webnovel

Ghost Hunter: The Blood and River

Berawal dari pertemuan mereka di Senior High School membuat mereka kini menjalin sebuah persahabatan yang penuh dengan misteri, teror, ancaman, dan tantangan yang berbahaya. Awalnya, mereka menjalankan sebuah misi karena rasa penasaran akan sekolah baru mereka. Namun rasa penasaran mereka membawa mereka menuju misi-misi selanjutnya yang dipercayakan oleh Kepala Polisi Park secara rahasia kepada mereka hingga membuat mereka menjadi seorang detektif. Ini adalah kisah petualangan 12 pemuda tampan yang dibumbui dengan nuansa horor yang kental di dalamnya. ***** “Berhenti sekarang sebelum semuanya terjadi.” “Kalian semua akan mati saat jam 11 malam.” “Kami sudah menyatu, dan aku adalah bagian dari dirinya.” “Sepertinya begitu. Kita semua akan mati jika kita gagal dalam misi kali ini.” ============================ WARNING! Di sini aku hanya meminjam nama tempatnya saja. Cerita ini hanya fiksi dan murni dari pemikiran penulis. Jadi ini tidak nyata. Tempatnya mungkin nyata dan kalian beberapa mungkin ada yang tahu. Tapi kejadian yang ada di cerita ini hanya karangan penulis belaka. Jadi jangan ada yang menyamakan kejadian yang ada di tempat ini sama dengan kenyataannya. Karena itu berbeda. Dapat dipahami kan? I'm just borrowing the name of the place here. This story is only fiction and purely from the author's thoughts. So this is not real. The place may be real and some of you may know. But the events in this story are only the work of the author. So don't equate what happened in this place with reality. Because it's different. Can it be understood?

Kiimkimm267 · Terror
Classificações insuficientes
216 Chs

Rumit

"Kenapa dia menjadi gila dan bunuh diri?" Tanya Yoon Jae

"Aku tidak tahu. Dia tidak menceritakan alasannya." Sahut Hyuna

"Aku jadi semakin tertantang buat menyelidiki kasus ini semakin jauh." Sahut Jung In

"Aku juga. Pasti ada alasan kenapa orang itu menjadi gila dan bunuh diri disaat dia hampir mengungkap kasus kematian murid di kelas 3A. Tidak mungkin dia tiba-tiba menjadi gila tanpa sebuah alasan yang jelas." Sahut Yoon Jae

"Kalian lagi bicarain apa?" Tanya Joon Oh yang penasaran yang percakapan Yoon Jae dan Jung In

"Kata kak Hyuna hantu perempuan yang mengeluarkan aroma melati ditubuhnya itu meminta kita buat berhenti menyelidiki kasus kematian murid di kelas 3A. Jika kita terus menyelidiki kasusnya maka hal yang yang tidak diinginkan akan terjadi. Pernah satu kali ada orang yang nyelidikin kasus kematian murid di kelas 3A, tapi saat dia hampir mengungkap kasus itu dia menjadi gila dan mati bunuh diri." Jelas Beom Gi

"Mustahil orang menjadi gila tanpa alasan yang jelas." Sahut In Seok

"Itu yang aku katakan. Tapi hantu perempuan itu tidak memberi alasan kenapa orang itu tiba-tiba menjadi gila dan bunuh diri." Sahut Yoon Jae

"Ayo kita selidikin kasus ini sampai akhir." Ucap Hwang Bin

"Iya. Ayo kita selidikin kasus ini sampai akhir. Apapun resiko yang akan terjadi, kita tidak boleh berhenti." Sahut Daniel

Mereka semua saling lempar pandang dan tersenyum lalu mengangguk secara bersamaan tanda setuju dengan ucapan Hwang Bin dan Daniel.

"Iya. Kita akan selidikin kasus ini sampai akhir." Sahut Joon Oh

"Aku yakin pasti ada alasan yang logis kenapa orang itu bisa menjadi gila dan bunuh diri. Tidak mungkin ada asap jika tidak ada api." Sahut Tae Oh

"Woahh... tumben kamu cerdas, Tae." Kagum Min Gi

"Sialan kamu, Min. Jadi selama ini kamu menganggapku bodoh?" Tanya Tae Oh sinis

"Hehehehe. Aku tidak pernah menganggapmu bodoh. Cuman yah gitu." Sahut Min Gi sambil cengengesan

Baru juga Tae Oh mau mukul Min Gi, tapi tangannya terhenti ketika dia melihat sebuah bayangan hitam besar di ujung lorong koridor berdarah. Tae Oh langsung berlari dan diikuti oleh teman-temannya.

Ketika dia sampai di ujung lorong itu, dia tidak melihat siapapun. "Aku yakin tadi aku melihat bayangan hitam besar di sini." Sahut Tae Oh

"Kamu salah lihat kali." Sahut Jung In

"Aku tidak mungkin salah lihat. Mataku masih berfungsi dengan normal. Jadi tidak mungkin aku salah lihat." Sahut Tae Oh

"Tapi di sini tidak ada siapa-siapa." Sahut Joon Oh

Ketika Andrew melihat ke samping kanannya, dia melihat ada sebuah lorong kecil dengan sampingnya ada tulisan "Dilarang Masuk".

"Kak, coba deh liat kesini." Ucap Andrew

Mereka semua melihat apa yang Andrew tunjukkan. Ada sebuah lorong kecil yang tidak dilapisi keramik, hanya tanah yang terlihat becek dan dipenuhi dengan lumpur juga tulisan di sampingnya yang mengatakan "Dilarang Masuk".

"Ayo kita masuk." Ajak Jung In penasaran dengan lorong itu

Min Gi menahan tangan Jung In. "Kamu jangan nekat. Disini sudah ada tulisannya dilarang masuk. Kalau kita kenapa-kenapa didalam gimana?" Ucap Min Gi

"Tapi aku penasaran dengan lorong ini." Sahut Jung In

"Aku juga penasaran dengan lorong ini. Tapi sebaiknya kita turutin aja aturan ini. siapa tahu kan di dalam berbahaya?" Sahut Yoon Jae

Namun tiba-tiba saja terdengar suara tawa anak-anak kecil yang menggema dari ujung lorong. Bukan hanya tiga orang yang mendengarnya, tapi semuanya mendengar suara tawa itu. Suasananya juga semakin mencekam. Hawa dingin mulai menyelimuti tubuh mereka meskipun mereka sudah memakai mantel tebal tapi hawa dingin itu masih tetap terasa.

Mereka semakin ketakutan ketika suara tawa anak-anak kecil itu terdengar kian mendekat ke arah mereka. Mata mereka juga melihat ke dalam lorong itu. Tiba-tiba saja ada beberapa anak kecil muncul di depan mereka semua.

"Apa kalian melihat orang tua kami?"

Sontak hal itu membuat mereka semua kaget dan langsung berlarian menjauh dari tempat itu. Hantu anak-anak kecil itu langsung menatap sedih 12 pemuda yang sudah berlari itu. Mereka kembali ke dalam lorong itu. Hyuna yang pada dasarnya hantu juga menatap iba hantu anak-anak kecil itu. Dia yakin satu hal, pasti telah banyak terjadi sebelum berdirinya sekolahan ini. Hyuna langsung menghilang menyusul Jung In dan teman-teman barunya.

Setelah mereka sampai di tempat yang terang, mereka berhenti berlari. Mereka mengatur nafas setelah lelah berlari.

"Gila. Kenapa ada hantu anak kecil di sekolahan ini?" Ucap Min Gi

"Baru kali ini aku melihat hantu secara langsung. Untung yang aku lihat hantu anak kecil, coba kalo hantu yang menyeramkan bisa-bisa aku langsung pingsan di tempat." Sahut Jin Gu

"Apa kita melewatkan sesuatu dari buku Sejarah Berdirinya Kyunghee School?" Tanya In Seok yang masih bingung dengan kehadiran hantu anak kecil itu

"Aku rasa tidak ada. Kita sudah baca semuanya." Sahut Jung In

"Apa ada sebuah rahasia yang tidak disebutkan dalam buku Sejarah Berdirinya Kyunghee School? Karena aku rasa semua ini saling terkait." Ucap Joon Oh

"Maksudnya?" Tanya Hyun Gi yang benar-benar tidak mengerti apa hubungannya buku Sejarah Berdirinya Kyunghee School dengan hantu anak kecil yang baru saja mereka lihat

"Coba kalian dengerin penjelasanku." Joon Oh berjongkok dan mulai mengeluarkan sebuah kertas dan pulpen. Semuanya juga ikut berjongkok dan melihat apa yang akan Joon Oh lakukan

"Maksudnya, hantu anak kecil yang tadi kita lihat juga merupakan bagian yang harus kita pecahkan teka-tekinya. Kalau menurutku misteri ini seperti teka-teki yang memiliki beberapa bagian dan kita sudah menemukan sejumlah clue yang bisa membuat kita dengan mudah memecahkan teka-teki ini." Jelas Joon Oh

"Clue pertama itu ruangan kepala sekolah yang lama, clue kedua itu ada sama hantu perempuan yang mengeluarkan aroma mawar, clue ketiga itu si Richard, clue keempat itu ada sama orang yang gila dan bunuh diri itu dan clue kelima yang baru saja kita dapat itu ada pada hantu anak kecil tadi." Lanjut Joon Oh

"Aku masih belum ngerti, kak Joon." Sahut Hwang Bi

"Mudahnya itu kita sudah menyelesaikan misi ini sebagiannya. Jika kita mencari tahu lebih jauh mengenai clue-clue yang kita dapatkan, maka kita akan mendapatkan jawaban dari misteri terbunuhnya murid kelas 3A setiap bulannya dan pembunuhnya juga kita akan segera mengetahuinya." Jelas Joon Oh

"Kalaunya clue pertama, kedua, ketiga, dan kelima masih bisa kita cari lebih jauh tapi kalaunya mengenai clue keempat rasanya mustahil kita cari lebih jauh. Soalnya orang itu udah meninggal." Sahut In Seok

"Kita bisa mencari tahu mengenai keluarganya dan bertanya pada mereka lalu meminta izin ke kamarnya untuk mencari bukti yang sudah di temukan mengenai terbunuhnya murid kelas 3A setiap bulannya, karena clue keempat ini yang paling penting harus kita cari lebih jauh." Sahut Joon Oh

"Kita bisa mencari tahu clue keempat itu dengan mudah jika kita mengetahui nama orang yang sudah berhasil mecahin setengah dari kasus kematian murid kelas 3A itu, tapi ini kita tidak mengetahui nama orang itu, apakah dia laki-laki atau perempuan dan dimana dia tinggal kita tidak tahu." Sahut Jin Gu

"Aku pinjem pena sama kertasnya dong." Ucap Tae Oh

Joon Oh langsung menyerahkannya pada Tae Oh.

"Aku akan melanjutkan penjelasan dari Joon Oh. Semua clue ini sudah kita dapatkan, dan pastinya ada yang mudah kita cari jawaban dari clue ini dan ada yang sulit. Jadi menurutku, pertama yang harus kita temukan jawabannya adalah clue kedua dan keempat. Kenapa? Karena kedua clue ini membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk di temukan jawabannya. Clue kedua dan keempat kenapa gue bilang sulit? Karena hantu perempuan itu sulit untuk di dekati dan sangat sulit mendapat jawaban darinya. Sementara clue keempat, itu paling sulit karena kita harus menemukan jawabannya dari orang yang sudah lama meninggal dan satu-satunya jalan agar kita mendapatkan jawaban itu adalah dengan keluarganya." Jelas Tae Oh

"Tapi pertama kita harus tahu dulu, siapa orang itu dan dimana dia tinggal. Untuk sisanya bisa kita pikirkan lagi cara untuk menemukan jawabannya. Tapi untuk sementara ini kita harus fokus mencari jawaban dari clue kedua dan keempat. Bagaimana menurut kalian?" Lanjut Tae Oh

"Aku setuju dengan ucapan, Tae. Paling sulit itu adalah clue kedua dan keempat. Kalaunya clue pertama, ketiga, dan kelima itu bisa kita pikirkan lagi nantinya. Apalagi si Richard, kita bisa tanya-tanya langsung sama Chan Bin atau yang lainnya yang juga kenal sama Richard." Sahut Min Gi

"Yang masih aku bingung, kenapa si Richard juga masuk dalam clue kita?" Tanya Jin Gu

"Memang kamu tidak merasa aneh dengan ucapannya tempo hari ketika Chan Bin menghubunginya? Kalau aku sih merasa aneh. Aku merasa ada sesuatu yang dia sembunyikan. Apalagi ketika dia terdiam selama beberapa menit ketika di tanya Chan Bin apakah dia berada di sekolahan kita atau tidak." Sahut In Seok

"Iya. Aku juga merasa begitu. Makanya si Richard aku masukin dalam clue yang harus kita pecahkan dan temukan jawabannya." Sahut Joon Oh

"Kalian berdua kenapa diam saja dari tadi?" Tanya Joon Oh yang bingung melihat Yoon Jae dan Jung In yang hanya diam saja dari tadi

"Aku cuman merasa kalau ini semua tidak semudah yang kita pikirkan. Oke, jika kita memiliki clue-clue yang harus kita pecahkan dan temukan jawabannya tapi gue rasa clue-clue yang akan kita pecahkan bukan cuman lima clue itu aja." Ucap Jung In

"Terlalu banyak misteri di balik meninggalnya murid kelas 3A setiap bulannya. Clue-clue yang kita dapatkan itu gue rasa tidak semuanya. Kita baru mendapatkan lima clue, mungkin ada clue-clue lain yang akan kita dapatkan dan temukan jawabannya. Jadi menurutku ini semua tidak semudah apa yang kita bahas barusan." Sahut Yoon Jae

"Kenapa aku merasa kasusnya sangat rumit yah untuk di pecahkan?" Tanya Beom Gi

"Kalau kasus ini mudah untuk di pecahkan, tidak mungkin pihak kepolisian sampai saat ini masih menyelidiki kasus kematian murid kelas 3A setiap bulannya dan pasti juga pembunuh yang sebenarnya itu sudah terungkap sejak lama." Sahut Yoon Jae

Mereka semua menghela nafas berat. Kasus yang akan mereka pecahkan ini terlalu banyak misteri dan teka-teki yang harus mereka ungkap satu persatu.

"Bagaimana kalau untuk pertama, kita memburu hantu perempuan yang mengeluarkan aroma mawar itu?" Usul Hyun Gi

"Aku setuju. Kita buru hantu perempuan itu, kita kurung dia dalam botol lalu kita paksa dia menceritakan semua yang dia ketahui." Sahut Daniel

"Setelah itu kita juga memburu hantu anak-anak kecil itu untuk mendapatkan jawaban dari mereka." Sahut Beom Gi

"Aku juga setuju." Sahut Jung In

"Jadi, ayo kita memburu hantu di sekolah ini!" Seru Tae Oh semangat

"Ayo!" Seru mereka semua semangat

"Tapi alat-alat untuk memburu hantu milik Hwang Bin masih kurang." Sahut Daniel

"Tenang, aku nanti minta sama kakekku." Sahut Hwang Bin

"Aku boleh ikut nggak memburu hantu?" Tanya Hyuna dengan nada penuh semangat

"Kamu yang akan kita buru dan tembak sampai kamu menghilang dari dunia ini. Mau?" Sahut Yoon Jae

"Ish. Sayang mah gitu. Memang kamu nggak sedih apa jika nanti aku menghilang?" Sahut Hyuna dengan raut sedihnya

"Lah buat apa aku sedih. Malahan aku akan mengadakan pesta 7 hari 7 malam kalau perlu pesta di atas kapal pesiar sekalian biar meriah." Sahut Yoon Jae sadis

"Ish. Yoon Jae mah kejam. Nyonya Min nggak suka yah." Rajuknya sambil memalingkan wajahnya

"Nyonya Min? kamu saja belum nikah sama Yoon Jae. Malah ngaku-ngaku jadi nyonya Min lagi." Sahut Jung In

"Aku memang belum nikah sama Yoon Jae tapi nanti aku bakalan nikah kok sama Yoon Jae." Sahut Hyuna sambil tersenyum penuh percaya diri

"Ogah aku nikah sama hantu centil sepertimu." Sahut Yoon Jae

"Pppfff..." Jung In dan Beom Gi berusaha menahan tawa saat mendengar ucapan sadis yang keluar dari mulut Yoongi

"Tidak apa-apa aku diogahin sekarang, yang penting nanti dia bakalan cinta dan nikah sama aku." Sahut Hyuna lagi

"Terserah kamu lah. Aku capek menghadapimu. Lebih baik aku pulang dan tidur. Bye" Sahut Yoon Jae

"Aku ikut!" Ucap Hyuna

"Kamu berani mengikutiku, aku musnahin kamu dari dunia ini." Ancam Yoon Jae

Hyuna langsung cemberut mendengar ucapan Yoon Jae.

"Sudahlah. Kamu balik aja sana ke Busan, daripada kamu dimusnahin sama Yoon Jae." Ejek Jung In

"Tidak. Aku tidak akan menyerah. Aku tidak akan balik ke Busan sebelum aku mendapatkan apa yang aku mau." Sahutnya

"Terserah kamu lah." Sahut Jung In cuek

Mereka semua memilih untuk kembali ke Apartement mereka masing-masing. Saat ini waktu penunjukkan pukul 5 pagi dan karena ini hari sabtu, jadi mereka bisa bebas bangun jam berapa saja karena biasanya hari sabtu adalah hari libur.

Kasus yang akan mereka pecahkan ini ternyata tidak semudah yang mereka pikirkan. Terlalu banyak misteri dan teka-teki di dalamnya. Beristirahat dan melupakan kasus itu sejenak merupakan pilihan terbaik bagi mereka sebelum mereka kembali menyelidiki kasus kematian kakak kelas mereka. Jadi untuk sabtu-minggu ini, mereka putuskan untuk melupakan sejenak kasus rumit itu dan menjalani hari-hari mereka seperti biasanya.

bersambung...