Malphas benar-benar seperti iblis, hanya ingin memanfaatkan Eligos sebagai pembangkit nafsu Bihan.
Pancaran matanya semakin mirip dengan musuh Vapula, ia ingin sekali menyiksa Malphas seperti saat pria itu menjerit di bawahnya sebelum Vapula cabut nyawanya.
Vapula frustasi sendiri, menahan nafsunya menghadapi pria seperti Malphas, ia ingin mengulang lagi seperti saat itu, memang pria itulah yang membuat Vapula merasakan sensasi bercinta yang luar biasa pertama kali dan hanya satu kali dalam hidup.
Tak lama dilihatnya Malphas bersama dua wanita kulit hitam masuk ke kamar lain. Vapula memasang telinganya baik -baik, geraman-geraman nafsu terdengar oleh teliganya.
Vapula sendiri heran, kenapa jika Bihan tidak bisa memuaskan Malphas, mereka masih mempertahan hubungan itu. Ada rasa ingin marah, tetapi Vapula hanya tamu di tempat itu. Jika dia menginginkan, seharusnya Vapula yang mengantikan Bihan untuk memuaskan Malphas, nafsunya sudah di ujung tanduk.
***
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com