerja paruh waktu, ia sedikit mendapat bantuan dari Felix. bukan karna dia yang meminta namun Felix lah yang bersikeras ingin mengambil alih perkejaan nya dengan alasan bahwa dirinya sudah lelah menghindari para bodyguard tadi.

"MASIH BERANI PULANG?!"

PRANG—

Botol alkohol melayang kearah Mira, Mira berhasil menghindar jadi botol itu pecah karna menghantam dinding

seorang lelaki paruh baya melangkah terhuyung menghampiri Mira, Mira menatap dengan pandangan datar yang sendu

"dasar jalang!! kapan lo nikahin anak bos itu hah?!"

lengan kekar itu bergerak hendak menampar pipi putrinya, Mira segera menahan dengan tangan nya

"ayah!! ini aku Mira!! anak ayah! kenapa ayah maksa Mira nikah sama anak kelainan itu?!! Mira gak setuju!"

seketika wajah sang ayah menggelap, di ambilnya cangkir yang berada di atas nakas dan akan di gunakan untuk memukul putri semata wayangnya

Mira segera berlari masuk kedalam kamar dan mengunci pintu.

BAM!—

Setelahnya terdengar suara teriakan dan geraman dari luar kamar, Mira bergedik ngeri mendengar semua kalimat ancaman yang keluar dari mulut sang ayah

tubuhnya yang bersender di pintu perlahan merosot kebawah, kakinya di tekuk dan tangan nya meremas surainya kuat

"hiks— berantakan—"

isakan demi isakan lolos dari bibir mungilnya yang perlahan berubah pucat, Mira menangis dalam diam.

berantakan, kehidupannya berantakan.

tuk—

tuk—

tuk—

kaca kamar nya seperti di lempari kerikil, Mira yang tadinya menunduk sambil meremas surainya kuat perlahan mendongak

"woi buka"

seseorang berujar dengan berbisik, Mira sedikit terkejut lalu bangkit dan berjalan menghampiri jendela kamar nya

sebuah tangan menyembul dan melambai dari luar jendela, Mira yang penasaran siapa pemilik tangan itupun membuka jendelanya

"BA!"

"....?!!!"

"ahaha, kaget kan? "

itu Felix, rupanya dia mengikuti Mira sampai ke rumahnya. Felix kaget begitu melihat keadaan Mira yang berantakan

"Lo nangis?!"

"Ssttt—"

Mira membekap mulut Felix dan menoleh ke belakang takut-takut jika ayahnya dengar dan datang ke kamarnya lalu mengamuk seperti tadi

Felix menaikkan alisnya bingung, Mira menatap Felix seakan bertanya "sedang apa di sini?"

Felix paham lalu tersenyum, ia raih tangan mungil Mira yang pucat untuk turun dari bibirnya

"gue ngikutin Lo dan bawain Lo makan, nih"

Mira terpengarah, dia takjub masih ada orang sebaik Felix. padahal dia sudah berkata kasar bahkan mengusir Felix berkali-kali namun Felix masih tetap baik dan tidak menjauhi nya.

"udah nih ambil, malah bengong"

di raihnya lengan mungil itu lalu Felix memberikan kantung plastik berisi makanan hangat dan juga secup kopi.

"ma-makasih.."

ujar Mira malu, ia merasa sangat malu pada Felix karna sikapnya.

Felix tersenyum hangat

"santai aja, gue balik dulu besok kita ketemu ya—"

tangan kekarnya terulur menggusak surai Mira yang berantakan agar semakin berantakan

Mira terdiam menatap kepergian Felix, bahunya begitu lebar dan telapak tangannya juga besar.

tanpa sadar. Mira menarik ujung bibirnya, ia tersenyum kecil melihat Felix.

__________________________________

pagi hari

Felix dan teman-temannya berjalan bersama menyusuri koridor sekolah, banyak siswi yang menatap mereka bahkan tidak sedikit yang melayangkan kalimat godaan juga tatapan genit

Bachtiar yang pada dasarnya adalah playboy sekolah membalas tatapan genit itu dengan memberikan kedipan singkat, sontak para siswi bersorak kegirangan

"lebay"

ujar Rifhan singkat, lama-lama rasanya jengah juga di tatap seperti itu oleh para siswi. Felix hanya terkekeh melihat tingkah absurd Bachtiar.

"oh, Mira!"

Felix berlari begitu melihat Mira berjalan dengan kepala menunduk, Senyuman nya mengembang sempurna begitu melihat Mira

namun, Senyuman itu seketika luntur begitu melihat tiga orang siswi menghampiri Mira dan menoyor kepalanya kuat

"apa-apaan, WOI!"

Felix menghampiri mereka dan segera menarik lengan siswi itu agar menjauh dari Mira, siswi itu terkejut dan meringis karna rematan tangan Felix pada lengan nya

"Lo apain Mira, hah?!"

"l-lo apa-apaan sih lix! lepasin!"

tak—

Felix melepas genggamannya dengan kuat seperti menepis, siswi itu menatap Felix dengan kesal

"Lo belain dia?!"

ujar nya kesal, Felix merangkul pundak Mira.

"iya, mau apa lo?"

saat siswi itu hendak berujar lagi teman nya menepuk pundaknya dan memberi isyarat melalui mata jika mereka sedang menjadi pusat perhatian para murid

"ck, awas Lo"

ancam nya dan pergi bersama teman-temannya, Felix mendelik

"yeuuu!! lu yang awas!"

Mira masih menunduk, bahunya terasa berat karna lengan Felix yang menggantung di bahunya

"oh ya, Lo gakpapa?"

"bukan urusan kamu"

balas Mira sambil menurunkan lengan besar Felix, Felix terkekeh

"makasih nya mana~"

ujarnya lalu kembali merangkul Mira, rasanya urat kepala Mira akan keluar

"lepas, tangan kamu berat!"

"hehe, gak mau~ ayo gue antar ke kelas"

akhirnya Mira hanya mendengus pasrah, Felix tertawa lepas melihat ekspresi tertekan Mira karna dirinya

yah setidaknya Mira tidak terlalu kasar padanya, Mungkin karna bantuan nya? haha

___

"i-itu Felix sama Mira kan?"

ujar Putri terkejut, Angga yang berada di samping putri menaikkan alisnya

"iya, kenapa emang?"

"kok mereka keliatan akrab banget sih?"

ujar Putri dengan nada yang terdengar sedikit marah.

ada apa?

_________________________

to be continued

saya masih baru, mohon dukungannya!

yuka04_creators' thoughts