Surya Admaja yang menggeram menahan sakit lantas melepaskan potongan ekornya. Potongan ekor itu menggelinjang-gelinjang di lantai seperti potongan ekor seekor cicak.
"Maaf," ujar Ardha Candra yang cukup mengerti betapa Surya Admaja sangat kesakitan sebab ekor itu merupakan bagian dari tubuhnya.
"T—tidak," sahut sang komandan. "Lakukan saja! A—aku pun ingin bukti."
Ardha Candra lantas menginjak satu bagian dari ekor yang masih mengelinjang-gelinjang, dan kemudian menggoreskan Divine Sword di tangannya ke bagian potongan ekor tersebut.
Dan ya, bekas sayatan itu dengan cepat menjalar, membuat potongan ekor itu terpecah-pecah lalu melebur bersama udara.
Hal ini sudah menjelaskan lebih dari satu kalimat kepada Surya Admaja, dan Ardha Candra hanya bisa mendesah berat dan panjang.
Sepertinya, cepat atau lambat, Surya Admaja akan sepenuhnya berubah menjadi salah satu dari iblis yang selama ini mereka perangi.
"Maafkan aku," ucap Ardha Candra.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com