webnovel

Galih dan Dita, Bukan Galih dan Ratna

Galih dan Dita bersekolah disekolah dasar yang sama. namun kedua nya tidak dekat saat di sekolah dasar. karena berbeda kelas a dan b. meski mereka berdua seangkatan. Saat sekolah dasar, kedua nya saling mengenal hanya sebatas kenal saja. Tidak ada intraksi atau sapa menyapa, hanya saling tahu nama dan rupa masing masing saja. Di saat kelas enam sekolah dasar, mereka mulai saling terlibat satu sama lain nya walau secara tidak sengaja. Hingga saat sekolah menengah pertama tiba. secara kebetulan kedua nya bersekolah di sekolah yang sama kembali. Dan di saat itulah awal persahabatan kedua nya terjalin. Sudah lima tahun terakhir ini aku bersahabat dengan galih bahkan hampir enam tahun sejak kelas tujuh sekolah menengah pertama, pertemuan tidak sengaja saat itu berujung keakraban kita berdua hingga saat ini. Seperti kebanyakan cerita roman picisan lain nya, kisah inipun dikemas secara apik dan mendebarkan, bagai cerita galih dan ratna.. eitss.. tapi ini galih dan dita. bukan kisah galih dan ratna. dan ini adalah kisah kita.. yang penuh warna warni juga penuh kejutan didalam nya. kisah masa muda yang seru dan mengharu biru.. mulai baca yuk..! maka kamu akan tenggelam bersama keseruan kedua nya.

Tita_Nurlaila · Adolescente
Classificações insuficientes
15 Chs

Bab 9. : Dimsum.

Sore hari ketika Dita sedang merebahkan tubuhnya pada sebuah sofa diruang tamu nya.

Sebuah notice chat masuk dalam layar ponsel Dita,

Dita meraih ponselnya yang tergeletak dimeja.

Dita mengeceknya ternyata dari nomer baru.

Segera Dita membaca chatnya ternyata dari Rio.

Yang berbunyi : btw ( by the way aka ngomong ngomong ) kapan nih mau ngerjain tugas sendbud bareng nya Dita?

Tanpa menyebutkan nama ( Rio ) Dita sudah tahu ini chat pasti dari Rio.

Saking kegirangannya Dita tadi lupa mensave nomer hape Rio dalam ponselnya..

Rio yg tadi disekolah memasukan nomernya pada ponsel Dita, dan meninggalkan nomernya dipanggilan tak terjawab dalam list catatan telepon pada ponselnya Dita.

Dengan cepat Ditapun langsung menambahkan nomer Rio dalam kontak teleponnya..

Lalu Dita segera membalas chatnya Rio.

:

Dita :

Hari minggu pas libur sekolah gimana Rio?

Balas Dita dalam chatnya pada Rio.

Tak lama Riopun sudah membalas kembali chat Dita.

Rio :

Boleh, hari minggu siang ya sekitar jam 2 gimana Dita? Kalau pagi sampai habis duhur, gua ada latihan basket.

Dita membaca chat dari Rio dan membalasnya kembali.

Dita :

Habis asar juga enggak apa apa Rio, santai aja. Langsung ketemuan di gramed mall aja ya, gimana?

Chat Ditapun tersend.

Rio membalas chat Dita kembali dengan sebuah stiker yang bertuliskan kata oke!

.....

Hari minggu,

Jam dinding dirumah Dita menunjukan pukul 14.10 siang, cuaca hari ini begitu panas dan teriknya.

Dita yang sedang bersiap untuk otw ( on the way ) 14.30 , masih dengan santai menyisir rambutnya didepan meja rias dalam kamarnya.

Dita dan Rio dari tadi sudah chatan sebelum mereka sama sama otw menuju gramed mall.

Namun tanpa Dita sangka, tiba tiba mama Dita mengetok pintu kamar Dita dan berkata : Dita ada teman kamu menunggu dibawah..

Dita membuka pintu kamarnya, teman siapa mama?

Galih?

Tanya Dita, enggak mungkin juga si Galih kan lagi eskul bola.

Beby? Tuh anak pasti chat kalau mau kerumah ucap Dita dalam hati.

Sudah buruan siap siap nya, katanya dia mau jemput kamu, temen kamu nungguin diruang tamu, cepat ya nak..

Mama Ditapun segera turun ke lantai bawah kembali.

Ditapun dibuatnya penasaran, dalam pikirannya bertanya.. Btw siapa sih yang datang tiba tiba?

Tanpa banyak babibu..

Dita segera turun melalui tangga menuju lantai bawah,

Sesampainya diruang tamu..

Dita merasa kaget, ia melihat sosok yang begitu amat dikenali olehnya..

Refleks Dita membuka suaranya,

Loh.. Rio elo kok bisa ada dirumah gua?

Hai..ta sapa Rio dengan senyuman mengembang diwajahnya.

Enggak apa apakan gua jemput lo kesini? Bertanya pada Dita yang sudah duduk disofa sebelah Rio.

Hmm.. Enggak apa apa sih io, tapi kenapa lo enggak bilang kalau mau kerumah gua?

Sengaja diiringi tawa kecil Rio,

Btw kok lo bisa tahu rumah gua io? Belum sempat Rio menjawab pertanyaan Dita, mama Dita datang membawa dua buah gelas berisi oren juice dalam sebuah nampan,

Ayo diminum ucap mama Dita pada Rio dengan ramahnya..

Makasih tante, berhubung Rio adalah tipekal anak yang mudah akrab begitu saja, dengan cepatnya Riopun dapat membaur dengan mamanya Dita..

Rio,Dita dan mamanya mengobrol santai sejenak sekedar basa basi dan membahas seputar sekolah.

Pukul 14.32 siang hari yang terik, Rio mengajak Dita otw dan pamit kepada mamanya Dita.

Sebuah minicooper berwarna merah yang terlihat elegan terparkir gagah didepan rumahnya Dita.

Rio segera menghampiri minicooper itu dan membukakan pintunya untuk Dita.

Mendarat sudah kini Dita duduk didalam mobilnya rio.

Riopun menyalakan mobilnya dan perlahan melaju meninggalkan rumah Dita juga komplek perumahan elit itu.

Dita membuka suaranya, tadi elo belum jawab pertanyaan gua io..

Pertanyaan yang mana seru Rio yang sedang fokus menyetir kemudi disamping Dita,

Tau rumah gua dari mana? ucap Dita..

Oh dari Arga ta,

Arga purnawan teman sekelas gua? Maksudnya io?

Iya si Arga, mana lagi.. Kan diangkatan kita yang namanya Arga cuma satu dia doang!

Kok bisa io? Tanya Dita penasaran pada Rio..

Arga kan teman smp gua Dita,

Arga pernah kerumah elo kan waktu belajar kelompok sama anak anak lain dikelas elo

Oh iya gua pernah sekelompok sama Arga tugas sejarah.

Enggak nyangka aja gitu Arga temanan sama elo Rio, Argakan pendiam banget anaknya..

Emang anaknya pendiam tapi aslinya baik banget kalau udah kenal deket sama dia ta dan blablabla.. Rio bercerita tentang Agra pada Dita,

Tanpa terasa minicooper Riopun sampai ditempat tujuan mengantar Rio dan Dita pada sebuah mall besar dikota mereka.

Rio dan Ditapun langsung menuju Gramed mall tentunya setelah Rio memarkir mobil kesayangannya,

Dita dan Riopun sibuk mencari bahan bahan untuk tugas senbud.

Beberapa saat dalam sebuah toko buku, akhirnya bahan bahan tugas yang mereka caripun ditemukan. Dengan segera merekapun menuju pada kasir, dengan inisiatif Riopun membayarkan semua buku buku yang Dita pilih beserta buku yang berada ditangan Rio..

Awalnya Dita menolak dibayarkan Rio soal buku buku yang ingin dia beli. Namun Rio memaksa, tanpa banyak babibu Rio mengeluarkan kartu debitnya dan membayarnya..

.

Kenapa harus dibayarin sih buku buku gua io? Ucap Dita pada Rio, ketika mereka sedang jalan beriringan. gua juga bisa bayar sendiri, lain kali enggak usah ya io.. Dengan santainya Rio menjawab selow aja kali ta,

gua ganti ya? tadi totalnya abis berapa io? Duh apaan sih ta, jawab Rio.. Gua orangnya enggak perhitungan kali.. Udah yuk sambil menarik tangan Dita menuju sebuah resto jepang makanan cepat saji, gua laper temenin gua makan ya ta.

Dita hanya mengangguk dan berkata makasih io,

Apa apa enggak kedengeran sahut Rio menggoda Dita saat mereka sudah duduk berhadapan pada sebuah meja makan didalam resto tersebut,

Ditapun menaikan volume suaranya.. Iya makasih untuk ini sambil menunjuk pada tote bag yang berisi buku tersebut.

Diiringin senyuman diwajah Rio menjawab santuy aelah kek ama siapa aja sih ta, ( jelas jelas dalam hati Dita merasa canggung, ya karena mereka baru aja dekat tapi Rio sudah sebaik ini bersikap pada Dita )

Sudah yuk pesan mau makan apa nih ucap Rio dengan menyodorkan sebuah menu pada Dita.

Ditapun asik memilih menu, diam diam Rio mengeluarkan ponselnya dan memotret Dita yang sedang melihat lihat menu dihadapannya.

Tanpa sadar Dita, Rio diam diam memotretnya..

Rio tersenyum menatap layar ponselnya melihat 2buah gambar candid Dita yang baru saja ia potret. Dan segera memasukan ponselnya kembali dalam saku celananya.

Setelah beberapa saat Dita dan Rio memilah milih menu dan menunggu akhirnya pesanan merekapun sampai.

2 mangkuk udon, 2 piring okonomiyaki + 1 piring sushi salmon, 2 botol mineral juga tak lupa dessert sebagai penutupnya ada kakigori rasa strawberry dan mangga mendarat sudah dimeja Rio dan Dita.

Mereka berduapun menikmati makanan dengan santai dan lahapnya juga sesekali diselingi obrolan ringan dari keduanya.

.

Selesai makan merekapun membahas seputar tugas senbud bersama,

Ditemani angin sore yang sepoi sepoi..

Saat ini keduanya sudah berada disebuah taman kota, yang tidak jauh dari mall.

Rio dan Dita sedang asik berbincang dibangku taman yang memang masih sekitaran mall.

Tepatnya disebrang mall terletak sebuah taman kota yang cukup sejuk dan indah. Taman kota yang ditumbuhi beberapa pohon yang rindang dan bunga bunga warna warni sebagai penghias taman itu.

Saking asiknya mereka berdua membahas tugas, tanpa terasa waktupun cepat sekali berlalu.

Rio dan Ditapun memutuskan mengakhiri pertemuan disore hari yang cerah ini, karena angka pada jam dipergelangan tangan Dita sudah menunjukan pukul 17.45 hampir menjelang magrib.

Riopun mengantarkan Dita pulang kembali menuju rumahnya.

Tadi diperjalanan dekat lampu merah sebenarnya Dita ingin berkata pada Rio untuk meminta antar sebentar keseberang jalan dekat lampu merah, disana ada kedai dimsum favorit Dita dan ia ingin membelinya untuk dibawa pulang ( take away, *bungkus )

Namun Dita mengurungkan niatnya dalam hati dan tidak jadi berkata pada Rio, ( lain waktu saja ucap Dita dalam hatinya ) padahal jika Dita bilang pada Rio pastinya dengan senang hati Rio akan mengantarnya bahkan membelikan beberapa potong dimsum untuk Dita.

.

Dirumah Dita, pukul 19.34 malam.

Tadi Dita sampai rumahnya pukul 18.20. setelah mengantar Dita, Riopun pamit untuk pulang.

Dita yang sudah mandi dengan memakai piyama merah berbahan katun sedang bersantai seorang diri dan meluruskan tubuhnya yang terasa pegal pada sebuah sofa besar diruang keluarganya ditemani sebuah tv lcd ukuran 65 inch yang sedang menyala memutarkan streaming drakor ( drama korea ) kesukaan Dita melalui aplikasi berbayar. Bukan Dita yang sedang menonton tv namun tv yang sedang menonton Dita. karena saking asiknya Dita berselancar didunia maya menscroll akun toktok, sampai lupa bahwa niat awal Dita untuk menonton drakor kesukaannya kini drakornya malah terabaikan.

Tiba tiba ada seseorang menghampiri Dita dan mengelus rambut Dita yang sedang bersender pada bantal sofa, refleks Ditapun menegakan kepalanya keatas bantal melihat siapa yang mengelus rambutnya ternyata Galih diiringi senyuman Galih diwajah.

Galih..sahut Dita,

Ditapun bangun dari rebahan disofanya dan segera duduk, Galihpun kini sudah duduk pada sofa disebelah Dita.

Ini ucap Galih sambil menyodorkan sebuah plastik yang berisi box makanan bertuliskan " dimsum legen lezat " seketika ekspresi wajah Ditapun menjadi sumeringah melihat plastik yang sudah tidak asing lagi, dan berkata ini buat gua? yups.. Ini adalah dimsum kesukaan Dita. Dimsum yang tadi sore ingin ia beli. (padahal baru saja Dita ingin pesan via gofood )

Galihpun berseru bukan ini buat nenek lo! aishh.. Sahut Dita dengan wajah so imutnya, Galihpun tertawa ya buat lo lah masa buat siapa lagi.

Tadi gua balik latihan bola sekalian jemput Dio ( adiknya Galih ) dari rumah temannya ternyata lewat lampu merah simpangan, gua ingat lo ngelihat kedai dimsum favorit lo.. Yaudah gua mampir beliin ini buat lo diringi kembali senyum Galih.

Ah..Galih makasih banget ya, elo emang the best. tahu enggak gua tuh lagi pengen makan ini banget, emang sehati banget sih kita.. Ucap Dita dengan senyuman manis yang mengembang diwajahnya.

🌹🌹🌹

!Hallo readers tersayang..

terimakasih sudah membaca

" Galih dan Dita, Bukan Galih dan Ratna "

jangan lupa support terus author ya,

karena support dari kalian semua adalah moodboster bagi author.

follow juga ig author ya

@titawiradisastra

Mari kita berteman :)

dan jangan lupa mampir ya di BLOG author

https://titawiradisastra.blogspot.com

Jangan lupa tinggalkan jejak nya ya

Tita_Nurlailacreators' thoughts