Begitu Nathan terhempas ke tanah dan sebelum ia sempat untuk kembali memasuki salah satu lubang besar di permukaan tanah itu, puluhan peluru khusus menembus tubuhnya.
Bam—bam-bam!
Nathan meraung kencang, lalu terhempas ke belakang, pandangan bola matanya tertuju pada satu sosok yang bergerak sangat cepat di atas sana.
Dan setelah itu, Nimfa tikus mondok tersebut pun akhirnya tewas dengan tubuh yang berlubang-lubang besar.
Ka—boom…!
Wrrr…!
Crash—crassh…!
Sebuah helikopter di atas sana tiba-tiba meledak dan terpecah-pecah, membunuh semua yang ada di dalam heli tersebut. Baling-baling besar itu melayang jatuh, lalu membelah seorang tim gabungan yang tidak sempat menyelamatkan diri di bawah sana, dan kemudian baling-baling itu memapas bagian depan rumah Dokter Arya.
Semua pandangan tertuju ke atas, semua orang segera berlindung dari kejatuhan serpihan heli tersebut.
"Dia muncul…!" teriak Ardha Candra.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com