Aries berjalan mendekati tubuh pria tua yang terkulai lemas, wajahnya pucat pasi, namun terlihat tenang. Mata Aries berkaca-kaca melihat pria tua itu. Aries berjongkok di dekat kepala Guru Declar, tangannya terulur membelai wajah pria yang tidak lagi bernyawa, dia menyadari satu hal tentang wajah itu, mirip sekali dengan wajah ayahnya.
"Selama ini, aku tidak pernah tahu jika Guru Declar adalah pamanku. Ayahku tidak pernah menceritakan soal ini padaku, di kerajaan pun tidak ada poto keluarga selain aku, ibu, dan ayah. Aku tidak pernah tahu siapa kakekku, aku tidak pernah tahu jika masih memiliki kerabat, bahkan aku tidak pernah tahu siapa pria yang selama ini menjadi ayahku yang selalu bersikap baik. Aku sendiri tidak tahu masih mencintai dia sebagai ayahku, atau membencinya karena membuat aku kecewa, hatiku terasa perih."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com