webnovel

Dia Kelihatannya Tidak Seperti Biasanya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Lemparan Qiao Jin kali ini cukup kuat.

Gao Shengke yang terjatuh ke lantai masih saja berguling dengan kuat sampai menciptakan bunyi benturan yang nyaring, "Buk!!!"

Saat tubuh Gao Shengke terbentur, lelaki ini langsung menjerit kesakitan

Walau mereka sedang berada di tempat yang tidak terlalu banyak orang, namun saat jeritan keras Gao Shengke tadi terdengar, beberapa orang yang ada di sekitarnya langsung penasaran dengan apa yang terjadi di lokasi keberadaan Qiao Jin dan Gao Shengke. 

Sayangnya, tontonan seperti ini malah membuat mereka tersenyum karena melihat ada seorang pria dipukul dan dijatuhkan oleh seorang perempuan. Sungguh, tidak ada yang memperdulikan Gao Shengke saat menerima pukulan tersebut. Ia pun jadi merasa malu.

Tidak hanya merasa malu, Gao Shengke juga merasa bahwa lemparan Qiao Jin membuat punggungnya terasa mau hancur, rasa sakitnya sampai membuat hatinya ikut merasakan luka. Gao Shengke juga tidak menyangka sama sekali bahwa Qiao Jin memiliki kemampuan seperti ini.

Padahal, Qiao Jin yang dikenalnya beberapa waktu lalu merupakan gadis berkarakter lemah dan bersikap lembut. Mendengar cara bicaranya yang menantang, Gao Shengke juga makin terkejut saat dirinya dijatuhkan dengan mudah oleh gadis ini.

Gao Shengke mengeratkan giginya dan berusaha sepenuh tenaga untuk berdiri, "Kamu…."

Sayangnya Qiao Jin menendangnya lagi dan membuat Gao Shengke langsung terjatuh lagi ke lantai.

"Apanya yang aku, hah?"

Ketika Qiao Jin memukul orang, di wajahnya terbersit sebuah senyuman hangat. "Aku orang yang begitu baik hati. Menurutmu, kenapa orang mau mencari masalah denganku? Apakah kamu sungguh tidak punya pekerjaan lain? Apa kamu memiliki hati nurani?" Tanya Qiao Jin dengan tegas.

Andai Gao Shengke memiliki hati nurani yang baik, ia juga tidak akan datang untuk mengancamnya.

Akan tetapi, Qiao Jin juga tidak masalah melihatnya datang untuk mencari masalah dengannya. Apalagi, di badannya juga terasa ada aura berwarna abu-abu yang tipis. Hal seperti ini tentu membuat Qiao Jin tidak bisa mengabaikannya.

Hal ini juga membuktikan bahwa masalah yang didapatnya terkait kedatangan Gao Shengke ini terasa tidak terlalu besar dan bisa memberikan timbal balik yang cukup bermanfaat bagi Qiao Jin.

Sebenarnya tidak terlalu serius, tetapi sekarang lelaki itu memang mencari masalah dengan Qiao Jin duluan. Alhasil aura berwarna abu-abu di sekitar tubuhnya itu memancar lebih besar.

Qiao Jin sebenarnya sudah mengetahui hukum karma itu sendiri pada dasarnya tidak bisa dilihat oleh orang biasa.

Sebaliknya, Gao Shengke dalam hati masih tidak menyangka bahwa Qiao Jin yang ada di depan matanya ini bisa memukulnya sampai kesulitan untuk bangun. Padahal, gadis itu tampak seperti gadis biasa sebelumnya.

Gao Shengke sebenarnya ingin menjerit kesakitan lagi, tetapi hal itu malah akan menambah rasa malunya.

Walau masih merasa kesakitan, Gao Shengke masih meminta Qiao Jin untuk bertanggung jawab atas kematian Tan Xuejia, "Kamu waktu itu ternyata sungguh hanya berpura-pura, membuat Xuejia begitu percaya denganmu."

Qiao Jin tidak langsung menjawab perkataannya. Ia hanya menghela napas dan makin merasa bahwa orang yang ada di depannya ini masih tidak mengerti hal yang sebenarnya terjadi dengan pujaan hatinya. 

"Apakah kau ingin memeriksa alibiku lagi? Kenapa tidak memeriksa penyebab kematian di badan Tan Xuejia? Di tubuhnya ada tusukan pisau sebanyak lima puluh dua kali!" Tantang Qiao Jin kepada Gao Shengke yang keras kepala.

Qiao Jin pun menggeleng sejenak dan merasa cukup mempertegas keadaannya saat kejadian itu terjadi. 

"Aku sudah mengatakan kepadamu bahwa kematian Tan Xuejia tidak ada hubungannya denganku. Namun, jika kamu masih ingin mencari masalah denganku, maka kamu akan mendapat pukulan yang lebih keras dari ini." Tegas Qiao Jin.

Setelah selesai berkata, Qiao Jin langsung meninggalkan tempat itu.

Tidak lama kemudian, Gao Shengke berdiri dan melihat punggung Qiao Jin pergi sambil mengertakkan giginya.

*****

"Oh iya, lihat video ini. Apakah kamu tidak merasa bahwa dia memiliki suatu keanehan?" Ucap salah seorang kepada rekannya.

Ya, di suatu tempat di kota ini, terlihat dua orang yang sedang fokus melihat video kejadian yang terjadi siang tadi di mall. Mereka mendiskusikan perkara ini dalam suatu ruangan khusus.

Ya, salah satu orang itu adalah Cao Yikai yang sedang bersama rekan kerjanya untuk memeriksa proses perampokan siang hari ini di mall.

Mereka sedang memutar ulang video itu dan merasa ada sesuatu yang sangat aneh.

Rekan kerja bagian data, Hua Yanming, menunjuk pada layar komputer di posisi tempat Qiao Jin. 

"Semua orang pada saat itu berlari ketakutan di dalam mall, bahkan staff juga berlarian, kecuali dia. Coba kamu perhatikan lebih teliti, dia masih di dalam mall setelah ledakan kaca itu." Tunjuk Hua Yanming.

Hua Yanming pun menambahkan penjelasannya dengan penuh rasa curiga, "Selain itu, dia hanya berjalan sebentar dan memilih salah satu jalan keluar. Jalur yang dipilihnya itu adalah jalur yang juga digunakan perampok itu untuk kabur." 

Cao Yikai menyipitkan matanya dan melihat kembali rekaman ulang video itu. Seketika ia menyampaikan pendapatnya, "Di bawah kakinya ada gerakan yang aneh, kamu perbesar dan lihat dengan teliti!"

Hua Yanming juga menyadari hal yang dikatakan oleh Cao Yikai. Mereka juga melihat dan memperbesarnya. Benar saja, dalam video rekaman tersebut menampakkan Qiao Jin seolah melakukan gerakan yang sederhana. 

Hal ini menarik perhatian kedua orang ini dan menjadikannya sebagai petunjuk yang penting dalam kasus ini. Dengan penuh rasa curiga, Hua Yanming memperbesar video di gambar itu lagi dan seketika terdengar suara ledakan dari dalam ruangan itu.

Dari layar juga ada suara yang nyaring dan tiba-tiba layar komputer itu meledak.

Kedua pria itu merasakan keanehan ini terlalu mendadak. Mereka pun terkejut dan melindungi kepala mereka dari ledakan tersebut.