"Sepertinya hanya satu orang itu saja," bisik Clara Dimitrova kepada Ardha Candra.
"Kau yakin dia orang?" tanya Ardha Candra. "Manusia?"
"Entahlah," balas Clara. "Tapi yang jelas, pedang magismu belum muncul. Jadi, aku berasumsi itu adalah manusia."
"Baiklah," kata pria tersebut. "Lalu, apa yang akan kita lakukan?"
"Kali terakhir kita menginspeksi gudang ini," ujar Clara, "aku tidak menemukan jalan keluar di bagian belakang."
"Aku juga tidak."
"Itu artinya, kita akan menggerebek langsung dari depan."
"Sepertinya ini akan lebih mudah," kata Ardha Candra. "Dan pastinya, orang yang di dalam itu ada hubungannya dengan semua kejadian di gudang ini."
"Yaah, itu yang aku maksud."
Lalu, keduanya sama bergerak ke arah pintu besar berdaun ganda di bagian depan itu, membungkuk-bungkuk. Clara berada di sisi kanan, Ardha Candra pula di sisi kiri.
Setelah memberikan isyarat anggukan kepalanya kepada Ardha Candra, mereka pun mendobrak pintu tersebut secara bersamaan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com