webnovel

HARGA DIBALIK TIRAI

ATTENTION...!!! Mature activated . . Visual tokoh-tokohnya bisa kunjungi igku @da_pink . . . . Kisah ini tak hanya sekedar cerita cinta yang mengedepankan nafsu dan kepuasan semata, namun lebih dari pada itu. Ini tentang ambisi balas dendam, saling menghancurkan, juga obsesi ingin berkuasa dan merampas hak milik orang lain. Kehidupan Kinan dikorbankan, karena dendam masa lalu orang tua yang dulu pernah saling terhubung. . . inilah blurbnya. . . Kinanti Maya, menjalani hidup yang tak biasa. Berawal dari hilangnya kehormatan sewaktu SMA, hingga ia pun menjadi gadis binal dan murahan. Namun, nasib mujur selalu menyertainya. Tetap saja banyak mata yang memandang kagum. Selalu banyak kata-kata cinta yang mendarat untuknya. Kinan bahkan punya karir yang cemerlang di dunia perbankan, ia menjadi kesayangan petinggi perusahaan. Banyak pria yang berhasrat ingin menjadi kekasihnya, hanya nafsu bukan cinta. Sampai pada akhirnya, pemuda yang lebih muda itu pun datang. Memberikan cinta yang sebenar-benarnya cinta. Mereka bahkan dianggap pasangan serasi, karena memiliki gurat wajah yang mirip. Tetapi, justru terhalang restu orangtua dari sang pemuda, yang bernama Putra. Banyak hal yang terjadi pada Kinan setelah pertemuan dengan Putra. Dunianya terbalik. Kejadian demi kejadian yang menjatuhkan dirinya seolah mengucur deras menghantam pertahanannya begitu saja. Bahkan, ia pun mendapatkan serangan hebat pada hatinya, yang tak ingin menerima kebenaran. Mengenai jati diri sebenarnya. Apa yang akan terjadi pada Kinanti Maya setelah tirai kehidupannya terungkap?

da_pink · História
Classificações insuficientes
371 Chs

MAKAM MUTIARA

Maya lalu kembali beralih ke nisan bayi surganya itu.

"Udah lama juga ya, Nak. Semestinya sekarang kalau Kakak masih ada, udah dua puluh delapan tahun usianya. Terus, Bunda pasti juga udah punya menantu, dan cucu."

Maya terkekeh sendiri.

Ia biasa bicara begini di depan makam bayinya itu. Rasanya, memang seperti sedang berbicara dengan Mutiara.

"Kakak, apa kabar di sana? Selalu lihat Bunda kan? Bilang sama Allah, buat jaga Bunda, Ayah, dan adek-adek Kakak ya."

Maya masih terfokus ke nisan Mutiara. Ia sama sekali tidak menyadari, bahwa Putra di sebelah kembali merasakan nyeri di kepala.

Ia ingat mimpi yang membangunkan dirinya dari koma.

Mutiara… Mutiara…

Putra memegang kepalanya sambil mendesis. Ini rasanya lebih sakit dari baisa.

"Bang… Kenapa Nak?"

Maya tersadar, saat dari sudut mata, ia lihat Putra menahan tubuh dengan memegangi nisan dibagian kaki kakaknya.

"Nyeri dikit, Bund," jawab Putra tak bisa mengatakan ia baik-baik saja.

"Kita ke rumah sakit."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com