webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Adolescente
Classificações insuficientes
369 Chs

57. Ending Yang Sesungguhnya

Seorang perempuan cantik dengan rambut pirang nya serang duduk manis di dekat jendela. Matanya memperhatikan seorang pria tampan yang sangat memukau. Sosok sang suami selalu berhasil membuatnya terpesona dan jatuh cinta berkali-kali.

"Lion, jangan kelewatan bercandanya!" Teriak Thea.

Arion, pria tampan itu tertawa terbahak-bahak. Masih terus menggendong putri kecilnya yang terlihat sangat cantik. Putri kecil berusia lima tahun itu memiliki rambut yang sama dengan Thea. Berwarna pirang.

Arion menggendong putri kecilnya, membawanya menghampiri Thea. Dia duduk di samping Thea, mengecup pelipis sang istri. "Lihatlah, Mommy mu mengamuk hanya karena Dad mengangkat mu terlalu tinggi." Ucap Arion.

Thea mendelik tidak terima. Di tatapnya putri kecilnya yang sedang tertawa pelan, kemudian segera terdiam sesaat setelah melihat ekspresi ibunya yang kurang bersahabat. "Maaf, Mom! Tetapi... tadi sangat seru. Lea tidak takut sama sekali." Ucapnya menggemaskan.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com