webnovel

Resep

Editor: Atlas Studios

Terik matahari bersinar, menandakan siang hari.

Teman-teman sekamar Song Shuhang tahu kalau dia masih sakit, jadi mereka menyuruhnya beristirahat dan sudah membantu meminta izin untuk tidak mengikuti pelajaran.

'Kenapa sakit makin parah? Apakah karena kurangnya olahraga?' Song Shuhang merenung.

Ada seporsi bubur telur pitan di mejanya yang dibawakan oleh teman sekamarnya.

'Kau baik sekali!' Tanpa ragu Shuhang menuliskan kartu ucapan kepada teman sekamarnya.

Tidak tahu berapa lama dia sudah tertidur, dia sangat kelaparan dan menghabiskan bubur dalam sekejap. Kemudian, dia menyalakan komputernya.

Ia menjadi terbiasa membuka perangkat obrolan dan melihat angka notifikasi yang belum terbaca di sebelah Grup obrolan Grup Sembilan Provinsi Nomor Satu.

Song Shuhang penasaran dengan obrolan teman-teman yang terkena penyakit chuunibyou selama ia tidur.

Log obrolan dari pagi tadi muncul.

Pertanyaan Sungai Utara si Pendekar Kelana tentang pendatang baru, Pedang Gila Super Ceroboh mencari mati, dan senior Si Bulu Lembut dari Pulau Roh Kupu-kupu yang menarik. Ada juga seorang lelaki yang mengaku sudah menghitung hubungannya dengan Shuhang, Raja Sejati Gunung Kuning.

Melihat log obrolan, beberapa bayangan manusia terbentuk di pikirannya.

'Jadi mereka benar salah memasukanku! Sudah kuduga. Aku tidak tahu sama sekali siapa Raja Sejati Gunung Kuning ini.'

Membaca log obrolan, tampaknya tidak semua orang bisa bergabung. Harus ada rekomendasi untuk masuk.

Juga, umur senior-senior di grup ini tidak terlihat muda, ada yang sudah memiliki putri.

Selain itu, putrinya kelihatannya tidak muda, melihat dari nadanya. Kalau begitu, kira-kira mereka berumur 40-50 tahun. Putrinya sepertinya sedikit menyedihkan melihat ayahnya yang memiliki chuunibyou di umurnya.

Melihat obrolan, Song Shuhang tetap mengintai dan tidak akan membalas.

Melihat gejala penyakit chuunibyou anggota-anggota itu berkobar merupakan adegan yang menarik. Namun, dia bukan penderita chuunibyou, jadi jika dia ikut terlibat, ia akan menjadi apa?

Maka dari itu, dia memutuskan untuk tetap bersembunyi dan melihat log obrolan hanya untuk menjadi hiburan.

Suatu hari nanti, dia akan keluar dari grup Sembilan Provinsi nomor Satu, jika sudah tidak menarik lagi.

Itu adalah niat Song Shuhang dari awal.

❄❄❄

Tanpa disadari, 10 hari sudah berlalu.

Sabtu, 1 Juni, Hari Anak

Semua teman-teman sekamarnya menginap sementara di asrama. Jadi, mereka akan menginap di asrama dari Senin-Jumat dan pulang ke rumah selama akhir minggu. Maka dari itu, setiap akhir minggu dia sendirian di asmara.

Sakit flunya sudah lama sembuh, hanya saja dia masih memiliki gejala-gejala-pilek dan batuk. Karena ini batuk pilek, ini lebih merepotkan karena akan membutuhkan waktu berbulan-bulan jika tidak diobati.

Beristirahat di hari Sabtu, Song Shuhang tidur sampai jam 8 pagi lalu ia bangkit ke ruang makan untuk mengambil makanan ringan

Tidak punya apa-apa, dia kembali ke kamarnya.

Setelah menyalakan komputernya, dia terbiasa membuka log obrolan Grup Sembilan Provinsi Nomor Satu. Ini menjadi salah satu kesukaannya untuk membuang waktu setiap hari.

Bahkan dia tidak sadar sudah 10 hari berlalu sejak ia bergabung di grup.

Mengintai lebih dari 10 hari, mayoritas anggota membicarakan tentang petualangan mereka di wilayah rahasia dan panen mereka, atau dimana roh jahat dan setan muncul, dan bagaimana mereka melawan dan membunuh mereka seolah semuanya benar-benar terjadi. Song Shuhang berpikir jika dia bisa membuat isi konten ini, dia bisa mengirim online sebagai novel Xianxia untuk mendapat uang sebagai penulis setelah mengganti isi konten.

Dalam 10 hari, Song Shuhang sudah mengenal beberapa figur di dalam grup.

Contohnya, Raja Sejati Gunung Kuning-ketua- yang jarang muncul, atau 2 manajer, Raja Sejati Hujan Bulan dari Perguruan Daluo dan Yang Mulia Pendekar Ketujuh yang baik hati, yang tidak pernah muncul sejak Song Shuhang bergabung ke grup.

Yang sering muncul adalah 'pengumpul informasi' Sungai Utara si Pendekar Kelana, Pedang Gila Super Ceroboh -Si tukang pencari kematian, Si Tujuh dari Klan Su yang hanya membicarakan tentang berkelahi kapanpun ia membuka mulut, dan Tabib yang mempunyai kata-kata mutiara.

Ada pengintai lain bernama Biksu Pengembara Prinsip Mendalam di dalam grup. Dia hanya muncul dengan emoji dan tanda seru. Konon katanya senior ini sedang meditasi. Tidak hanya dia tidak bisa berbicara dan mengetik kata apapun dan dia hanya bisa mengirim emoji.

Akhirnya, di dalam grup chuunibyou ini, ada perempuan bernama Si Bulu Lembut dari Pulau Roh Kupu-kupu yang terlihat normal, melihat dari pesan-pesannya. Hanya karena berbeda 1 angka antara ID-nya dan Song Shuhang, dia tanpa sengaja masuk ke grup ini.

Dia menambah pengetahuan ketika Sungai Utara si Pendekar Kelana dengan semangat memperkenalkan anggota-anggota lain kepada Si Bulu Lembut dari Pulau Roh Kupu-kupu.

❄❄❄

Membuka jendela obrolan Grup Sembilan Provinsi Nomor Satu, yang pertama ia lihat adalah pesan Tabib.

"Memperbaiki resep dasar yang terbaru." Sangat jarang sang Tabib berbicara.

Ini adalah kalimat yang terdiri dari 5 kata dan tanda titik. Sejak Song Shuhang bergabung di grup, dia belum pernah melihat Tabib mengirim pesan yang panjang, maka dari itu, dengan penasaran, ia terus membacanya.

Pesannya dikirim dini hari

"Resep Penempaan Tubuh yang disederhanakan: Ginseng 150 gram, Goji 215 gram, Embun pagi daun alang-alang 50 gram, batu matahari terbit (batu mutiara) 150 gram, akar wangi 65 gram, batang daun dewa 50 gram, 9 iris bambu merah yang sudah dibakar 200 gram…"

45 bahan lainnya yang berbeda- dan yang sudah akrab, seperti ginseng, Goji, dan semacamnya dan juga yang tidak umum, seperti batu matahari terbit bersama dengan beberapa bahan yang jarang didengar, seperti Embun pagi daun alang-alang, batang daun dewa, 9 bambu bakar merah, dan masih banyak lagi.

"Ikuti takaran di resep, tambahkan bahan satu demi satu ke dalam kuali, godok selama 5 menit; tambahkan bahan-bahan obat, dan digodok terus sekitar 5 menit lagi. Perhatikan suhu api! Ulangi sampai cairan obat ini hingga menjadi kental. Setelah itu, hasilnya akan menjadi hitam, transparan, dan memancarkan bau yang kuat."

Itu sangat mudah dimengerti!

Dari 40 lebih nama bahan, Shuhang hanya tahu beberapa jadi dia mencari tahu dari internet.

Di dalam resep, lebih dari 30 bahan, semua adalah bahan umum obat tradisional China, yang digunakan sebagai penambah tenaga dalam dan darah.

Ada 15 bahan lainnya seperti Embun pagi daun alang-alang, batang daun dewa, bambu merah bakar dan lainnya yang tidak pernah terdengar. apakah ini juga khayalan 'Tabib' dan yang lain?

'Beberapa orang sudah menunjukkan perilaku delusi yang ekstrim, bahkan mereka sampai terpikir untuk membuat resep… Apa ada yang benar-benar mengikuti resep dan memakan ramuan obat setelah ini?' pikir Song Shuhang.

Dia sedikit khawatir karena makanan bisa dicampur, tapi obat tidak bisa dimakan dengan sembarangan!

Selanjutnya, mengkonsumsi obat dengan sembarangan mungkin akan menyebabkan kematian. Haruskah ia mencegah anggota-anggota grup obrolan? Lagi pula, dia sudah melihat dari sisi lain selama lebih dari 10 hari.

Dia tidak bisa menanggung seseorang mati di grup ini karena mengkonsumsi obat dengan sembarangan.

Sementara ia melanjutkan membaca obrolan, benar saja, seseorang sudah mengikuti resep obat itu!

Tidak diduga, si Bulu Lembut dari Pulau Roh Kupu-kupu yang sudah melakukannya, sekitar jam 2 pagi.

Si Bulu Lembut dari Pulau Roh Kupu-kupu: "Dibandingkan dengan resep lama, beberapa bahan-bahan yang langka dihapus dan proses pembuatannya sudah disederhanakan secara drastis. Senior Tabib, berapa derajat suhu panas yang harus diperhatikan? Aku baru saja mencobanya tapi gagal dalam proses. Juga, apa perbedaan kemanjuran antara versi lama dan baru?"

"Kemanjuran 2:1" balas Tabib

Kemanjuran obat hanya setengah dari yang sebelumnya, setelah semua bahan-bahan yang penting di hilangkan. Meskipun dengan bahan yang biasa dan takaran obat yang sudah cukup untuk meramu cairan obat, sudah bermanfaat.

"Pengaturan panas dan waktu menggodok harus menjadi keahlian sendiri dan tidak dapat dijelaskan," sekali lagi, Tabib telah mengirim pesan panjang yang lain. Hanya ketika ada pertanyaan tentang obat muncul dan ia akan menulis lebih." Juga, jika kurang ahli, disarankan menggunakan alat kontrol api yang bagus."

"Terimakasih Senior, aku akan mencoba lagi." Si Bulu Lembut dari Pulau Roh Kupu-kupu mengirimkan 😊 dan pergi.

Pesan terakhir yang dikirim Si Bulu Lembut dari Pulau Roh Kupu-kupu jam 2:30 pagi. Jika dia sudah meramu obat itu, berapa kali dia sudah meramu obat di kuali selama ini?

Akankah ini menyebabkan kematian? Sesungguhnya, grup chuunibyou ini sudah sangat arogan- jika mereka memakan sembarang obat itu, akankah mereka menjadi lebih arogan? Sebelumnya, mereka masih bisa diselamatkan, tetapi sekarang, setelah makan obat yang salah, pada dasarnya, mereka sudah tidak bisa disembuhkan lagi!

Akhirnya, hati nuraninya sudah tidak tertahan dan ia mulai mengetik, "Obat tidak bisa dikonsumsi secara sembarang!"

Ketika ia mau menekan [kirim] dan mengirimkan pesan pertamanya di dalam grup, jendela obrolan bergetar.

Sebuah 😄 muncul.

Ini dari grup admin- Yang Mulia Pendekar Ketujuh yang baik hati- yang belum pernah muncul sejak ia tergabung di grup. "Resep ini cukup manjur. Aku sudah mempunyai 7 kuali dan berhasil meramu tanpa masalah, tingkat keberhasilan tinggi. Meskipun kemanjuran hanya 50% dari resep lama, kesulitan berkurang 10 kali lipat. Meskipun tingkat campuran obat rendah, bahan-bahan penting semakin langka karena menipisnya tenaga dalam semesta dan kita, ini hal yang bagus. Tabib terus bekerja keras. Jika kau bisa menyederhanakan resep tingkat ketiga ke atas, ini suatu pencapaian yang baik."

Catatan "Yang paling penting, tingkat kesulitan cara meramu sangat dikurangi, dengan begitu bisa diajarkan ke pemula."

Yang Mulia Pendekar Ketujuh yang baik hati, kakak senior yang sangat terkenal di dalam grup dan kemampuannya di atas kemampuan Raja Sejati Gunung Kuning. Selain itu, dia sudah mendalami meramu obat, maka dari itu, dia adalah otoritas untuk pemurnian obat. Jadi, pujiannya murni untuk memberi semangat junior seperti Tabib.

"Terima kasih Senior, aku akan berusaha keras! balas Tabib dengan penuh semangat mengetik kalimat yang lebih dari 6 kata, apalagi dengan cepat.

Mulut Song Shuhang mulai bergetar. Berpikir seseorang sudah meramu dan memakan 'ramuan' itu!