"Sudah kubilang," kata Ardha Candra sembari menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa, dan dua kaki yang berselonjor. "Terserah kau saja."
Clara Dimitrova tertawa-tawa nyaris tanpa suara dan kembali melanjutkan memakan makanan di dalam mangkuk di tangannya.
"Ngomong-ngomong," ujar pria tersebut kemudian. "Kenapa kau tidak menceritakan pada Pak Surya tentang senjata yang menggunakan peluru senyawa nitrogen cair itu?"
Clara menghela napas dalam-dalam, kemudian meletakkan kembali mangkuk di tangannya ke atas meja. Ia mengeluarkan pistol dari balik pinggangnya. Menelisik senjata api khusus tersebut sedemikian rupa.
Selama itu pula Ardha Candra memerhatikan ekspresi si detektif wanita tersebut. Dua tangannya berlipat ke dada. Posisi pria itu kini terlihat seperti seorang yang sedang bermalas-malasan.
"Jadi, kau juga menyadari hal ini?" tanya Clara memastikan apa yang ia pikirkan sejalan dengan apa yang sedang dipikirkan pria di samping kirinya itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com