webnovel

Mimpi Seram sehabis liburan dari wilayah JV-End

[ps:aku ini penakut jadi kalau aku mulai merasa ndak enak aku setop. siang aja lanjutnya. biar ndak takut. aku ndak tahu kalian akan berasa takut atau endak. resiko tanggung sendiri. dan konten disini tidak bermaksud menghina atau menyingung siapa-pun. jangan diambil hati]

beginilah cerita mimpiku,

Dalam mimpiku, aku yang sudah pulang dari liburan menjalani waktuku sehari-hari layaknya hari biasanya. tiba-tiba kakakku kerumah mengajakku pergi berlibur kembali. kali ini ke Yj yang akhir-akhir ini terjadi gempa. lantas aku kaget.

"kan gempa kok pergi? belum amankan?"kataku

kakaku berkata "tidak apa-apa. aman kok kita lewat jalur air. nyebrang-nyebrang gitu"

"Mang bisa nyebrang air ke kota Yj?" aku merasa jagal. kan Yj pergunungan.

tapi gak lama rasa jagal itu lenyap saat kakakku berkata "bisalah kan ada namanya laut JV. dari laut jv kita nyebrangnya. aneh kamu masa gak tahu"

"Oh.. gitu?" kataku yang rada ragu.

"iya.. mau ikut atau endak? dibayarin semua. mau tidak?" kata kakakku

"maulah gratis" kataku

Singkat cerita, sehabis packing barang buat pergi jalan-jalan lagi kami berkumpul di rumah kakakku. naik mobil yang sama waktu ke wilayah Jv. ada yang tidak ikut contohnya tanteku dan anak perempuan paling bontot tidak ikut sebagai gantinya kedua anak lakinya ikut yaitu yang anak pertama dan anak ketiga. kakakku, mamaku, ibu(tukang momongan dan cuci gosok untuk ponakkan perempuanku)ponakkan laki dan perempuan ikut.

Mobil sampai di tujuan untuk menyebrang. namun sampai saat mau menyebrang terjadi kendala. Atau lebih tepatnya adanya perahu kecil dengan kapasitasnya yang terbatas yang pergi kekapal itu hanya aku, dan para laki-laki (ponakan laki dan sepupu laki)saja. sementara

Jadi kami di bagi dua kelompok. kakakku,mamaku, ibu ponakkanku yang perempuan lanjut naik mobil. sedangkan aku dan para laki adalah kelompok ke 2. anehnya tante dan anak perempuannya yang tidak ikut disuruh menyusul juga. olehnya kelompok satu menunggu orang terlebih dahulu lalu berangkat dengan mobil.

Disana hanya ada 2 perahu. kapasitas 3 orang termasuk tukang pengayu. ponakanku dan aku satu perahu. sepupuku yang laki, kakak-adek duduk dalam satu perahu. Sebelumnya aku enggan ikut. tapi di suruh ikut menyebrang untuk menjaga keponakanku. dan lagi libur-kan aku dibayarin, jadi terima apa adanya kalau di pinta.

alhasil, sepanjang jalan di air. karena naik perahu yang kecil aku sangat ketakutkan entah kenapa. airnya bening namun anehnya dasarnya tidak terlihat. sebagai gantinya pantulan langit, awan, matahari tercermin jelas di airnya.

aku dan ponakku terlihat tegang dan ketakutkan. tapi anehnya tidak berkata dalam mulut hanya saling memandang kami memutuskan berdos di dalam perjalanan di perahu.

Suasana di dalam perahu menjadi hening hanya terdengar suara air dari perahu di gayu. untungnya suasan kehening terpecahkan oleh pak pengayu.

"hahaha.. kalian ini muka kok tegang-tegang. baru pertama kaliya naik perahu?" kata pengayu.

"iya, pak soal perahunya kecil cadi rada deg-deg kan gitu" kata keponakkanku. aku hanya tertawa.

"tenang.. kalian akan saya antar sampai di darat dengan selamat." kata pengayu

"makasih pak". kata kami berdua. setelahnya hanya aku yang terdiam sepanjang jalan. ponakkanku terus ngobros dengan pendayu.

Hingga kami mau sampai di darat aku mulai berbicara. "ampuh ucapan, bapak. pasti banyak pengalaman nih"

si bapak pendayu hanya tersenyum saya. lalu pemandangku beralih kedayu atau ke airnya yang berwarna coklat namun kami fokus terpecah ketika mendengar suara teriakkan. karena perahu sepupuku kandas kena batu.

lalu aku meminta tolong. pak bisa kita bantu mereka? misalkan rapatkan perahu ini dengan perahu mereka? biar cepat sampe darat dua orang gayu. kita juga bantu dayu mereka kuras air. pendayu tetap dayu.

"boleh-boleh itu idenya. soal balik masih jauh juga dan lagi perahu ini kecil" kata pendayu. alhasil kami mendekati mereka dan merapatkankan perahu kami ke mereka. sepupuku kuras air. pendayu tetap dayu. aku memengang perahu sambil mendayu. dan ponakanku ikut mendayu.

Dari perahu sepupuku yang kemasukan air, aku yang tersadar akan perubahan air yang kehijauan bening ke coklatan bening. tapi hal tersebut segera lenyap saat kami mendekati daratan. kami sampai di daratan dengan selamat. kecuali dengan celana mereka( yang basah) dari sepupuku dan handphone mereka sebab mereka yang sedang asyik sefie tidak sadar menabrak batu. Dan terlihat wajah dari pendayu mereka tidak senang yang juga suara mengerutu kecilnya terdengar.

dari situ aku tahu apa yang terjadi.

Karena mereka terlalu berisik sehingga memecahkan konsentrasi si pendayu. di tambah mereka komplain dan memarahi pendayu mereka. tapi ketika mereka melihatku berusaha menenangkan mereka. para sepupuku mengacuhkanku dan pertikaian selesai. tapi alhasil uang untu membayar perahu tidak mereka bayar. jadinya aku menanggung biasa sendirian bahkan memberi lebih kedua pihak pendayu. minta maaf kepada pendayu mereka dan berterima kasih pada pendayu kami.

"terima kasih bantuannya pak" kataku ke pendayu kami sambil memberi uang dan tip.

lalu berkata ke pendayu sepupuku

"maaf pak, kelakuan sepupu saya. ini uang rokok"

sambil memberikan uang. untungnya tidak mempermasalahkan lebih lanjut.

pak pendayu punya sepupuku menghela napas dan berkata "kamu baik. padahal bukan salah dan permasalahan kamu. aku dengar kamu akan menginap di xxx?"

"benar kamu menginap di Xxx?" kata pendayu kami

"iya.. ada apak, pak?" kata keponakakun.

"ti..tidak. seharusnya tidak masalah kamu tinggal disana. bahkan bila kamu tidur sendiri pasti akan baik-baik saja" kata pendayu sambil menunjukku

"eh, aku gak aman?" cetus ponakanku

"aman. kamukan tidur rame-rame dengan sepupumu. lagian ini tergantung sikap dan sifat" kata pendayu sepupuku.