Setelah kejadian mengerikan itu, Rashad semangat berlatih. Setiap dia memiliki waktu sendirian, maka dia gunakan untuk melatih kemampuannya. Sekalipun tanpa bimbingan. Apalagi Rina memang tidak terus menerus memiliki waktu untuk menemaninya berlatih. Apalagi ayah dan ibunya. Hanya Livy yang sering kali menemani Rashad berlatih.
Setelah semua orang melihat betapa besar dan menyeramkannya kekuatan yang dimiliki Rashad, banyak orang di kerajaan yang merasa takut akan hal tersebut. Tidak sedikit yang berbincang pelan, bahkan berbisik membicarakan Rashad yang persis seperti monster tanpa perasaan, apalagi dengan matanya yang menggelap seperti demikian.
"Kau tidak merasa takut padaku Livy?" tanya Rashad saat dia istirahat sejenak dengan peluh yang membasahi tubuhnya.
Livy yang duduk di sampingnya itu melirik, dia tersenyum sangat manis, sehingga kedua matanya terpejam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com