"Lepasin tangan gue!" Teriak seorang cewek imut tanpa rasa takut sedikitpun.
Shabi, iya bentak cewek berwajah imut itu saat dia tengah diseret paksa oleh segerombolan cewek berpenampilan seksi.
Siapa lagi kalau bukan gang "Bad Princess." masuk ke dalam kamar mandi.
"Elo tuh yah, nggak berhak buat ngelawan kita. Dasar cewek miskin ,kalau bukan karena beasiswa nggak bakal mampu buat elo sekolah di sini kayak kita semua. Jadi tahu dirilah!" Seru Aruni sang ketua Gang.
Aruni merupakan artis remaja yang tengah naik daun, banyak iklan dan film yang tengah dibintangi oleh cewek sombong itu.
"Justru gue harusnya bangga dong, setidaknya gue masuk ke sini karena punya otak encer dari pada lo semua nggak ada otaknya !" Ledek Shabi telak, membuat kelima cewek dihadapannya menjadi tersinggung berat dan marah.
Aruni bersiap menampar Shabi, tapi segera ditangkis oleh Shabi.
Bahkan Shabi meremas kuat jemari Aruni sehingga cewek cantik itu kesakitan.
"Berani lo daratin tangan busuk lo ini ke gue, gua patahin nih tangan." Ancam Shabi, berhasil membuat Aruni merasa takut dalam hati.
Semua tahu kalau Shabi merupakan atlet taekwondo di sekolah serta pemegang sabuk hitam.
Aruni melotot, " Awas aja kalau berani, gue laporin ke polisi."
"Benar, laporin aja nih cewek miskin nggak tahu diri." timbal Laudya , cewek paling tinggi diantara mereka.
Anggita yang statusnya sepupu Aruni, menyilangkan kedua tangan disertai muka sombong. "Berani lo patahin tangan Aruni, habis lo gue bakal laporin ke Guntur haha..pasti habis riwayat lo cewek udik!"
Aruni mendorong Shabi ke dinding, mencekram rahang Shabi.
"Dengar ya, gue nggak takut ancaman lo!"
Shabi menjambak rambut Aruni dengan keras sehingga cewek itu berteriak kesakitan.
Tania yang posisinya di samping Aruni mencoba melepaskan cekraman kedua tangan Sabhi tapi gagal.
"Lepasin nggak, dasar cewek udik." Seru Tania kesal.
Anggita dan Laudya,mencoba membantu Aruni dengan menarik tubuh Shabi tapi mereka malah tergelincir gara-gara kecerobohan mereka sendiri.
Brukkk...
Suara dobrakan pintu ,berhasil mengalihkan padangan mereka semua pada asal suara pintu.
"Lo semua bubar!"
Perintah satu suara dengan keras, dia adalah Guntur.
Cowok ganteng pemelik tinggi 175 cm dan tubuh atletis ini , sekarang terlihat murka.
"Lo budek ya?Lepasin tangan kotor lo ini! Guntur tolong aku, nih cewek udik malah makin keras jambak rambut aku." ceracau Aruni, memasang tampang berpura-pura teraniaya.
Biar Guntur bakal tersentuh.
"Gue bilang lepasin! Lepas!" Guntur kembali berteriak tapi Shabi tidak peduli.
Akhirnya Guntur menggendong paksa Shabi kemudian membawanya keluar dari toilet.
Shabi tidak terima lalu memukul punggung cowok itu dengan keras berulang kali.
"Rasain, mampus lo haha." Aruni tertawa keras merasa bangga karena di kira Guntur bakal memberi cewek itu pelajaran yang pantas seperti biasanya.
Pelajaran berharga yang selalu di ingat cewek itu.
⚡Markas Rahasia Guntur
Dengan penuh gairah Guntur terus mencium bibir merah Shabi, meskipun belum ada balesan dari cewek tersebut.
Sekarang Guntur menyeret Shabi ke atas ranjang, membuka paksa seluruh seragam sekolah cewek imut yang sekarang berada di bawahnya itu.
Sekarang mereka berdua udah sama-sama telanjang, kedua tangan Guntur dengan leluasa menyetuh bebas keseluruh bagian tubuh putih mulus milik Shabi.
"ini hukuman buat pacar paling susah diatur kayak elo." desis Guntur di telinga shabi.
Shabi diam tanpa bisa melawan, "Gue benci sama lo! Dasar cowok brengsek, gue harap lo cepet mati!"
Guntur menyeringai mendengar kutukan pacarnya itu, lalu berbisik.
"Kalau gue mati, lo harus ikut."
"Dasar gila!