Ia telah merubah panggilannya dari "Adik" menjadi "Nianzhi". Perubahan yang cepat. Gu Nianzhi tersenyum, namun merasa bahwa Kak Duan menanyakan pertanyaan yang tidak patut padanya. Hari Valentine adalah hal yang begitu pribadi, jadi kenapa ia mau membicarakannya dengan orang asing? "Hari Valentine? Aku belum memikirkannya." Gu Nianzhi memiringkan kepala sambil tersenyum dan melihat ke dalam toko. "Oh, astaga, banyak sekali orang! Aku lebih baik membeli crepes-nya. Sampai nanti!"
Duan Chun memperhatikan Gu Nianzhi melesat seperti hembusan angin ke dalam toko. Memang ada banyak orang di dalam, jadi ia pun tak bisa memaksa Gu Nianzhi untuk membicarakan Hari Valentine dengannya. Ia hanya bisa menggelengkan kepala sambil menghela napas dan bergumam, "Adik bukan milik Kakak Sulung maupun Kakak Kedua." Ia kembali ke asramanya dengan hati yang berat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com